Berpijak dari
konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen pembelajaran dapat
diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang
berkaitan dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan
berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam “memanaje” atau
mengelola pembelajaran, manajer dalam hal ini guru melaksremajaan berbagai
langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan
pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas dalam
arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan
pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran.
Pendapat lain
menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pembelajaran yaitu strategi pengelolaan pembelajaran (Made Wena, 2009).
Manajemen pembelajaran termasuk salah satu dari manajemen implementasi
kurikulum berbasis kompetensi (Diknas, 2004)
Manajemen yang
lain adalah manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas, dan manajemen
penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen pembelajaran
sebagai berikut; jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran; pengelolaan
bahan praktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidi dan
pengayaan; dan peningkatan kualitas pembelajaran. Pengertian manajemen di atas
hanya berkaitan dengan kegiatan yang terjadi selama proses interaksi guru
dengan siswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Pengertian ini bisa
dikatakan sebagai konsep manajemen pembelajaran
dalam pengertian sempit.
Dengan berpijak
dari beberapa pernyataan di atas, kita dapat membedakan konsep manajemen
pembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajaran
dalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si
pebelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen pembelajaran dalam arti
sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh guru selama
terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dalam buku
Instructional Design Theories and models, dijelaskan Reigeluth (Rohani,
2008:25) bahwa: “Instructional management is concerned with understanding,
improving, and applying of managing the use of an implemented intructional
program”. Artinya manajemen pembelajaran adalah berkenaan dengan pemahaman,
peningkatan dan pelaksanaan dari pengelolaan program pengajaran yang dilaksremajaan.
Manajemen
pembelajaran lebih sempit dari pada sekedar administrasi pendidikan, karena
kegiatan ini menangani satu program pengajaran dalam institusi pendidikan.
Pendapat ini dijelaskan oleh Syafarudin dan Irwan (Rohani, 2008:25) bahwa
“manajemen pembelajaran adalah proses menolong murid untuk mencapai
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pemahaman terhadap dunia sekitar
mereka”.
Majid (2006:111)
mengemukakan “Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”. Sedangkan Suryosubroto (2004) menyatakan bahwa
“Pengelolaan pembelajaran dapat diartikan kerja sama untuk mencapai proses
pembelajaran melalui perencanaan, pengarahan, pemantauan dan penilaian”. Dalam
hal ini guru harus memiliki kemampuan untuk merencremajaan, melaksremajaan, dan
mengevaluasi pembelajaran.
Redaksi
manajemen pembelajaran, berarti dikaji konsep strategi pembelajaran, dan gaya
mengajar para pendidik akan menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pengajaran. Manfaat manajemen pembelajaran adalah sebagai aktivitas profesional
dalam menggunakan dan memelihara satuan program pengajaran yang dilaksremajaan.
Itu berari manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen
yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai tujuan program
pengajaran.
Pengelolaan
pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas dalam upaya meningkatkan
kualitas pmbelajaran meliputi pengelolaan tempat belajar/ruang kelas,
pengelolaan siswa, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan materi
pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, dan pengelolaan strategi dan evaluasi
pembelajaran. (Yamin dan Maisah, 2009:164).
Selanjutnya dalam
penelitian ini yang dimaksudkan manajemen pembelajaran adalah manajemen
pembelajaran dalam arti luas. Kegiatan mengelola pembelajaran mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian perlu
dilakukan oleh manajer (guru) dengan maksud agar mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan.
1.
Mengelola Pembelajaran
a. Perencanaan
Pembelajaran
a) Pengertian
Perencanaan Pembelajaran
Pada hakikatnya
bila suatu kegiatan direncremajaan terlebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan
tersebut akan lebih terarah dan berhasil. Itulah sebabnya seorang guru harus
memiliki kemampuan dalam merencremajaan pembelajaran. Seorang guru dalam
mengajar hendaknya merencremajaan program pembelajaran, membuat persiapan
pembelajaran yang hendak diberikan.
Uno (Yamin dan
Maisah, 2009:123) mengemukakan bahwa “istilah pembelajaran memiliki hakikat
perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa”.
Itulah sebabnya dalam belajar para peserta pembelajaran tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Dick dan Reiser
(Rohani, 2008:27) menjelaskan “An intructional plan consist of a number
ofcomponent that, when integreted, provided you with an outline for delivering
effective intruction to leaners”. Dipahami bahwa rencana pengajaran terdiri
atas sejumlah komponen yang jika dipadukan memberikan garis besar atau panduan
bagi penyampaian pengajaran efektif kepada para pembelajar.
Pembelajaran
yang akan direncremajaan memerlukan berbagai teori untuk merancang agar rencana
pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah-langkah penting untuk
mencapai keberhasilan. Apabila rencana pembelajaran disusun secara baik akan
menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Oleh
sebab itu, perencanaan pembelajaran memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1)
Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan
alat untuk menemukan dan memecahkan masalah.
2)
Perencanaan pembelajaran dapat
mengarahkan proses pembelajaran.
3)
Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan
dasar dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif.
4)
Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan
alat untuk meramalkan hasil yang akan dicapai.
Menurut Majid
(Yamin dan Maisah, 2009:124-125) terdapat beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran yaitu:
1)
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan.
2)
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas
dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3)
Sebagai pedoman kerja vbagi setiap
unsur, baik unsur guru maupun siswa.
4)
Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu
pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5)
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi
keseimbangan kerja.
6)
Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat
dan biaya.
b). Dasar
Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Menurut Uno
(Yamin dan Maisah, 2009:125) perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana
disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran.
Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1)
Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu
diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
2)
Untuk merancang suatu pembelajaran perlu
menggunakan pendekatan sistem.
3)
Perencanaan desain pembeljaran mengacu
pada bagaimana seseorang belajar.
4)
Untuk merencremajaan suatu desain
pembelajaran mengacu pada siswa secara perseorangan.
5)
Pembelajaran yang dilakukan akan
bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan
langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6)
Sasaran akhir dari perencanaan desain
pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
7)
Perencanaan pembelajaran harus
melibatkan semua variable pembelajaran.
8)
Inti dari desain pembelajaran yang
dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar