Selasa, 27 Oktober 2020
Kajian mengenai In-group Feeling (skripsi dan tesis)
Berdirinya suatu kelompok maka disana akan timbul pula perasaan
antara anggotanya. Perasaan ini disebut dengan sikap perasaan in-group atau
in-group feeling. Hal ini berhubungan dengan seluk-beluk usaha yang dialami
oleh anggotanya dalam terjadinya interaksi-interaksi. Sikap perasaan in-group
ini merupakan suatu sikap perasaan terhadap orang dalam. In- group feeling
ini berperan dalam menentukan kawan anggota in-group saja yang berperan
serta dalam kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan adanya
solidaritas antaranggota suatu kelompok terdapat perasaan ikatan dari yang
satu terhadap yang lain, yang disebut perasaan dalam kelompok atau in- group, sebaliknya terhadap orang dari luar terdapat perasaan yang disebut
luar kelompok atau out-group (Polak, 1985: 136)
Kehidupan kelompok yang kokoh terhadap kegiatan anggota akan
menimbulkan suatu sense of belongingness. Hal ini memiliki arti yang
mendalam pada kehidupan individu. Sense of Belongingness merupakan sikap
peranan bahwa ia termasuk di dalam suatu kelompok sosial. Melalui perasaan
ini seorang anggota mempunyai peranan dan tugas sehingga ia merasa puas
dalam dirinya karena merasa berharga sebagai anggota kelompok. Sense of
belongingness di dalam sebuah kelompok memberikan pengaruh dalam
kelompok. Apabila kelompok itu kokoh maka sense of belongingness akan
bertambah. Hal ini akan merangsang individu agar menyumbangkan lebih
banyak lagi apa yang dimiliki dan lebih giat demi kepentingan kelompoknya.
Anggota akan merasa diterima dan didukung oleh kelompoknya. Perasaan ini
juga memberikan keyakinan dalam mengatasi kesulitan yang akan dihadapi.
Semakin besar rasa solidaritas dalam kelompok yang berupa sikap dan
usahanya, maka semakin besar pula sense of belongingness (Gerungan. 1996:
90).
W.G Sumner memperkenalkan konsep in-group dan out- group.
Sumner mengemukakan bahwa dalam adanya sebuah kelompok akan muncul
konsep kelompok diferensiasi antara kelompok kita (we group) atau
kelompok dalam (in group) dengan kelompok orang lain (others group) atau
kelompok luar (outs group). Menurut Sumner di kalangan anggota kelompok dalam akan dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian
(dikutip dalam Soekanto, 1940:75 ).
In-group feeling berasal dari sosialisasi yang menciptakan sebuah
pengetahuan antara “kami”-nya dengan “mereka”-nya. (Soekanto, 2010:108).
Kelompok sosial ini menjadi tempat dimana individu anggotanya akan
mengidentifikasikan dirinya sebagai in-groupnya. In-group adalah perasaan
yang akan mendasari timbulnya suatu sikap yang dinamakan etnosentris.
Etnosentrisme adalah sebuah anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya
merupakan yang terbaik dibanding dengan kelompok lainnya. Setiap
kelompok sosial yang tercipta kelompok sosial tersebut menjadi in-group
bagi setiap anggotanya.
Akhirnya yang ingin dilihat peneliti adalah bagaimanakah in-group
feeling ini terbentuk pada penghuni panti asuhan melalui relasi pergaulan
yang terjalin. Bagaimanakah penghuni panti asuhan merasa bahwa panti
adalah rumahnya sendiri dan penghuni lainnya merupakan saudara dan
keluarga baginya. Adanya rasa keeratan secara emosional dan keeratan batin
menjadi landasan yang kuat dalam in-group feeling. Melalui interaksi yang
dilakukan setiap harinya dalam menjalani setiap kegiatan bersama dari
bangun tidur hingga tidur di malam hari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar