Jumat, 22 November 2019

Ibu Rumah Tangga (skripsi dan tesis) Ibu rumah tangga adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seorang wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah, keluargahingga merawat anak-anaknya, memasak, membersihkan, dan lain-lainnya yang tidak bekerja di luar rumah.seorang ibu rumah tangga sebagai wanita menikah yang bertanggung jawab atas rumah tangganya. Pekerjaan yang paling mulia adalah saat kita menjadi seorang ibu rumah tangga sejati yang mengurus semua kebutuhan rumah dan menjaga kehormatannya untuk sang suami tercinta (Gunawan, 2012). Menurut Mappiare (1983) ada tiga konsep tentang peranan ibu rumah tangga, yaitu; 1. Konsep Tradisional Menurut konsep tradisional, ibu rumah tangga adalah wanita yang mempersembahkan waktunya untuk memelihara dan melatih anak-anak, mengasuh anak dan menurut pola-pola yang dibenarkan oleh masyarakat sekitarnya. Sebagai orang tua yang memiliki kuasa penuh, wanita melayani keperluan suami dan anak-anak di rumah. Wanita yang dapat berperan melayani keperluan keluarga di rumah sangat terpuji. Pekerjaan yang disebut feminism yang jika dikerjakan sepenuhnya oleh ibu rumah tangga di rumah akan mendatangkan penilaian baik bagi wanita . 2. Konsep Menurut Perkembangan (zaman) Konsep menurut perkembangan ini, meletakkan penekanan pada adanya kesamaan status bagi orangtua dan anak pun hamper mempunyai kesamaan dengan status kedua orang tuanya. Bagi wanita, menurut konsep ini mempunyai tugas mandiri dalam membangkitkan potensi-potensi pada wanita. Wanita lebih suka menggunakan kemampuannya untuk mengembangkan kemampuan- kemampuan orang lain, atau wanita lain. Di rumah wanita memiliki peranan yang sama dengan suaminya. Para ahli juga menyepakati bahwa para wanita yang menganut konsep ini, tidak merasa bersalah jika meninggalkan rumah. Baik untuk kegiatan yang mendayagunakan kemampuannya maupun dalam mengikuti latihan keterampilan yang dapat mendatangkan kepuasan baginya. Tidak pula wanita yang berdosa jika pekerjaan rumahnya (termasuk mengasuh anak) dilimpahkan kepada orang lain (misalnya pembantu) ketika ia tidak berada di rumah. Ibu rumah tangga menurut konsep ini, mengutamakan membimbing anak sesuai dengan kemampuan anak itu sendiri. Kalau ibu memiliki kebebesan sebagai individu maka anak juga mempunyai kebebasan itu. 3. Konsep Moderat Menurut konsep ini, peranan wanita bukan ekstrim tradisional dan tidak pula terlalu mengikuti konsep yang ekstrim menurut pekembangan. Konsep moderat juga mengakui individualitas seseorang yang mempunyai hak untuk mengembangkannya sendiri, namun tidak diutamakan. Dengan begitu, wanita punya hak untuk bekerja di luar rumah, akan tetapi peranan dan tugas pokoknya tetaplah berpegang kepada nilai luhur naluri kewanitaan. Wanita yang demikian itu, akan merasa bersalah dan mungkin berdosa, jika terpaksa mengabaikan pemeliharaan dan pendidikan anak-anaknya karena mereka merasa bertanggung jawab penuh.


 Ibu rumah tangga adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seorang wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah, keluargahingga merawat anak-anaknya, memasak, membersihkan, dan lain-lainnya yang tidak bekerja di luar rumah.seorang ibu rumah tangga sebagai wanita menikah yang bertanggung jawab atas rumah tangganya. Pekerjaan yang paling mulia adalah  saat kita menjadi seorang ibu rumah tangga sejati yang mengurus semua kebutuhan rumah dan menjaga kehormatannya untuk sang suami tercinta (Gunawan, 2012).
Menurut Mappiare (1983) ada tiga konsep tentang peranan ibu rumah tangga, yaitu;
 1. Konsep Tradisional
Menurut konsep tradisional, ibu rumah tangga adalah wanita yang mempersembahkan waktunya untuk memelihara dan melatih anak-anak, mengasuh anak dan menurut pola-pola yang dibenarkan oleh masyarakat sekitarnya. Sebagai orang tua yang memiliki kuasa penuh, wanita melayani keperluan suami dan anak-anak di rumah. Wanita yang dapat berperan melayani keperluan keluarga di rumah sangat terpuji. Pekerjaan yang disebut feminism yang jika dikerjakan sepenuhnya oleh ibu rumah tangga di rumah akan mendatangkan penilaian baik bagi wanita
. 2. Konsep Menurut Perkembangan (zaman)
 Konsep menurut perkembangan ini, meletakkan penekanan pada adanya kesamaan status bagi orangtua dan anak pun hamper mempunyai kesamaan dengan status kedua orang tuanya. Bagi wanita, menurut konsep ini mempunyai tugas mandiri dalam membangkitkan potensi-potensi pada wanita. Wanita lebih suka menggunakan kemampuannya untuk mengembangkan kemampuan- kemampuan orang lain, atau wanita lain. Di rumah wanita memiliki peranan yang sama dengan suaminya. Para ahli juga menyepakati bahwa para wanita yang menganut konsep ini, tidak merasa bersalah jika meninggalkan rumah. Baik untuk kegiatan yang mendayagunakan kemampuannya maupun dalam mengikuti latihan keterampilan yang dapat mendatangkan kepuasan baginya. Tidak pula wanita yang berdosa jika pekerjaan rumahnya (termasuk mengasuh anak) dilimpahkan kepada orang lain (misalnya pembantu) ketika ia tidak berada di rumah. Ibu rumah tangga menurut konsep ini, mengutamakan membimbing anak sesuai dengan kemampuan anak itu sendiri. Kalau ibu memiliki kebebesan sebagai individu maka anak juga mempunyai kebebasan itu.
 3. Konsep Moderat
Menurut konsep ini, peranan wanita bukan ekstrim tradisional dan tidak pula terlalu mengikuti konsep yang ekstrim menurut pekembangan. Konsep moderat juga mengakui individualitas seseorang yang mempunyai hak untuk mengembangkannya sendiri, namun tidak diutamakan. Dengan begitu, wanita punya hak untuk bekerja di luar rumah, akan tetapi peranan dan tugas pokoknya tetaplah berpegang kepada nilai luhur naluri kewanitaan. Wanita yang demikian itu, akan merasa bersalah dan mungkin berdosa, jika terpaksa mengabaikan pemeliharaan dan pendidikan anak-anaknya karena mereka merasa bertanggung jawab penuh.

Tidak ada komentar: