Menurut
James N. Rosenou, terdapat tiga fase sebelum politik luar negeri suatu negara
terbentuk, masing-masing berupa suatu peringkat susunan yang menghubungkan
negara mereka dengan kejadian dan situasi eksternal.[1]
1.
Sebagai Cluster
of Orientation (orientasi umum)
Berupa pandangan bagi para pengambil
keputusan untuk menghadapi kondisi eksternal yang menuntut pembuatan keputusan
berdasarkan kondisi tersebut. Politik luar negeri juga dianggap
sebagai orientasi umum yang mendasari tindakan negara dalam dunia
internasional. Orientasi disini mencakup sikap-sikap, persepsi-persepsi, dan
nilai-nilai
2.
Sebagai Set of
Commitments and Plans for Actions (perangkat komitmen/ rencana tindakan)
Berupa rencana dan komitmen konkrit
yang dikembangkan oleh para pengambil keputusan untuk mempertahankan situasi di
luar negeri yang sesuai dengan orientasi mereka
3.
Sebagai a form of
behaviour (tindakan)
Merupakan fase empiris, yaitu:
langkah-langkah konkrit yang diambil oleh para pejabat yang berhubungan dengan
kejadian dan situasi luar negeri langkah tersebut adalah penerjemahan dari
orientasi umum, pengembangan serta artikulasi dari sasaran dan komitmen yang
bersifat spesifik. Dipandang dari urutan di atas maka fase ini disebut sebagai
perilaku eksternal negara
[1] James N.
Rosenou, International Politic and
Foreign Policy: A Reader In Research And Theory, The free press, London , 1969, hal. 44-46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar