Dzikir berarti ingat kepada Allah,ingat
ini tidak hanya sekedar menyebut nama Allah dalam lisan atau dalam pikiran dan
hati. akan tetapi dzikir yang dimaksud adalah ingat akan Zat, Sifat dan
Perbuatan-Nya kemudian memasrahkan hidup dan mati kepada-Nya sehingga tidak
takut maupun gentar menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan (Sangkan,
2002).
Sebagian tokoh Islam membagi zikir
menjadi dua yaitu : zikir dengan lisan dan dzikir dengan hati. Zikir lisan merupakan
jalan yang akan menghantarkan pikiran dan perasaan yang kacau menuju kepada
ketetapan zikir hati, kemudian dengan dzikir hati inilah semua kedalaman
kejiwaan akan kelihatan lebih luas, sebab dalam wilayah ini Allah akan mengirimkan
pengetahuan berupa ilham. Dzikir kepada Allah bermakna, bahwa manusia sadar
akan dirinya yang berasal dari Sang Khalik, yang senantiasa mengawasi segala perbuatannya.
Dengan demikian manusia mustahil akan berani berbuat curang dan maksiat dihadapan-Nya.
Dzikir berarti kehidupan, karena manusia ini adalah adalah makhluq yang akan
binasa (fana), sementara Allah senantiasa hidup, melihat, berkuasa, dekat, dan
mendengar, sedangkan menghubungkan (dzikir) gambaran dzikir yang dituturkan
Rasulullah Saw (Sangkan, 2002)..
Dzikir
kepada Allah itu bukan sekedar ungkapan sastra, nyanyian, hitungan-hitungan
lafadz, melainkan suatu hakikat yang diyakini didalam jiwa dan merasakan
kehadiran Allah disegenap keadaan, serta berpegang teguh dan menyandarkan
kepadaNya hidup dan matinya hanya untuk Allah semata (Sangkan, 2002).
Menurut Bahjad (1998) memberikan
pengertian tentang dzikir sebagai berikut, dzikir secara lisan seperti menyebut
nama Allah berulang-ulang, dan satu tingkat di atas dzikir lisan adalah hadirnya
pemikiran tentang Allah dalam kalbu. Kemudian upaya menegakkan hukum syariat
Allah di muka bumi dan membumikan al quran dalam kehidupan. Demikian pula
memperbagus kualitas amal sehari-hari dan menjadikan dzikir ini sebagai pemacu
kreativitas baru dalam bekerja dengan mengarahkan niat kepada Allah. Dzikir
dapat digunakan sebagai sarana transendensi, yaitu ketika seseorang sudah ingat
kepada Allah dan adanya sikap penyerahan, sebab makna transendensi sendiri
adalah menggantungkan. Dengan sikap ini maka seseorang akan terbawa pada
kondisi pasif sehingga akan sangat efektif bila digabungkan dengan teknik
relaksasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar