Diabetes Mellitus memiliki gejala dan tanda penyakit
itu sendiri. Gejala dan tanda-tanda penyakit Diabetes Mellitus dapat
digolongkan menjadi gejala akut dan kronik (Askandar, 2002). Adapun gejalan
Diabetes Mellitus sebagai Berikut :
a) Gejala
akut Penyakit Diabetes Mellitus
Gejala penyakit
Diabetes Mellitus antara penderita dengan yang lain tidaklah selalu sama.
Gejala yang umumnya timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya variasi
dengan gejala yang lain. Bahkan ada pasien Diabetes Mellitus yang tidak
menunjukkan gejala apapun sampai pada saat tertentu banyak makanan (polifagia), banyak kencing (Polyuria), banyak minum (Poliydipsi). Penderita akan mengalami
peningkatan berat badan yang cenderung naik karena pada saat ini jumlah insulin
masih mencukupi, bila keadaan tersebut diatas tidak segera diobati, maka akan
timbul gejala yang disebabkan oleh kemunduran kerja insulin dan tidak lagi Polyfagia, Polydipsia, Polyuria (3P)
lagi melainkan hanya 2P saja yaitu nafsu makan mulai berkurang dan
kadang-kadang disusul dengan mual, banyak minum, banyak kencing, mudah dicapai
atau lelah, berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu)
(Askandar, 2002).
b) Gejala
kronik Penyakit Diabetes Mellitus
Kadang-kadang
pasien Diabetes Mellitus tidak menunjukkan gejala akut (mendadak), tetapi
penderita tersebut baru menunjukkan gejala sesudah beberapa bulan atau beberapa
tahun mengidap penyakit Diabetes Mellitus. Gejala ini disebut gejala kronik
atau menahun. Gejala kronik yang sering timbul adalah kesemutan, kulit terasa
panas, rasa tebal dikulit, kram, mudah capai, mata kabur, gatal disekitar
kemaluan, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seks menurun atau
impoten, para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam
kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg (Askandar, 2002).
Selain itu, ada pula sumber lain menyebutkan, gejala
diabetes mellitus tergantung pada tipe diabetes yang dideritanya, yaitu :
a) Penderita
Diabetes Mellitus tipe I
Pada penderita
diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan
cepat kedalam suatu keadaan yang disebut ketoasidosis diabetikum. Gejala awal
dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan kencing yang berlebihan,
mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernapasan menjadi
dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Tanpa
pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma. Bahkan
setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa
mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin
atau mengalami stress akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.
b) Penderita
Diabetes Mellitus tipe II
Penderita
diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun.
Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbulah gejala yang berupa sering
kencing dan sering merasa haus. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai
lebih dari 1000 mg/dl, biasanya terjadi akibat stress, misalnya infeksi atau
obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa
menyebabkan kebingungan mental, pusing kejang.
(http://medicastore.com
, diakses 13 Maret 2011)\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar