Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan pasien (Uripni dkk., 2003). Komunikasi merupakan proses yang
sangat penting dan khusus bagi kehidupan manusia. Dalam profesi kebidanan komunikasi merupakan hal yang penting dalam
mengimplementasikan asuhan kebidanan. Bidan yang memiliki kemampuan secara
terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien
tetapi juga mencegah terjadinya masalah, memberikan kepuasan professional dalam
pelayanan kebidanan dan meningkatkan
citra profesi kebidanan serta citra
rumah sakit, tetapi yang paling adalah mengamalkan ilmu untuk menolong sesama
manusia.Menurut As Hornby (1974) terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan. Mampu terapeutik berarti seseorang mampu melakukan atau mengkomunikasikan perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang memfasilitasi proses penyembuhan. Hal ini mengarahkan bahwa kemampuan menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi Bidan. Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini merupakan faktor penunjang yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik. Komunikasi
merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar