Pembelajaran orang dewasa mencerminkan suatu proses di mana orang dewasa menajdi perduli dan mengevaluasi tentang pengalamannya. Untuk itu, pembelajaran orang dewasa tidak dimulai dengan mempelajari materi pelajaran, tetapi berdasarkan harapan bahwa pembelajaran dimulai dengan memberikan perhatian pada masalah-masalah yang trjadi/ditemukan dalam kehidupannya (lingkungan pkerjaan, masyarakat, dan lain-lain. oleh karenanya pembelajaran orang dewasa tentu saja berbeda dengan pembelajaran fase perkembangan lainnya.
Menurut Lindeman (1986), konsep pembelajaran orang dewasa merupakan pembelajaran yang berpola non otoriter, lebih bersifat informal yang pada umumnya bertujuan untuk menemukan pengertian pengalamandan/atau pencarian pemikiran guna merumuskan perilaku standar. Dengan demikian, teknik pembelajaran orang dewasa adalah bagaimna membuat pembelajaran menjadi selaras dengan kehidupan nyata.
Metode yang biasa digunakan dalam pendidikan orang dewasa adalah metode pertemuan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pertemuan. Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan yang akan dipergunakan dalam suatu program pendidikan orang dewasa (Morgan et al, 1976)
1. Usaha atau kegiatan apa yang akan diorganisasikan
2. Tugas apa saja yang ingin diselesaikan
3. Siapa saja yang menjadi sasarannya
4. Bagaimana pesan yang dapat disampaikan sebaik mungkin
5. Masalah apa saja yang mungkin timbul dalam pengorganisasian pertemuan yang harus dipecahkan
Ada beberapa jenis pertemuan yang dapat dipilih seseorang guna menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Pemilihan jenis pertemuan yang memuaskan tergantung pada apa yang ingin diselesaikan. Jenis-jenis pertemuan yang umum dilakukan dalam pendidikan orang dewasa adalah sebagai berikut (Suprijanto, 2008)
1. Institusi (institution)
Institusi adalah terjemahan dari institution. Mereka yang ikut dalam insititusi adalah orang yang tertarik dengan bidang khusus. Dalam institusi, materi baru diberikan untuk menambah pengetahuan yang telah dimiliki peserta. Salah satu institusi yang paling umum di Amerika Serikat adalah institusi guru yang diadakan oleh Departemen Pendidikan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi tentang fase pembelajaran. Kelas institusi ini merupakan serangkaian pertemuan satu hari atau beberapa hari.
Dalam suatu insititusi diharapkan akan berlangsung pemberian informasi dan instruksi serta identifikasi masalah dan pemecahannya. Institusi adalah salah satu bentuk pendidikan orang dewasa yang paling sering digunakan. Dalam institusi, sering dilakukan upaya untuk mengembangkan informalitas, kesempatan untuk berpartisipasi dan mengembangkan diri. Banyak teknik yang digunakan dalam institusi ini seperti sesi buzz, permainan peran, diskusi terbuka, penyajian formal dan lain-lain.
Suatu institusi memerlukan pengorganisasian dan tindak lanjut supervisi yang baik dengan dipimpin oleh orang yang ahli dalam melaksanakan program dan mendelegasikan tanggung jawab sehingga mampu menggunakan berbagai macam teknik kelompok untuk mendorong partisipasi individu. Suatu institusi harus ada perencanaan, panitia pelaksanan dan evaluasi akhir.
Jika seseorang merencanakan suatu institusi perlu diperhatikan bahwa pengaturan institusi harus sesuai, jadwal waktu yang logis dan harus menyenangkan semua yang terlibat. Selain itu, harus ada sesi pendahuluan untuk menyakinkan kesiapan peserta dan suasana yang kondusif. Salah satu pola institusi adalah ketua membuka pelatihan dengan sambutan pengarahan atau mengundang orang lain untuk membukanya. Sambutan pengarahan sangat penting dalam member batasan isu, mengatur panel dan waktu, memberi pikiran agar peserta lebih cepat mencapai pemecahan masalah yang dihadapi.
Setelah sambutan pembukaan biasanya kelompok dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dipimpin seorang pimpinan kelompok. Diharapkan kelompok-kelompok kecil tersebut menghasilkan kesepakatan tindak lanjut setelah pulang.
Sering setelah selang waktu tertentu, kelompok kecil berkumpul kembali untuk mendengarkan sambutan lanjutan atau kesimpulan ringkasan kemajuan industri. Jika institusi dilaksanakan setengah hari, acara ke dua dilaksanakan pada acara penutupan sebelum selesai.
Keterbatsan institusii yakni tujuan akhirnya sering tidak tercapai. Bahkan walaupun peserta mungkin mempunyai dedikasi pribadi yang tinggi untuk meningkatkan tindak lanjut setelah pulang namun tidaklah selalu dilaksanakan semuanya. Dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengorganisasikan suatu institusi dan melihat perkembangannya, ada beberapa perencana uang tidak mau menyisihkan waktunya untuk keperluan itu. Hal ini harus menjadi tantangan bagi tim kerja untuk menyusun setiap fase institusi dengan baik. Tidak hanya harus ada tim kerja tetapi juga harus ada keahlian kepemimpinan.
Pendidikan dan Pelatihan Guru dapat dikategorikan sebagai pertemuan institusi karena bertujuan untuk memberikan materi baru untuk menambah pengetahuan yang telah dimiliki peserta sebagai guru.
2. Konvensi
Konvensi seperti institusi, adalah kumpulan dari peserta. Budaya adalah peserta datang dari kelompok local yang merupakan organisasi orang tua baik dari tingkat kabupaten, propinsi hingga tingkat nasional.
Maksud mendasarnya adalah untuk mendiskusikan dan memikirkan ide-ide yang mungkin dapat memperkuat organisasi orang tua murid (Morgan et al, 1976). Sering peserta datang bersama-sama untuk menetapkan kebijakan, menyetujui calon ketua dan merencanakan strategi dan promosi. Memang benar ada konvensi dari dua partai politik dalam rangka mempersiapkan pemilihan umum. Sejak konvensi bermaksud untuk mempromosikan dan memperkuat organisasi orang tua murid, sering banyak pembicara dihadirkan guna memberikan inspirasi. Seperti dalam institusi, dalam konvensi ada dua arahan pokok atau sesi pengarah yang dilengkapi dengan sesi kelompok besar dan kelompok kecil.
Salah satu manfaat utama konvensi adalah meberikan peserta secra individual kesempatan melihat organisasi sebagai sutau badan penting dimana ia mengidentifikasikan dirinya. Jika konvensi dilaksanakan dengan baik, loyalitas peserta akan termotivasi, egonya akan berkurang dan dedikasinya akan menguat. Ia kembali ke rumah dengan perasaan bangga menjadi bagian dari suatu gerakan. Keberhasilan pelaksanaan konvensi tergantung pada pengembangan jiwa korp dan moral kelompok. Banyak aktivitas yang dilengkapi dengan moto, pameran klise, pidato pengarahan dan lain sebagainya.
Kelemahan konvensi adalah jika pelaksanaan kurang baik maka tidak dapat memberikan motivasi kepada peserta. Ada kemungkinan manipulasi di belakang layar dan aksi mob akan mengganggu jalannya acara secara normal. Kadang-kadang peserta merasa dirinya kurang terlibat karena hal-hal yang kurang dimngerti. Kadang-kadang ia kembali ke rumah dibingungkan dengan besarnya program dan politik praktis. Perencana konvensi mempunyai tugas besar, terutama bila konvensi merupakan acara propinsi atau nasional.
Makin besar ruang lingkup konvensi menyebabkan masing-masing peserta saling tidak mengenal.
3. Konferensi
Konferensi adalah pertemuan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Jumlah peserta dalam konferensi mungkin hanya dua orang, atau sampai lima puluh orang atau lebih. Biasanya jumlah peserta konferensi yang lain adalah diikuti dengan kata sebutan yang menunjukkan tema konferensi. Sebagai contoh, konferensi supervisor, konferensi pendidikan agama, konferensi tanaman dan lain-lain (Morgan et.al 1976). Pada umumnya peserta berperansebagai kelompok khusu yang mengadakan konsultasi bersama terhadap masalah yang memerlukan pemikiran sangat serius dalam bentuk pertemuan formal. Peserta mempunyai pengalaman di bidang pekerjaannya (Kang dan Song, 1984). Acara konferensi perlu disusun dengan baik. Penyusun pengarahan pokok tergantung pada keinginan pribadi. Pada umumnya, mereka tidak datang sebagai utusan delegasi yang ditunjuk seperti pada konvensi.
Pertemuan itu mungkin konferensi kerja atau konferensi pendidikan. Pola konferensi kerja biasanya bersifat teknis dan sangat terbatas jumlah pesertanya dan mempunyai tema yang direncanakan untuk mengembangkan sutau ide.
Teknik diskusi yang biasa digunakan, seperti pertemuan meja bundar, diskusi yang diikuti dengan acara makan siang dan/atau bankuet, oenl dan lain-lain. Seperti pada konvensi dan institusi pada konferensi juga terdapat pembuatan daftar masalah, termasuk iuran (jika ada), penjualan karcis akan siang atau bankuet, bahan informasi dan lain-lain yang diatur oleh panitia.
Umpan balik, baik dari kelompok diskusi dalam konferensi maupun dari peserta setelah pulang dari rumah, lebih mudah diperoleh dalam institusi dan konferensi daripada dalam konvensi. Keterbatasan konferenis adalah ketidakpastian kehadiran peserta. Keterbatasan lain adalah sulitnya mengevaluasi apa yang telah dicapai dalam konferensi dan apa yang dikerjakan sebagai tindak lanjut.
4. Lokakarya (workshop)
Seperti yang tersirat, lokakarya berarti kerja. Lokakarya adalah pertemuan orang yang bekerja sama dengan kelompok kecil, biasanya dibatasi pada masalah yang berasal dari mereka sendiri. Peran peserta diharapkan untuk menghasilkan produk tertentu (Morgan et al, 1976 dan Kang dan Song, 1984). Susunan acara lokakarya meliputi identifikasi masalah, pencarian dan usaha pemecahan masalah, pencarian dan usaha pemecahan masalah dengan menggunakan referensi dan materi latar belakang yang cukup tersedia. Pemandu (narasumber) yang mampu biasanya hadir menceritakan pengalamannya dan latihan yang pernah diikutnya.
Beberapa jenis diskusi kelompok dapat diterapkan dalam lokakarya. Oleh karena itu, informalitas diperlukan dalam mendorong partisipasi peserta. Jumlah peserta terbatas, dalam banyak hal, mereka dipanggil ke lokakarya dengan undangan khusus. Dikarenakan kelompok kecil, maka studi yang intensif dimungkinkan. Pengalaman yang terencana dengan baik dan lokakarya yang terkendali banyak diterapkan ke peserta. Ia dibawa ke serangkaian informalitas, dorongan untuk berpartisipasi, pengenalan sumber-sumber yang bermanfaat, penjelasan metode identifikasi dan pemecahan masalah serta pengalaman tertentu tentang cara penilaian prosedur.
Lamanya lokarya tergantung pada besarnya tugas yang harus diselesaikan. Jangka waktu bervariasi antara tiga hari sampai tiga minggu. Jangka waktu bervariasi antara tiga hari sampai tiga minggu. Jika orang yang disertakan sebagai nara sumber banyak maka dipilih salah satu orang yang bertindak sebagai coordinator, untuk merencakan dan melaksanakan hal yang rinci dan memperlancar jalannya program.
Dalam lokakarya, orang yang diundang terbatas. Efektivitas program lokakakrya akan terbatas, kecuali jika peserta dapat terus hadir mulai dari lokakarya dibuka sampai selesai. Lokakarya memerlukan perencanaan sedemikian rupa sehingga peserta tidak hanya menerima begitu saja apa yang diputuskan tanpa banyak berpikir dan menjadi orang luar tetapi peserta dapat terlibat secara penuh dan dapat mengembangkan diri
5. Seminar
Seminar secara umum disebut sebagai lembaga belajar. Istilah yang sangat biasa digunakan dalam kampus. Jumlah peserta biasanya sangat sedikit, mungkin tidak lebih dari lima puluh orang. Maksud seminar adalah untuk mempelajari subjek di bawah seorang berhubungan erat dengan riset (Morgan, Barton et al 1976; Kang dan Song, 1984). Mereka yang berperan serta mempunyai latar belakang latihan dan pengalaman dalam bidang yang diseminarkan. Untuk kebanyakan orang, seminar berhubungan dengan materi yang keseluruhannya di luar kemampuannya untuk memahami karena terbatasnya latar belakang bidang yang dimilikinya. Diskusi terbuka dilakukan setelah penyajian formal. Jika minat peserta tinggi maka partisipasi setiap peserta harus diatur dengan sebaik-baiknya.
Jenis pertemuan ini akna membawa anggita untuk dapat belajar di bawah pimpinan yang mampu dan siap membantu setiap anggota mengerti masalah riset dan mendekati orang lain. Salah satu pembatas dalam jenis pertemuan ini adalah pendeknya waktu (biasanya satu atau dua jam) untuk mengembangkan suatu idea atau konsep. Seminar tidak dapat digunakan secara universal karena beragamnya latar belakang orang
6. Kursus Kilat
Kursusu kilat merupakan institusi yang sangat intensif selama satu hari atau lebih tentang beberapa subjek khusus. Institusi ini lebih sederhana dan kurang kosentrasi jika dibandingkan dengan pelajaran yang diambil di universitas. Penyajian formal sering diterapkan dalam kursus kilat ini. Penyajian mimbar formal sering diterapkan dalam kursus kilat ini. Kursus kilat terbatas pada bidang khusus. Istilah tersebut pada dasarnya menunjukkan proses memperoleh tambahan pelajaran dalam bidang khusus dengan kelompok khusus yang berhubungan dengan bidang tersebut dalam lingkungan hidup sehari-hari mereka. Sebagai contoh, mungkin ada kursus kilat tentang perbankan bagi banker, produksi kumbang bagi penggemar kumbang. Materinya disajikan dalam bentuk modul dan dimaksudkan untuk membantu pserta mengerjakan tugas secara lebih baik sesuai dengan pekerjaannya setelah kembali ke rumah. Peserta mau hadir karena kursus terkait dengan pekerjaan sehari-harinya. Kursus kilat bertindak sebagai kursus penyegar bagi peserta.
Kursus tersebut terbatas bagi kelompok khusus dan temanya jarang sekali mempunyai daya tarik yang universal. Sulit bagi perencana untuk mengembangkan program yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan setiap orang yang terkait. Biasanya anggota kursus memiliki latar belakang yang sangat bervariasi. Beberapa peserta mempunyai kesan bahwa mereka tidak belajar sesuatu di luar yang telah mereka ketahui, sementara peserta yang lain mengeluh bahwa materinya sangat teknis sehingga mereka tidak dapat mengerti apa yang dikatakan oleh pembicara
7. Kuliah Bersambung
Kuliah bersambung adalah suatu rangkaian penyajian yang diberikan oleh dosen dengan periode satu waktu kali per hari, satu kali per minggu atau satu kali per bulan. Selang waktu antara masing-masing bervariasi. Dipandang dari definisi ketatnya, khotbah setiap Minggu yang diberikan oleh pendeta dapat dikatakan sebagai kuliah bersambung. Hal ini tentu saja hanya berlaku untuk khotbahnya saja dan tidak termasuk musik lengkap, ritual dan partisipasi hadirinnya. Dosen mungkin menggunakan audiovisual dalam penyajiannya. Peranan hadirin adalah mendengarkan, jadi menerima pesan-pesan dan inspirasi dari dosen.
Sangat sederhana untuk mengatur kuliah bersambung karena semua yang diperlukan hanyalah dosen dan hadirin. Jika dosen menggunakan alat visualisasi, beberapa persiapan harus dilakukan untuk menggunakan alat tersebut.
Keterbatasan kuliah bersambung adalah dosen harus bekerja keras karena pengalaman menurunkan jumlah hadirin. Hadirin dengan mudah dapat tidur dalam ketidaksadaran, yang hanya sedikit dapat mempengaruhi pikirannya. Dikarenakan kuliah bersambung menekankan kontuinitas jalan pikiran, mereka yang sering tidak hadir akan kehilangan kontuinitas tersebut. Kuliah bersambung ini cukup sulit untuk mendorong peserta melakukan tindak tertentu terbukti penemuan yang sangat alami ini gagal menunjukkan hal tersebut.
8. Kelas Formal
Kelas formal adalah pendidikan orang dewasa biasanya bergabung dalam program sekolah. Mereka yang hadir telah menyatakan minat mereka dan telah mendaftar, membayar uang pendaftaran dan setuju terikat dengan program institusi.
Beberapa teknik mungkin diterapkan dalam pertemuan ini. Dalam banyak kasus, aktivitas kelas dilaksanakan di proyek dimana peserta mengerjakan sendiri seperti pada pembuatan pembalut kursi, perkayuan, seni dan banyak lagi.
Kelas formal dalam pendidikan orang dewasa biasanya mempunyai peraturan yang ketat. Pelajaran mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga peserta yang sering absen akan kehilangan pelajaran yang berguna. Berhubungn kelas formal ini merupakan serangkaian pertemua, maka instruktur harus mempunyai peraturan yang ketat. Berhubung kelas formal ini merupakan serangkaian pertemuan, maka instruktur harus mempunyai keahlian dalam mempertahankan minat yang tinggi dari para pesertanya. Beberapa kelas formal dalam pendidikan orang dewasa menarik minat hanya kepad amereka yang mempunyai latar belakang yang cukup untuk menguasai materi. Walaupun kita sudah “mulai dari mana dia berada” namun kita sering menemukan latar belakang dan pengalaman yang bervariasi membatasi keberhasilan.
Acara kelas formal pendidikan orang dewasa dan kelas formal di fakultas atau sekolah menengah ada perbedaan. Pada kelas formal di fakultas dan sekolah menengah, motivasinya meningkat dengan adanya keinginan mendapatkan kredit fakultas atau sekolah menengah
9. Diskusi terbuka
Diskusi terbuka duanggap sebagai salah satu jenis pendidikan orang dewasa yang sangat penting. Tersirat bahwa mereka yang berperan aktif adalah orang yang cukup ahli dalam proses kelompok untuk memanfaatkan teknik secara penuh. Hal yang sering terjadi adalah mereka sangat mungkin tergerak untuk bertindak setelah diskusi terbuka ini
Pentingnya diskusi terbuka adalah terciptanya lingkungan yang sesuai untuk meningkatkan kebebbasan mengeluarkan pendapat. Jika memungkinkan setiap peserta saling berhadapan duduknya
Diskusi terbuka memerlukan seorang pimpinan yang ahli untuk mengatur jalannya diskusi sehingga semua peserta mempunyai kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka. Ia harus seorang pemberi semangat, seorang pemandu yang bermutu dan mempunyai kemampuan menjaga kelancaran diskusi. Ia harus mampu menyimpulkan, mengevaluasi dan menjelaskan pandangan yang berbeda tanpa melukai perasaan orang lain. Sejauh setiap pserra didengar pendapatnya, berbagai kemampuan dan latar belakang peserta sering menghasilkan produktivitas tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar