Rabu, 14 Agustus 2019

Leverage (skripsi dan tesis)


Salah satu faktor penting dalam unsur pendanaan adalah hutang
(leverage). Solvabilitas (leverage) digambarkan untuk melihat sejauh
mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal
sendiri. (Weston dan Copeland,1992). Sedangkan Kusumawati dan
Sudento (2005) menggambarkan leverage sebagai kemampuan
perusahaan untuk membayar hutangnya dengan menggunakan ekuitas
yang dimilikinya. Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari resiko
yang melekat pada suatu perusahaan. Artinya, leverage yang semakin
besar menunjukkan risiko investasi yang semakin besar pula. Perusahan
dengan rasio leverage yang rendah memiliki risiko leverage yang lebih
kecil.
Dengan tingginya rasio leverage menunjukkan bahwa
perusahaan tidak solvable, artinya total hutangnya lebih besar
dibandingakan dengan total asetnya (Horne,1997). Karena leverage
merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang disediakan
oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang
terhadap keseluruhan aktiva suatu perusahaan, maka apabila investor
melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun resiko
leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi
pada perusahaan tersebut. Karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut di
dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila
perusahaan tidak dapat melunasi kewajibanya tepat waktu.
Keputusan manajemen untuk berusaha menjaga agar rasio
leverage tidak bertambah tinggi mengacu pada teori pecking order teory
menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing dan apabila
pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan. Maka perusahaan
akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu
obligasi kemudian diikuti sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti
obligasi konversi), baru akhirnya apabila belum mencukupi, perusahaan
akan menerbitkan saham. Pada intinya apabila perusahaan masih bisa
mengusahakan sumber pendanaan internal maka sumber pendanaan
eksternal tidak akan diusahakan. Maka dapat disimpulkan rasio leverage
yang tinggi menyebabkan turunnya nilai perusahaan (Weston dan
Copeland, 1992).

Tidak ada komentar: