Lembar kerja siswa merupakan hand out yang
dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah. Menurut Surachman
(1998) dalam kegiatan praktis LKS dapat berupa petunjuk praktikum sesuai dengan
formatnya (susunannya).
LKS
dapat dikemas dalam bentuk :
a. Tertutup (Structured, Guided)
Sifat
tertutup ini menunjukkan program belajar yang dikemas guru sedemikian ketatnya,
sehingga tidak memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan daya nalar,
kreatifitas, minat dan daya imajinasinya. Siswa dipaksa mengikuti arahan dan
mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk yang telah ditetapkan guru. Penerapan
bentuk LKS ini biasanya ditujukan kepada siswa yang sedang mulai belajar. Apa
yang dikerjakan siswa, secara tersembunyi sesungguhnya semua jawaban yang akan
ditemukan siswa dalam kegiatan yang sudah ditetapkan oleh guru.
b. Semi Terbuka (Semi Structured, Semi Guided)
Bentuk
LKS ini mirip dengan LKS Model Tertutup, namun beberapa bagianya sengaja
diberikan kepada siswa untuk dikembangkan. Bagian-bagian yang diserahkan kepada
siswa umumnya dirancang guru untuk mengembangkan beberapa kemampuan spesifik
pada diri siswa.
c. Terbuka (Un-Structured, Un-Guided, Free Inquiry, Free Discovery)
Sifat
terbuka memberi makna adanya pemberian peluang besar bagi siswa mengembangkan
kreatifitas dan daya nalarnya. Arahan yang diberikan guru biasanya lebih
bersifat sebagai stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan sesuatu kegiatan
belajar, misal penyajian problema yang harus dipecahkan siswa lewat kajian eksperimental
atau dapat pula disajikan sebagai bentuk studi kasus. Dalam hal ini desain dan
pelaksanaan eksperimen sepenuhnya dikerjakan siswa. Selama kegiatan belajar
guru lebih banyak memerankan dirinya sebagai motivator dan fasilitator. Sifat
menantang dan menumbuhkan sifat keingintahuan siswa menjadi kunci keberhasilan
dalam memacu aktivitas belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar