Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor psikologis
individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan. Artinya, manusia
selalu didorong oleh kebutuhan dasarnya, yang timbul sebagai bagian dari
pengaruh lingkungan sekitarnya, serta nampak pada kegiatannya di waktu
sekarang, tanpa mengabaikan pengaruh lampau atau antisipasinya di masa
mendatang. Karena proses mental tidak diamati secara langsung, maka proses
mental diantara input dan output digambarkan sebagai’black box’.
Teori psikologis secara garis besar diabagi dalam dua
bagian, yaitu teori belajar dan teori psikoanalitis :
a.
Teori belajar (Learning
theory)
Teori belajar didasarkan atas empat komponen pokok,
yaitu Drive (dorongan), Cue (petunjuk), responses (tanggapan), dan reinforcement
(penguatan). Drive yang sering
disebut kebutuhan atau motif adalah stimuli kuat dalam diri seseorang yang
memaksanya untuk bertindak, dan dapat dibedakan dalam dorongan yang bersifat
fisiologis maupun proses belajar. Cue
merupakan stimuli yang lebih lemah yang akan menentukan kapan, di mana, dan
bagaimana tanggapan subyek.Responses
akan tergantung dari Cue tersebut dan
petunjuk-petunjuk lain. Reinforcement
terjadi bila perilaku individu terbukti dapat memperoleh kepuasan. Ini berarti
perilaku inidividu yang sama akan berulang jika reinforcement positif dan tidak
akan mengulang jika negatif.
Teori yang dapat menjelaskan penafsiran dan peramalan
proses belajar konsumen adalah Stimulus
Response Theory, Cognitive Theory, dan Gestalt
and Field Theory.
Stimulus
response theory (teori rangsangan tanggapan). Menurut teori ini proses
belajar merupakan suatu tanggapan dari seseorang terhadap suatu rangsangan yang
dihadapi (Swastha dan H. Handoko,1987). Lebih jelasnya proses belajar timbul
apabila seseorang bereaksi terhadap stimulus tertentu dan kemudian ia
mendapatkan imbalan berupa pemuasan kebutuhan apabila reaksinya tepat, tetapi
apabila tidak, maka ia mendapatkan hubungan. Rangsangan itu diulang-ulang
sampai mendapatkan tanggapan yang benar secara terus-menerus, sehingga akhirnya
muncul suatu kebiasaan dan perilaku tertentu.
Cognitive Theory
(teori kesadaran). Menurut teori ini, proses belajar dipengaruhi oleh
faktor-faktor sikap, keyakinan, pengalaman masa lalu,dan pemahaman cara
bagaimana mencapai tujuan tertentu. Seseorang dapat menggunakan kemampuan
berpikirnya untuk mengerti problem tertentu sekalipun tidak ada
preseden-preseden historis pada pengalaman orang yang bersangkutan. Proses
pemikiran seseorang sangat menentukan dalam pembentukan pola perilakunya.
Gestalt dan
Field Theory (teori bentuk dan ruang). Teori ini menekankan pentingnya
interaksi manusia dengan ruang hidupnya, atau lebih khusus lagi dengan
lingkungan psikologisnya. Teori ini memandang bahwa proses pengamatan,
pengalaman masa lalu, dan pengarahan tujuan merupakan variabel yang menimbulkan
perilaku.
b. Teori
Psikoanalitis
Teori psikoanalitis didasarkan pada teori psikoanalisa
dari Sigmund Freud yang menekankan pada alam bawah sadar dari kepribadian dan
sebagai akibat dari konflik di masa kecil, konflik tersebut berasal dari tiga
komponen kepribadian yaitu id, ego, dan superego (Assael,1998). Menurut Freud,
perilaku manusia ini adalah merupakan hasil kerjasama dari ketiga aspek dalam
struktur kepribadian manusia yaitu (Dharmesta dan Handoko, 2000) :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar