Minggu, 31 Mei 2020

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pada Remaja (skripsi dan tesis)


Yusuf (2004) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan pada individu, yaitu sebagai berikut:
a. Hereditas (keturunan/pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan
individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai “totalitas karateristik
individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik
maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum
oleh sperma) sebagai warisan dari pihak orang tua melalui gen-gen”.
b. Lingkungan Perkembangan
1) Keluarga
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan pribadi remaja. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan remaja menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Melalui dan perlakuan yang baik dari orang tua, remaja dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, baik fisik-biologis maupun sosiologisnya. Apabila remaja telah memperoleh rasa aman, penerimaan sosial dan harga dirinya, maka remaja dapat memenuhi kebutuhan tertingginya, yaitu perwujudan diri (Selfactualization).
Covey (dalam yusuf, 2004), mengajukan empat prinsip peranan
keluarga untuk mengembangankan dan menanamkan kebiasaan keluarga yang efektif, yaitu:
a) Modelling (Example of trustworthiness). Orangtua adalah contoh atau
model bagi remaja, melalui modelling ini remaja akan belajar tentang
sikap proaktif, dan sikap respek serta kasih sayang.
b) Mentoring, yaitu kemampuan untuk menjalin atau membangun
hubungan, investasi emosional (kasih sayang kepada orang lain) atau
pemberian perlindungan kepada orang lain secara mendalam, jujur,
pribadi dan tidak bersyarat. Kedalaman dan kejujuran atau keihklasan
memberikan perlindungan akan mendorong orang lain untuk bersikap
terbuka dan mau menerima pengajaran.
c) Organizing, yaitu keluarga seperti perusahaan yang memerlukan tim
kerja dan kerja sama antar anggota dalam menyelesaikan tugas-tugas
atau memenuhi kebutuhan keluarga.
d) Teaching, orang tua berperan sebagai guru (pengajar) bagi anak-anaknya
(anggota keluarga) tentang hukum-hukum dasar kehidupan. Melalui
pengajaran ini, orangtua berusaha memperdayakan (empowering)
prinsip-prinsip kehidupan, sehingga remaja memhami dan
melaksanakannya.
2) Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program bimbungan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
membantu remaja agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral-spritual, intelektual, emosional, maupun sosial.
3) Kelompok Teman sebaya
Peranan kelompok teman sebaya bagi remaja adalah memberi
kesempatan untuk belajar tentang: (1) bagaimana berinteraksi dengan orang
lain, (2) mengontrol tingkah laku sosial, (3) mengembangkan ketrampilan, dan
minat yang relevan dengan usianya, dan (4) saling bertukar perasaan dan
masalah.

Tidak ada komentar: