Rasio likuiditas digambarkan mampu mengukur sejauh mana kemampuan
memenuhi kewajiban jangka pendek, sehingga bila ditagih perusahaan mampu
membayar utang terutama utang jatuh tempo. Kewajiban jangka pendek perusahaan
berupa gaji karyawan, gaji teknisi, gaji lembur, tagihan telepon, dsb. Apabila
perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan tuntas maka
potensi perusahaan mengalami financial distress akan semakin kecil menurut Fed
Weston (dalam Kasmir 2008).
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio.
Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Rasio ini dapat pula
dikatakan sebagai metode untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety)
suatu perusahaan (Kasmir, 2008).
Menurut rasio likuiditas untuk perusahaan dapat dinilai aman adalah 2, artinya
jika perusahaan mempunyai hutang sebesar Rp 1, maka perusahaan barus juga
mempunyai aset lancar minimal sejumlah Rp 2, dari rasio ini dapat diperoleh
pandangan tentang solvabilitas kas pada saat ini dan kemampuan perusahaan untuk
tetap mempertahankan solvabilitasnya. Rasio solvabilitas yang kurang bsik dalam
jangka panjang akan berpengaruh terhadap solvabilitas perusahaan. Rasio likuiditas
mengukur keefektifan perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk
mememnuhi kewajiban – kewajiban jangka pendek perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar