Spiritualitas dimulai ketika anak-anak belajar tentang diri mereka dan hubungan
mereka dengan orang lain dan sering memulai konsep tentang ketuhanan atau nilai seperti
yang disuguhkan kepada mereka oleh lingkungan rumah mereka atau komunitas religi
mereka. Remaja sering mempertimbangkan kembali konsep masa kanak – kanak mereka
tentang kekuatan spiritual dalam pencarian identitas, mungkin dengan mempertanyakan
tentang praktik atau nilai dalam menemukan kekuatan spiritual sebagai motivasi untuk
mencari makna hidup yang lebih jelas.
Banyak orang dewasa yang mengalami pertumbuhan spiritual ketika memasuki
hubungan yang harmonis. Kemampuan untuk mengasihi orang lain dan diri sendiri secara
bermakna adalah bukti dari kesehatan spiritualitas. Sejalan dengan semakin dewasanya
seseorang, mereka sering berintrospeksi untuk memperkaya nilai dan konsep ketuhanan yang
telah lama dianut dan bermakna. Pada orang tua, sering terarah pada hubungan yang penting
dan menyediakan diri mereka bagi orang lain sebagai tugas spiritual. Menetapkan hubungan
dengan kehidupan atau nilai adalah salah satu cara mengembangkan spiritualitas. Kesehatan
spiritual yang sehat pada lansia adalah sesuatu yang memberikan kedamaian dan penerimaan
tentang diri dan hal tersebut sering didasarkan pada hubungan yang harmonis dengan Tuhan.
Penyakit dan kehilangan dapat mengancam dan menantang proses perkembangan
spiritual. Distress spiritual dapat berkembang sejalan dengan seseorang mencari makna
tentang apa yang sedang terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa
sendiri dan terisolasi dari orang lain. Individu meungkin mempertanyakan nilai spiritual
mereka, mengajukan pertanyaan tentang jalan hidup seluruhnya, tujuan hidup dan sumber
dari makna hidup (Potter & Perry, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar