Departemen
Pendidikan Nasional (2003)
Pembelajaran
berbasis masalah membuat siswa menjadi pembelajar yang mandiri, artinya ketika
siswa belajar, maka siswa dapat memilih strategi belajar yang sesuai, terampil
menggunakan strategi tersebut untuk belajar dan mampu mengontrol proses
belajarnya, serta termotivasi untuk menyelesaikan belajarnya itu.
Dari
pengertian ini, dikatakan bahwa tujuan utama pembelajaran berbasis masalah
adalah untuk menggali daya kreativitas siswa dalam berpikir dan memotivasi
siswa untuk terus belajar.
Muslimin
Ibrahim (2000:7)
Pembelajaran
berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi
sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan
masalah, dan ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa
melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi
pembelajar yang mandiri.
Dari
pengertian ini kita dapat mngetahui bahwa pembelajaran berbasis masalah ini
difokuskan untuk perkembangan belajar siswa, bukan untuk membantu guru
mengumpulkan informasi yang nantinya akan diberikan kepada siswa saat proses
pembelajaran.
Dari
beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Introduction)
bertujuan untuk:
a. membantu
siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah,
b. belajar
peranan orang dewasa yang otentik,
c. menjadi
siswa yang mandiri,
d. untuk
bergerak pada level pemahaman yang lebih umum, membuat kemungkinan transfers
pengetahuan baru,
e. mengembangkan
pemikiran kritis dan keterampilan kreatif
f. meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah
g. meningkatkan
motivasi belajar siswa
h. membantu
siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar