Pendidikan Jasmani adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
jasmani yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan
individu secara organik, neuromuscular, perseptual, kognitif, dan
emosional
(Depdiknas, 2006: 11). Sedangkan Barrow sebagaimana dikutip oleh
Fitra
Ruswandi (2012: 21) mengungkapkan bahwa pendidikan jasmani dapat didefinisikan
sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan
pendidikan
dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk olahraga, permainan, senam,
dan latihan jasmani.
Berdasarkan beberapa pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan pembelajaran
sistematis yang memanfaatkan aktivitas jasmani sebagai alat mencapai tujuan
perkembangan secara menyeluruh sebagai upaya pengembangan kemampuan berpikir
dan individu secara organik, neuromuscular, perseptual, kognitif, dan
emosional.
Berdasarkan Permendiknas (2006: 703),
bahwa pendidikan jasmani bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut. (1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui
berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. (2) Meningkatkan
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. (3) Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan gerak dasar. (4) Meletakkan landasan karakter moral
yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan. (5) Mengembangkan sikap sportif, jujur,
disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis (6)
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan. (7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang
positif.
Pendidikan jasmani dapat
mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki manusia baik berupa tindakan,
sikap maupun karya. Pendidikan jasmani
juga
menjadi media perkembangan keterampilan fisik, motorik, penalaran dan kebiasaan
hidup untuk merangsang perkembangan manusia secara seimbang. Sekalipun dalam
proses pembelajaran menggunakan aktivitas jasmaniah secara dominan, namun hal
ini tidak ditujukan semata-mata untuk perkembangan jasmaniah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar