Selasa, 22 November 2016

Pengertian Metode Dzikir (skripsi dan tesis)


Dzikir berarti ingat kepada Allah,ingat ini tidak hanya sekedar menyebut nama Allah dalam lisan atau dalam pikiran dan hati. akan tetapi dzikir yang dimaksud adalah ingat akan Zat, Sifat dan Perbuatan-Nya kemudian memasrahkan hidup dan mati kepada-Nya sehingga tidak takut maupun gentar menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan (Sangkan, 2002).
Sebagian tokoh Islam membagi zikir menjadi dua yaitu : zikir dengan lisan dan dzikir dengan hati. Zikir lisan merupakan jalan yang akan menghantarkan pikiran dan perasaan yang kacau menuju kepada ketetapan zikir hati, kemudian dengan dzikir hati inilah semua kedalaman kejiwaan akan kelihatan lebih luas, sebab dalam wilayah ini Allah akan mengirimkan pengetahuan berupa ilham. Dzikir kepada Allah bermakna, bahwa manusia sadar akan dirinya yang berasal dari Sang Khalik, yang senantiasa mengawasi segala perbuatannya. Dengan demikian manusia mustahil akan berani berbuat curang dan maksiat dihadapan-Nya. Dzikir berarti kehidupan, karena manusia ini adalah adalah makhluq yang akan binasa (fana), sementara Allah senantiasa hidup, melihat, berkuasa, dekat, dan mendengar, sedangkan menghubungkan (dzikir) gambaran dzikir yang dituturkan Rasulullah Saw (Sangkan, 2002)..
 Dzikir kepada Allah itu bukan sekedar ungkapan sastra, nyanyian, hitungan-hitungan lafadz, melainkan suatu hakikat yang diyakini didalam jiwa dan merasakan kehadiran Allah disegenap keadaan, serta berpegang teguh dan menyandarkan kepadaNya hidup dan matinya hanya untuk Allah semata (Sangkan, 2002).
Menurut Bahjad (1998) memberikan pengertian tentang dzikir sebagai berikut, dzikir secara lisan seperti menyebut nama Allah berulang-ulang, dan satu tingkat di atas dzikir lisan adalah hadirnya pemikiran tentang Allah dalam kalbu. Kemudian upaya menegakkan hukum syariat Allah di muka bumi dan membumikan al quran dalam kehidupan. Demikian pula memperbagus kualitas amal sehari-hari dan menjadikan dzikir ini sebagai pemacu kreativitas baru dalam bekerja dengan mengarahkan niat kepada Allah. Dzikir dapat digunakan sebagai sarana transendensi, yaitu ketika seseorang sudah ingat kepada Allah dan adanya sikap penyerahan, sebab makna transendensi sendiri adalah menggantungkan. Dengan sikap ini maka seseorang akan terbawa pada kondisi pasif sehingga akan sangat efektif bila digabungkan dengan teknik relaksasi.

Tidak ada komentar: