Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau
mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan
secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul-betul dapat menjalankan
fungsinya sebagai seorang pemimpin. Dalam suatu organisasi, faktor
kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pimpinan yang
menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan hal itu
merupakan tugas yang tidak mudah. Hal itu dikarenakan pemimpin harus
memahami sikap dan perilaku setiap bawahannya yang berbeda-beda.
Fiedler dalam Amirullah (2015:173) mengungkapkan tiga dimensi
kontingensi yang menetapkan faktor-faktor situasional utama untuk menetapkan
efektivitas pemimpin, yaitu :
- “Hubungan pemimpin dan bawahan (leader member relation), yaitu
kadar hubungan antara pemimpin dengan bawahan merupakan tingkat
sejauh mana kelompok tersebut memberi dukungan pemimpinnya. - Struktur tugas dalam arti sampai sejauh mana tugas-tugas yang harus
dilaksanakan itu terstruktur atau tidak dan apakah disertai oleh
prosedur yang tegas dan jelas atau tidak. - Posisi kewenangan seseorang dalam arti tingkat dari pengaruh seorang
pemimpin pada faktor-faktor wewenang seperti dalam pengangkatan
dan pemberhentian karyawan, penegakan disiplin, promosi dan
kenaikan gaji”.
Allen dalam Fahmi (2018:77) menyebutkan tujuh sifat kepemimpinan,
yaitu : - “Mengedepankan kepentingan sendiri
- Membuat semua keputusan secara sendirian
- Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan atau solusi-solusi teknik
- Lebih suka memberi tahu daripada mendengarkan
- Menjalankan organisasi sesuai dengan selera pribadi
- Memonopoli ganjaran
- Mengontrol dengan cara melakukan inspeksi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar