Minggu, 16 Oktober 2016

AMOKSILIN


Amoksisilin adalah sebuah asam yang stabil, obat semi-sintetik yang termasuk golongan Penisilin (antibiotik β-laktam). Amoksisilin terbukti efektif melawan berbagai infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri Gram-positif dan Gram-negatif baik pada manusia maupun hewan. Struktur kimia amoksisilin adalah (2S,5R,6R)-6-[(R)-(-)-2-amino-2(p-hidroksifenil) asetamidol]-3,3-dimetil-7-okso-4-tia-1-azabisiklo[3,2,0]-heptana-2-karboksilat trihidrat.
Amoksisilin merupakan sediaan berupa serbuk hablur berwarna putih atau hampir putih, dengan sedikit bau belerang, kompatibel dengan buffer sitrat, fosfat dan borat. Amoksisilin natrium sangat larut dalam air, sedikit larut dalam etanol anhidrat dan aseton. Amoksisilin larut dalam larutan encer, ditemukan mengikuti order pertama atau pseudo degradasi order pertama pada tingkat pH konstan dengan laju minimum pada pH 6. Pada konsentrasi tinggi amoksisilin tidak memberikan degradasi pada kinetika order pertama, namun menunjukkan reaksi dimerisasi dan tingkat dimerisasi amoksisilin pada pH 9 lebih baik daripada jenis aminopenisilin lain (Rao et al, 2011).
Gugus fungsi yang terdapat dalam amoksilin antara lain gugus fenol, amina alifatis primer dan gugus karboksilat. Gugus fenol yang terdapat dalam amoksisilin tersebut dicurigai dapat mengganggu hasil penetapan kadar protein dengan metode Lowry karena sifatnya yang mereduksi.
            Amoksisilin menunjukkan aktivitas bakterisidal menyerupai benzil penisilin dalam hal aktivitasnya terhadap jasad renik gram positif, termasuk Streptococcus faecalis, Streptococcus pneumonia, dan Streptococcus hemolitik. Aktivitasnya setaraf dengan tetrasiklin dan kloramfenikol terhadap jasad renik gram negatif, terutama Haemophillus influenza, Salmonella, dan Escherchia.
Kadar hambat minimum jasad renik gram positip antara 0,02 - 5 mg per ml, dan untuk jasad renik gram negatif antara 0,02 8 mg per ml. Amoksisilin tidak aktif terhadap Pseudomonas aerogin namun aktivitas amoksisilin terhadap beberapa Streptococcus, Proteus mirabilis, Serratia marcescens dan spesies Salmonella sedikit lebih aktif dibandingkan dengan ampisilin. Amoksisilin dibuat menjadi tidak aktif oleh penisilinase dan terjadi resistensi silang dengan ampisilin (Connors, K. A., et al.., 1992). 

Tidak ada komentar: