Percobaan pada umumnya dilakukan untuk menemukan sesuatu. Oleh
karena itu secara teoritis, percobaan diartikan sebagai tes atau penyelidikan
terencana untuk mendapatkan fakta baru (Steel dan Torrie, 1995) dan rancangan
percobaan dapat diartikan sebagai tes atau serangkaian tes dimana perubahan yang
berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga kita dapat
mengamati dan mengidentifikasi alasan-alasan perubahan pada respon output
(Montgomery, 1991).
Sedangkan menurut Milliken dan Johnson (1992) rancangan percobaan
merupakan hal yang sangat berhubungan dengan perencanaan penelitian untuk
mendapatkan informasi maksimum dari bahan-bahan yang tersedia dan dapat juga
diartikan sebagai seperangkat aturan/cara/prosedur untuk menerapkan perlakuan
kepada satuan percobaan (Steel dan Torrie, 1995). Dari berbagai definisi di atas
jelas bahwa tujuan percobaan adalah serupa yaitu menjawab satu atau lebih
pertanyaan untuk mendapatkan informasi maksimum dengan cara:
(1) Menentukan variabel mana yang paling berpengaruh terhadap tanggapan
(respon), y.
(2) Menentukan bagaimana menset pengaruh X’s sehingga y mendekati nilai
nominal yang diinginkan;
(3) Menentukan bagaimana menset pengaruh X’s sehingga ragam y kecil.
(4) Menentukan bagaimana menset X’s sehingga pengaruh variabel tak terkontrol
sekecil mungkin.
Dalam merancang suatu penelitian, peneliti sering melakukan kontrol
terhadap pengaruh-pengaruh tertentu seperti perlakuan, populasi, atau kombinasi
perlakuan. Oleh karena itu, sebelum penelitian berlangsung timbul beberapa
pertanyaan yang harus dijawab:
(1) Berapa banyak perlakuan yang harus diterapkan.
(2) Berapa kali setiap perlakuan harus diamati.
12
(3) Apa saja satuan percobaannya.
(4) Bagaimana menerapkan perlakuan ke satuan percobaan dan mengamati
responnya.
(5) Dapatkah hasil rancangan tadi dianalisis dan dibandingkan?
Faktor-faktor kendala yang membatasi kemudahan dalam melaksanakan
percobaan. Untuk itu, rancangan yang baik adalah bersifat antara lain:
a. Efektif, yaitu sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian.
b.Efisien, yaitu memiliki ketepatan yang tinggi tetapi hemat dalam
menggunakan waktu, biaya, tenaga dan bahan penelitian.
c. Sederhana, yaitu mudah diselenggarakan dan mudah dianalisis.
Dalam penelitian eksperimen, ada beberapa istilah yang harus dikenal, yaitu:
a. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan dapat diartikan sebagai sekumpulan kondisi-kondisi tertentu
yang diberikan kepada setiap satuan percobaan dengan tujuan melihat pengaruh
yang ditimbulkan oleh masing-masing kondisi tersebut dalam ruang lingkup
rancangan yang dipakai.
b. Satuan percobaan
Adalah satuan terkecil dari bahan percobaan yang memperoleh perlakuan.
Sebagai contoh sejumlah ayam broiler dalam satu unit kandang, satu ekor sapi
atau satu plot tanaman hijauan makanan ternak. Erat hubungannya dengan ini
adalah satuan pengamatan, yaitu satuan terkecil dari objek yang diamati. Satuan
pengamatan dalam keadaan tertentu sama dengan satuan percobaan, seperti halnya
satu ekor sapi. Namun secara umum satuan pengamatan merupakan bagian dari
satuan percobaan, seperti halnya seekor puyuh, seekor ayam broiler/petelur, satu
rumpun hijauan dalam satu plot dan lain-lain.
c. Galat percobaan
Adalah ukuran keragaman diantara semua pengamatan dari satuan-satuan
percobaan yang mendapat perlakuan sama. Misalnya dua unit kandang yang
berukuran dan memiliki jumlah ayam yang sama, mendapat perlakuan yang sama,
tetapi tidak memberikan respon yang sama. Keragaman ini bisa ditimbulkan oleh
dua hal. Pertama adalah akibat adanya perbedaan yang memang sudah ada di
13
dalam bahan percobaan itu sendiri, dan yang kedua adalah akibat kekurang
cermatan peneliti dalam menyelenggarakan percobaan sehingga kondisi-kondisi
yang harusnya diciptakan sama tidak terpenuhi dengan sempurna.