Menurut
Gegne yang dikutip Herman Hudoyo (1989 : 9), belajar merupakan proses yang
memungkinkan manusia untuk memodifikasi tingkah laku manusia secara permanen,
sedemikian hingga modifikasi yang sama tidak akan terjadi situasi baru. Dalam
proses belajar mengajar guru melihat apa yang terjadi selama siswa mengalami
pengalaman-pengalaman deduktif untuk memperoleh suatu tujuan. Ernest R. Hilgard dalam bukunya
memberikan definisi belajar sebagai berikut:
“Bahwa belajar itu melalui proses
yang menimbulkan suatu kegiatan atau perubahan melalui prosedur latihan (apakah
didalam laboratorium atau didalam lingkungan alamiah) yang dibedakan oleh
faktor-faktor yang termasuk latihan”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang dengan kesadaran
sehingga menghasilkan perubahan yang positif pada diri manusia, perubahan
tersebut menyangkut aspek intelektual, aspek sikap serta aspek tingkah laku.
Hasil yang dicapai seseorang disebut prestasi belajar.
Matematika berkenaan dengan ide atau
konsep-konsep abstrak yang diberi simbol-simbol yang tersusun secara hirarkis.
Belajar matematika dapat diartikan berinteraksi antara siswa dengan topik-topik
matematika, sehingga interaksi itu menyebabkan perubahan tingkah laku siswa
dalam mendemonstrasikan, bermain mengerjakan soal latihan, memecahkan masalah,
membuktikan teorema dan lain-lain. Oleh karean itu belajar matematika harus
bertahap, berurutan dan berdasarkan pengalaman yang lalu. Hal ini sesuai dengan
pendapat Herman Handoyo (1989 : 104) yang menyatakan bahwa belajar matematika
melibatkan suatu struktur yang hirarkis atau urutan konsep-konsep yang
urutannya lebih tinggi dan dibentuk atas dasar konsep atau pengalaman yang
sudah ada. Dalam belajar matematika harus berurutan dan terus menerus. Belajar
yang terputus-putus akan mengganggu proses pemahaman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam
proses belajar matematika harus berurutan berdasarkan pemahaman yang lalu dan
berjalan secara kontinyu sehingga diperoleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil
tindakan belajar yang merupakan atau berkenaan dengan ranah kognitif. Prestasi
belajar merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur dengan tes. Bloom membagi
ranah kognitif menjadi enam aspek, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan,
sintesis, analisis dan evaluasi. Aspek-aspek tersebut tingkatannya makin tinggi
dari ingatan sampai evaluasi.
Dalam penelitian ini, pengukuran
prestasi belajar matematika siswa tidak mencakup seluruh aspek kognitif, karena
populasi penelitian ini adalah seluruh kelas I SMP PGRI 2 Kaloran Temanggung,
maka aspek kognitif butir-butir tes meliputi aspek ingatan, pemahaman dan
penerapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar