Senin, 16 September 2019

Ekuitas Merek (skripsi dan tesis)

Menurut Kotler dan Armstrong (2010:302) ekuitas merek (brand equity) adalah pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama merek, pelanggan akan merespons produk atau jasa. Salah satu ukuran ekuitas merek adalah sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih untuk merek tersebut. Dalam bukunya disebutkan juga mengenai hasil studi yang menemukan bahwa 72 persen konsumen bersedia membayar 20 persen lebih mahal untuk merek yang mereka pilih dibandingkan merek pesaing terdekat, 40 persen berkata mereka bersedia membayar 50 persen lebih mahal. 
 Merek yang yang kuat membentuk dasar bagi pembangunan hubungan pelanggan yang kuat dan profitable. Aset fundamental yang mendasari ekuitas merek adalah ekuitas pelanggan yaitu nilai hubungan pelanggan yang diciptakan oleh merek. Merek yang kuat adalah penting, tetapi yang benar-benar merepresentasikan kekuatannya adalah kumpulan pelanggan loyal. Fokus pemasaran yang benar adalah membangun ekuitas pelanggan dengan manajemen merek yang bertindak sebagai sarana pemasaran utama. Ekuitas merek yang tinggi memberikan banyak keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan. Dengan demikian, membangun merek adalah penting bagi setiap perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan tetap menjaga tingkat kepuasan konsumen Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa (kotler dan Keller, 2009). Dalam sebuah bisnis, ekuiti pemilik adalah nilai yang nilai yang dipegang pemilik di perusahaan. Nilai tersebut ditentukan oleh perbedaan antara apa yang perusahaan miliki berupa aset dan apa yang dimiliki berupa kewajiban. Semakin besar ratio aset terhadap kewajiban, semakin besar ekuiti pemilik. sama halnya dengan menghitung nilai perusahaan, menghitung nilai merek adalah mengurangi nilai kewajiban merek total dari nilai aset merek total (Brand Equity = Brand Assets – Brand Liabilities)
Pembangunan ekuitas merek bergantung pada tiga faktor utama yaitu : pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek, cara merek diintegrasikan ke dalam dukungan program pemasaran dan asosiasi yang dipindahkan secara tidak langsung ke merek dengan menghubungkan merek 16 dengan entitas lainnya (misalnya perusahaan, negara asal, saluran distribusi atau merek lainnya). Selain itu konsep ekuitas merek harus dilengkapi dengan konsep ekuitas pelanggan yang merefleksikan jumlah dari nilai-nilai seumur hidup dari seluruh pelanggan untuk sebuah merek (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Jurnal Mohammad Doostar, Maryam Kazemi Iman Abadi, Reza Kazemi Iman Abadi”Impact of Brand Equity on Purchase Decision of Final Consumer Focusing on Products with Low Mental Conflict” (2012) Terdapat hubungan antara struktur ekuitas merek yang mencakup identitas merek, citra merek, kesadaran merek, presepsi kualitas dari produk untuk membangun keputusan pembelian yang dilakukan konsumen 

Tidak ada komentar: