Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi; Dimensi Dalam Kesadaran

Atkinson dkk (1999) mengemukakan dua macam kesadaran, yaitu : kesadaran aktif, menitikberatkan pada proses mental dalam membuat rencana, mengambil inisiatif, dan memonitor diri sehingga akan memunculkan regulasi diri; dan kesadaran pasif, seperti kesadaran sederhana dari pikiran, emosi, penginderaan, dan kesan. Buss (1995) dalam teori self-consciousness mengemukakan pula ada dua jenis kesadaran diri, yaitu : private self-consciousness, merupakan kesadaran akan diri sendiri yang tidak bisa diamati secara langsung oleh orang lain, seperti bagaimana rasanya otot mengencang, perasan marah, cinta, ataupun perasaan spiritual; dan public self-consciousness, kesadaran akan diri yang diamati pula oleh orang lain, seperti penampilan diri, bagaimana orang lain berpikir tentang diri, penghargaan terhadap orang lain, ataupun bagaimana individu berkomunikasi dengan orang lain.
Fenigstein (1979) membedakan keadaran diri menjadi dua dimensi yaitu kesadaran diri private (Privat self-consciousness) dan kesadaran diri publik (Public self consciousness). Kesadaran diri pribadi adalah kesadaran dari pikiran dan perasaan seseorang. (missal: Aku berusaha menjadi figure yang ada dalam diriku). Sedangkan kesadaran diri public adalah kesadaran diri sebagai objek social.dan kesadaran dimana orang lain sadar akan dirinya. (misal: aku memperhatikan apa yang orang pikir tentang aku).
Dua segi dari kesadaran diri mengacu ke model kognitif. Kesadaran diri pribadi mengarahkan tingkah lakunya ke perilaku covert dimana individu lain tidak dapat melihat (misal perasaan dan pikiran subjektif, tujuan, intensitas, motif, motif, rencana, dan nilai). Sebaliknya, kesadaran diri publik mengarahkan perhatiannya kepada perilaku overt  dalam diri (misal penampakkan fisik dan perilaku yang nampak dan ekspresi wajah) dimana yang lain dapat melihat dan mengevaluasi. Kesadaran publik dan privat tidak menjangkar titik akhir kontinum tunggal tetapi bukan untuk memisahkan dimensi yang berkorelasi positif, walau sederhana.(Fenigstein et al.,dalam William Nasby, 1989). Kedua tren mungkin menyebabkan tingginya kesadaran  individu untuk berubah ketika upaya persuasive berbalik dari segi skema diri. Sebaliknya, ketika upaya persuasif berbalik dari segi publik dalam skema diri, kesadaran publik seharusnya memprediksi ketahanan untuk berubah.
Teori ini dibedakan dalam dua kategori fokus diri, yaitu objektif dan subjektif. Yang obyektif dari kesadaran diri seseorang adalah sadar dalam diri dimana dia merasa bahwa dirinya dapat membedakan dari objek bukan diri. Di dalam kesdaran subjektif, perhatian diarahkan jauh dari diri; individu sadar hanya dalam arti menyadari bahwa dia satu dari figur di sekitarnya. kesadaran yang menjadi pemikiran keduanya saling eksklusif dan di bawah pengawasan stimulus eksternal. Stimulus yang dikenal untuk memasukkan kesadaran diri objektif adalah kaca, dan hubungan stimulus untuk subjektif adalah pengejaran/ perputaran rotor. (William Nasby, 1989)
Fenigstein, scheier, and Buss (1975) dan A.H Buss (1980) dalam William M Webb, dkk menjabarkan teori kesadaran diri dengan masukkan bahwa manipulasi dari fokus perhatian berbeda dimana aspek  publik atau privat dari diri dibuat menonjol. Contohnya kaca kecil cukup untuk menampakkan wajah untuk mendapati cerminan perilaku kesadaran yang lebih internal dari aspek privat dari  diri.(Baldwin & Holmes,1987, dkk dalam William M Webb, dkk) menjelaskan  dimana gambaran dari suatu monitor TV, mendengar suatu suara di tape, atau kehadiran audiens adalah untuk mendapati perilaku yang mencerminkan kesadaran dari kenampakkan aspek publik. 

Tidak ada komentar: