Perusahaan merupakan kombinasi aset dengan pilihan investasi di masa
datang (Myers, 1977 dalam Faisal, 2004). Pilihan investasi di masa datang ini
disebut dengan set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS).
IOS adalah tersedianya alternatif investasi di masa datang bagi perusahaan
(Hartono,1999). IOS merupakan nilai sekarang dan pilihan perusahaan untuk
membuat investasi di masa yang akan datang (Myers, 1977) dalam Faisal (2004).
Investment Opportunity Set (IOS) merupakan keputusan investasi dalam
bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki (asset in place) dan opsi investasi di masa
yang akan datang, dimana IOS tersebut mempengaruhi nilai suatu perusahaan dan
berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan
mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dengan
kelompok industrinya. Kemampuan perusahaan ini bersifat tidak dapat
diobservasi (unobservable). Berdasarkan pengertian tersebut para peneliti telah
mengembangkan proksi pertumbuhan perusahaan menjadi IOS sesuai dengan
Ukuran Perusahaan = Ln total aktiva tujuan dan jenis data yang tersedia dalam penelitiannya. Selanjutnya IOS
dijadikan dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahaan dimasa
depan apakah suatu perusahaan masuk dalam klasifikasi tumbuh atau tidak
tumbuh.
Proksi pertumbuhan perusahaan dengan nilai IOS yang telah digunakan
oleh para peneliti diantaranya (Gaver dan Gaver, 1993; Jones dan Sharma, 2001;
dan Kallapur dan Trombley, 2001) dalam (Gusti, 2013) dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Proksi berdasarkan harga
Investment Opportunity Set berdasarkan harga merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam
harga pasar. Proksi ini menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham dan perusahaan-perusahaan
yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk
aktiva-aktiva yang dimiliki (asset in place). Rasio-rasio yang berkaitan dengan
proksi pasar adalah market to book value of equity, market to bookvalue of asset,
Tobin.s Q, earnings to price ratios, ratio of property, plant, andequipment to firm
value, ratio of depreciation to firm value.
2. Proksi berdasarkan investasi
Proksi IOS berdasarkan investasi mengungkapkan bahwa suatu
kegiatan investasi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.
Perusahaan yang memiliki IOS tinggi seharusnya juga memiliki investasi yang
tinggi pula dalam bentuk aktiva yang diinvestasikan dalam jangka waktu yang lama. Proksi ini berbentuk rasio yang membandingkan pengukuran investasi dalam
bentuk aktiva tetap atau suatu hasil operasi yang diproduksi dari aktiva yang telah
diinvestasikan. Rasio-rasio tersebut adalah the ratio of R&D to assets, the ratio of
R&D to sales, ratio of capitalexpenditure to firm value,investment intensity, ratio
of capital expenditure to bookvalue of assets, investment to sales ratio.
3. Proksi berdasarkan varian
Proksi pengukuran varian (variance measurement) mengungkapkan
bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas
ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi tumbuh seperti variabilitas return
yang mendasari peningkatan aktiva. Rasio dalam proksi tersebut adalah variance
of returns, assetbetas, the variance of asset deflated sales.
Beberapa rasio yang sudah disebutkan di atas adalah (Pramudita, 2010) :
a. Tobin’Q
Tobin’Q Ratio adalah nilai pasar dari aset perusahaan dibagi dengan
nilai penggantian mereka. Nilai penggantian saat ini menjadi biaya
penggantian aset perusahaan. Rasio ini dikembangkan oleh James
Tobin (1969). Nilai yang besar dari Tobin’Q menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki set kesempatan investasi (investment opportunity
set – IOS). Penggunaan lainnya untuk q adalah untuk menentukan
penilaian pasar secara keseluruhan.
b. Rasio Market to Book Value of Equity (MVEBVE)
Rasio ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi
perusahaan di masa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.
c. Rasio Firm Value to Book Value of Property, Plant and Equipment
(VPPE)
Rasio ini menunjukkan adanya investasi yang produktif.
d. Rasio Market to Book Value of Asset (MBVA)
Rasio ini menunjukkan proksi yang menyatakan bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dengan harga pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar