Agar website dapat berdaya guna maka perlu dikelola
dengan baik. Louis K. Falk (dalam Kriyantono, 2008:248) memberikan tips
mengelola website melaui enam aturan, yaitu :
1. Setiap
link yang ditawarkan harus online (no dead link) Semua link harus aktif. Jangan
sampai saat di-klik ternyata tidak aktif karena hal ini dapat mengecawakan
pengguna, dan jika terjadi berulang maka dapat mengecewakan kepercayaan publik.
2. Tersedia
kontak informasi (contact information) Jika pengguna memerlukan informasi
lebih, seharusnya diberi tahu bagaimana mendapatkannya. Kemudian permintaan
pengguna harus dijawab karena jika tidak maka website dianggap tidak
profesional.
3. Penataan
penempatan informasi (placement of information) Karena kita membaca dari kiri
ke kanan maka informasi yang lebih penting seharusnya ditempatkan pada sisi
kiri layar untuk memastikan dibaca lebih dahulu oleh pengguna website.
4. Pewarnaan
(use of color). Gunakan warna yang
memungkinkan isi pesan dalam layar website dapat dengan mudah dibaca. Warna
juga berfungsi agar tampilan lebih menarik asal tidak mengganggu upaya membaca informasi.
5. Mudah
penggunaan. Informasi dalam website harus siap tersedia dan ditempatkan dalam
urutan yang logis. Hyperlinks harus akurat dan ditandai secara jelas. Setiap
level dalam website seharusnya meungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada
level sebelumnya dan melangkan ke level berikutnya (previous and forward
level).
6. Bertujuan. Tujuan dari website akan menentukan
kuantitas dan tipe informasi di dalamnya. Website biasanya dibagi dalam tiga kategori
:
a. Presence
model, digunakan untuk alat promosi
b. Informational
model, dipenuhi dengan beragam materi pesan, termasuk informasi untuk pers
c. E-commerce
model, didesain untuk menciptakan dan menjaga penjualan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar