bagaimana mengukur sebuah kebahagiaan bagi seorang inividu tentu memiliki ukuran yang sangat subjektif. Tentulah tidak bisa menerapkan nilai sebuah kebahagiaan hidup yang kemudian diterapkan pada individu yang lain. demikian kajian kebahagiaan hidup dalam ilmu psikologi namun ada "benang merah" yang dapat ditarik sebagai sebuah generalisasi dalam mendefiniskan, faktor serta aspek/dimensi kebahagiaan hidup
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) kebahagiaan berasal dari kata bahagia yang berarti keadaan atau perasaan senang dan tentram atau bebas dari segala yang menyusahkan. Kebahagiaan sendiri memiliki arti kesenangan dan ketentraman hidup atau lahir batin, keberuntungan, kemujuran yang bersifat lahir batin. Menurut Kartono (2003) kebahagiaan atau happiness adalah suatu keadaan puas secara umum dari organisme terutama jika bisa mendukung secara konsisten-cocok pernyataan-pernyataan lisannya atau pada kasus manusia dengan tingkah laku yang dapat diekspresikan keluar. Menurut Diener (2000) kebahagiaan dapat didefinisikan sebagai evaluasi kognitif dan efketif terhadap kehidupannya. Evaluasi kognitif orang yang bahagia berupa kepuasan hidup yang tinggi, evaluasi afektifnya adalah banyaknya afek positif dan sedikitnya afek negatif yang dirasakan. Pengertian pertama serta pengertian ke dua diatas menunjukkan rasa kepuasan sedangkan dalam pengertian ke tiga menunjuk pada ekspresi baik secara kognitif dan afektif.
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebahagiaan hidup makdapat dibedakan menjadi dua faktor eksternal dan internal. Penghasilan, kesehatan, bentuk tubuh, dan faktor demografis (usia, jenis kelamin dan pendidikan) merupakan faktor eksternal sementara temperamen, nilai-nilai hidup yang ada pada diri manusia dan kepribadian merupakan faktor internal.
Untuk pengukuran di dasarkan pada dua dimensi yang ada dalam kebahagiaan hidup itu sendiri yaitu: Pertama, faktor afek. Afek berkaitan erat dengan emosi. Pengaruh emosi akan dapat dilihat melalui parameter fisiologis, gerak mental atau observasi perilaku (Cacioppo et al., 1999). Uraian di atas menunjukkan bahwa afek adalah gambaran perasaan, suasana hati dan emosi secara keseluruhan yang menyertai kesadaran dan dapat bervariasi antara sangat menyenangkan sampai sangat tidak menyenangkan. Afek yang menyenangkan sering disebut dengan afek positif dan afek yang tidak menyenangkan disebut afek negatif. untuk aspek ini maka skala yang dapat digunakan adalah Positive and Negative Affect Schedule (PANAS. PANAS terdiri dari dua sub skala yaitu skala yang mengukur perasaan positif dan skala yang mengukur perasaan negatif.
Kedua, kepuasan hidup. Hurlock (1997) menyatakan bahwa kepuasan hidup adalah keadaan bahagia dan adanya kepuasan hati yang merupakan kondisi yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi. Diener (1984) mengemukakan bahwa kepuasan hidup mencerminkan kondisi kehidupan yang diwarnai oleh perasaan senang tentang pengalaman masa lampau, sekarang dan gambaran yang akan datang.Pengukuran kepuasaan hidup didasarkan pada Life Satifactions Scale oleh Diener. Secara singkat maka diungkapkan bahwa Life Satifaction scale merupakan penilaian individu terhadap segala peristiwa yang dialami dengan harapan dan keinginannya. terdapat bebrapa versi untuk pengukuran ini yang disesuaikan dengan subjek penelitian. masing-masing pengukuran berbeda karena aspek kepuasan hidup akan berbeda untuk subjek yang berbeda pula
(Maaf, bukan untuk dikopi paste. sebaiknya membaca langsung sumber referensi yang asli.)