Sumber belajar
bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan
proses belajar-mengajar melalui pengembangan sistem instruksional.
Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan
untuk menunjang kegiatan kelas dan untuk mendorong
penggunaan cara-cara yang baru yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan program akademis. Hal ini senada dengan
pendapat dari Semiawan dalam Trimo (2008). Beliau
menyebutkan bahwa “fungsi utama sumber belajar adalah membuat proses
belajar-mengajar lebih bermakna, melalui pemanfaatan sumber
belajar yang tepat, maka guru dapat membuat proses belajar-mengajar
lebih bermakna”.
Fungsi sumber belajar
lainnya adalah mengeratkan hubungan siswa dengan
lingkungan. Hal tersebut berhubungan dengan pemanfaatan
sumber belajar yang dilakukan guru. Semakin guru
memanfaatkan sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar,
maka siswa semakin dekat dengan lingkungannya. Hal ini
dirasakan penting karena siswa dapat lebih menyelami apa yang
sedang dipelajari sehingga dapat menunjang pembelajaran yang
meaningfull learning.
Pendapat yang lain
diutarakan oleh (Semiawan, 1992:100) dalam Trimo (2008).
Adapun fungsi sumber belajar sebagai:
1. Sarana mengembangkan
keterampilan memproseskan perolehan,
2. Mengeratkan hubungan
antara siswa dengan lingkungan,
3. Mengembangkan
pengalaman dan pengetahuan siswa,
4. Membuat proses
belajar-mengajar lebih bermakna.
Lebih lanjut lagi,
Hanafi (1983: 4-6) mengemukakan bahwa fungsi dari sumber
belajar itu adalah untuk menghindari proses belajar yang verbal dan
hanya satu arah saja, berikut penjelasannya:
1) Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a) mempercepat laju
belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu
secara lebih baik, dan
(b) mengurangi beban
guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
2) Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan
cara:
(a) mengurangi kontrol
guru yang kaku dan tradisional; dan
(b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
3) Memberikan dasar
yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
(a) perancangan program
pembelajaran yang lebih sistematis;dan
(b) pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4) Lebih memantapkan
pembelajaran, dengan jalan:
(a) meningkatkan
kemampuan sumber belajar;
(b) penyajian informasi
dan bahan secara lebih kongkrit.
5) Memungkinkan belajar
secara seketika, yaitu:
(a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
(b) memberikan
pengetahuan yang sifatnya langsung.
6) Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar