Minggu, 28 September 2014

Konsultasi Skripsi; Sistem Kontrol Pernapasan Spontan

Sistem kontrol pernapasan spontan terdiri dari 4 komponen yaitu: (1) pusat kontrol, (2) saraf penghubung, (3) pompa ventilasi dan otot pernapasan atas, (4) sensor kemoreseptor dan mekanoreseptor. Pusat kontrol terletak di batang otak, dan setelah mengolah informasi oleh sensor dan korteks serebral (yang menyampaikan gerakan sadar yaitu berbicara, menyanyi dan tertawa), mentransmisikan informasi ke ponpa ventilasi, menyebabkan otot respirasi berkontraksi dan menimbulkan tekanan (muscular pressure/Pmus). Pmus mencerminkan output intensitas neural dari pusat kontrol dan Pmus dilakukan untuk melawan sifat recoil elastis sistem respirasi (Pel) dan tekanan resistif (Pres) (MacIntyre et al, 2009).
Selain menimbulkan Pmus,  pusat kontrol juga mengatur frekwensi neural (fn), waktu inspirasi (TIN) dan waktu ekspirasi neural (TeN). Pmus menghasilkan tidal volume (VT) tiap pernapasan dan bila dikalikan dengan frekwensi napas akan menghasilkan ventilasi semenit (VE). Output pusat kontrol ke otot respirasi terkoordinasi dengan output ke saluran napas atas. Sensor ditransmisikan ke pusat kontrol melalui berbagai cara yaitu kemoreseptor yang terletak pada badan karotis dan batang otak, mekanoreseptor yang terletak di paru-paru, dinding dada dan jalan napas bagian atas. Kemoreseptor bekerja akibat perubahan pada pH, PaCO2 dan PaO2. Sedangkan yang mempengaruhi mekanoreseptor adalah perubahan pada inflasi paru, pressure, aliran udara paru, kongesti cairan dalam paru, iritasi jalan napas, perubahan panjangnya otot dan beban otot respirasi (MacIntire et al, 2009). 

Tidak ada komentar: