Selasa, 13 Agustus 2019

Pecking Order Theory (skripsi dan tesis)


Pecking order theory dikembangkan oleh Stewart C. Myers dan Nicolas
Majluf pada tahun 1984. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan akan
memprioritaskan sumber pendanaan yang berasal dari pembiayaan internal.
Sedangkan untuk pembiayaan ekternal yang berupa meningkatkan ekuitas
merupakan pilihan terakhir dalam sumber pendanaan bagi perusahaan. Pecking order theory mengarahkan pihak manajemen dalam memberikan keputusan pendanaan melalui pemilihan alternatif pendanaan perusahaan yang sesuai dan konsep ini juga memberikan arahan guna meminimalkan kebutuhan dana yang berasal dari pendanaan eksternal. Upaya yang dilakukan untuk meminimalkan kebutuhan pendanaan eksternal dilakukan dengan cara optimalisasi profitabilitas perusahaan dengan melakukan penyesuaian yang tepat antara pemanfaatan peluang investasi dengan target devidend payout ratio dari perusahaan.
Myers dan Majluf (1984) berpendapat bahwa, sebagai akibat dari asimetri
informasi antara orang dalam perusahaan dan investor, memungkinkan investor
menilai dibawah harga ekuitas perusahaan. Apabila perusahaan membiayai
proyek-proyek baru dengan mengeluarkan ekuitas, maka efek yang terjadi adalah investor baru akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemegang saham yang sudah ada. Hal tersebut dapat menyebabkan proyek ini tidak dapat menguntungkan, bahkan ketika perusahaan memiliki Net Present Value (NPV) positif. Oleh sebab itu, perusahaan akan lebih memilih untuk membiayai dari laba ditahan terlebih dahulu, kemudian dari hutang dan akhirnya dari penerbitan saham baru. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada di pecking order theory, dimana perusahaan yang menguntungkan dan menghasilkan pendapatan yang tinggi diharapkan untuk lebih sedikit menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang menghasilkan pendapatan rendah (Mouamer, 2012).

Tidak ada komentar: