Senin, 14 November 2016

Pengertian Manajemen Pembelajaran


Berpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen pembelajaran dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam “memanaje” atau mengelola pembelajaran, manajer dalam hal ini guru melaksremajaan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran.
Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran yaitu strategi pengelolaan pembelajaran (Made Wena, 2009). Manajemen pembelajaran termasuk salah satu dari manajemen implementasi kurikulum berbasis kompetensi (Diknas, 2004)
Manajemen yang lain adalah manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas, dan manajemen penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen pembelajaran sebagai berikut; jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran; pengelolaan bahan praktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidi dan pengayaan; dan peningkatan kualitas pembelajaran. Pengertian manajemen di atas hanya berkaitan dengan kegiatan yang terjadi selama proses interaksi guru dengan siswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Pengertian ini bisa dikatakan sebagai konsep manajemen pembelajaran  dalam pengertian sempit.
Dengan berpijak dari beberapa pernyataan di atas, kita dapat membedakan konsep manajemen pembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajaran dalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si pebelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dalam buku Instructional Design Theories and models, dijelaskan Reigeluth (Rohani, 2008:25) bahwa: “Instructional management is concerned with understanding, improving, and applying of managing the use of an implemented intructional program”. Artinya manajemen pembelajaran adalah berkenaan dengan pemahaman, peningkatan dan pelaksanaan dari pengelolaan program pengajaran yang dilaksremajaan.
Manajemen pembelajaran lebih sempit dari pada sekedar administrasi pendidikan, karena kegiatan ini menangani satu program pengajaran dalam institusi pendidikan. Pendapat ini dijelaskan oleh Syafarudin dan Irwan (Rohani, 2008:25) bahwa “manajemen pembelajaran adalah proses menolong murid untuk mencapai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pemahaman terhadap dunia sekitar mereka”.
Majid (2006:111) mengemukakan “Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Sedangkan Suryosubroto (2004) menyatakan bahwa “Pengelolaan pembelajaran dapat diartikan kerja sama untuk mencapai proses pembelajaran melalui perencanaan, pengarahan, pemantauan dan penilaian”. Dalam hal ini guru harus memiliki kemampuan untuk merencremajaan, melaksremajaan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Redaksi manajemen pembelajaran, berarti dikaji konsep strategi pembelajaran, dan gaya mengajar para pendidik akan menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pengajaran. Manfaat manajemen pembelajaran adalah sebagai aktivitas profesional dalam menggunakan dan memelihara satuan program pengajaran yang dilaksremajaan. Itu berari manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai tujuan program pengajaran.
Pengelolaan pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas dalam upaya meningkatkan kualitas pmbelajaran meliputi pengelolaan tempat belajar/ruang kelas, pengelolaan siswa, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, dan pengelolaan strategi dan evaluasi pembelajaran. (Yamin dan Maisah, 2009:164).
Selanjutnya dalam penelitian ini yang dimaksudkan manajemen pembelajaran adalah manajemen pembelajaran dalam arti luas. Kegiatan mengelola pembelajaran mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian perlu dilakukan oleh manajer (guru) dengan maksud agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
1.      Mengelola Pembelajaran
a. Perencanaan Pembelajaran
a) Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncremajaan terlebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan berhasil. Itulah sebabnya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencremajaan pembelajaran. Seorang guru dalam mengajar hendaknya merencremajaan program pembelajaran, membuat persiapan pembelajaran yang hendak diberikan.
Uno (Yamin dan Maisah, 2009:123) mengemukakan bahwa “istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa”. Itulah sebabnya dalam belajar para peserta pembelajaran tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Dick dan Reiser (Rohani, 2008:27) menjelaskan “An intructional plan consist of a number ofcomponent that, when integreted, provided you with an outline for delivering effective intruction to leaners”. Dipahami bahwa rencana pengajaran terdiri atas sejumlah komponen yang jika dipadukan memberikan garis besar atau panduan bagi penyampaian pengajaran efektif kepada para pembelajar.
Pembelajaran yang akan direncremajaan memerlukan berbagai teori untuk merancang agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah-langkah penting untuk mencapai keberhasilan. Apabila rencana pembelajaran disusun secara baik akan menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, perencanaan pembelajaran memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1)      Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk menemukan dan memecahkan masalah.
2)      Perencanaan pembelajaran dapat mengarahkan proses pembelajaran.
3)      Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan dasar dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif.
4)      Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk meramalkan hasil yang akan dicapai.
Menurut Majid (Yamin dan Maisah, 2009:124-125) terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran yaitu:
1)      Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2)      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3)      Sebagai pedoman kerja vbagi setiap unsur, baik unsur guru maupun siswa.
4)      Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5)      Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6)      Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
b). Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Menurut Uno (Yamin dan Maisah, 2009:125) perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1)      Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
2)      Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
3)      Perencanaan desain pembeljaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar.
4)      Untuk merencremajaan suatu desain pembelajaran mengacu pada siswa secara perseorangan.
5)      Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6)      Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
7)      Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variable pembelajaran.
8)      Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tidak ada komentar: