Senin, 05 Desember 2016

Metode Pembelajaran Langsung (skripsi dan tesis)


Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut.  pendidik bertindak sebagai pengajar berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang mereka pelajari. Sudah barang tentu pengertian belajar seperti ini secara esensial belum memadai. Perlu di pahami bahwa perolehan pengetahuan maupun upaya pendidik. Perlu perencanaan dan pelaksanaan dari Pendidik Lingkungan belajar dan system pengelolaanpenambahan pengetahuan hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.(Agus Suprijno, 2009)
Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan  factual) serta berbagai ketrampilan. Pembelajaran langsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan ketrampilan.
Pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Soeparman dan Nur, 2000). Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Landasan teoretik model pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial, yang juga disebut belajar melalui observasi, atau dalam buku Arends disebut teori pemodelan tingkah laku (Soeparman dan Nur, 2000). Melalui pembelajaran langsung, siswa dapat mengembangkan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) secara terstruktur dengan baik.
 Karakteristik (ciri) pembelajaran langsung adalah (1) adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar, (2) adanya sintaks (pola) keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, dan (3) sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil (Budi J, 2004). Menurut Daniel Muijs dan David Reynold, kelima fase pembelajaran  langsung dapat di kembangkan sebagai berikut: (1) Directing; (2) Instrukting; (3) Demonstration; (4) Explaining and illustrating; (5) Questioning and discussin; (6) Consolidating; (7) Evaluating pupil’s responses; dan (8) Sumamarizing.
Pelaksanaan metode pembelajaran langsung membutuhkan lingkungan belajar dan system pengelolaan. Tugas-tugas yang terkait dengan metode pengelolaan lingkungan belajar selama pelajaran dengan metode pembelajaran langsung hampir identik dengan yang digunakan pendidik ketika menerapkan metode presentasi. Dalam pembelajaran  Aktif/langsung, pendidik menstrukturisasikan lingkungan belajarnya dengan sangat ketat, mempertahankan, fokus akademis, dan berharap peserta didik menjadi pengamat, pendengar, partisipan yang tekun. Perilaku buruk yang terjadi selama pelajaran dengan metode pembelajaran langsung harus ditangani dengan akurat dan cepat. (Agus Suprijno, 2009: 43-53)

Tidak ada komentar: