Jenis-jenis pertemuan yang umum dilakukan dalam pendidikan orang
dewasa adalah sebagai berikut (Suprijanto, 2008)
- Institusi (institution)
Institusi adalah terjemahan dari institution. Mereka yang
ikut dalam insititusi adalah orang yang tertarik dengan bidang khusus. Dalam
institusi, materi baru diberikan untuk menambah pengetahuan yang telah dimiliki
peserta. Salah satu institusi yang paling umum di Amerika Serikat adalah
institusi guru yang diadakan oleh Departemen Pendidikan dengan tujuan untuk
memberikan tambahan informasi tentang fase pembelajaran. Kelas institusi ini merupakan serangkaian
pertemuan satu hari atau beberapa hari.
Dalam suatu insititusi
diharapkan akan berlangsung pemberian informasi dan instruksi serta
identifikasi masalah dan pemecahannya. Institusi adalah salah satu bentuk
pendidikan orang dewasa yang paling sering digunakan. Dalam institusi, sering
dilakukan upaya untuk mengembangkan
informalitas, kesempatan untuk berpartisipasi dan mengembangkan diri. Banyak
teknik yang digunakan dalam institusi ini seperti sesi buzz, permainan peran, diskusi terbuka, penyajian formal dan
lain-lain.
Suatu institusi memerlukan
pengorganisasian dan tindak lanjut supervisi yang baik dengan dipimpin oleh
orang yang ahli dalam melaksanakan program dan mendelegasikan tanggung jawab
sehingga mampu menggunakan berbagai macam teknik kelompok untuk mendorong
partisipasi individu. Suatu institusi harus ada perencanaan, panitia pelaksanan
dan evaluasi akhir.
Jika seseorang merencanakan
suatu institusi perlu diperhatikan bahwa pengaturan institusi harus sesuai,
jadwal waktu yang logis dan harus menyenangkan semua yang terlibat. Selain itu,
harus ada sesi pendahuluan untuk menyakinkan kesiapan peserta dan suasana yang
kondusif. Salah satu pola institusi adalah ketua membuka pelatihan dengan
sambutan pengarahan atau mengundang orang lain untuk membukanya. Sambutan
pengarahan sangat penting dalam member batasan isu, mengatur panel dan waktu,
memberi pikiran agar peserta lebih cepat mencapai pemecahan masalah yang
dihadapi.
Setelah sambutan pembukaan
biasanya kelompok dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dipimpin seorang
pimpinan kelompok. Diharapkan kelompok-kelompok kecil tersebut menghasilkan
kesepakatan tindak lanjut setelah pulang.
Sering setelah selang waktu
tertentu, kelompok kecil berkumpul kembali untuk mendengarkan sambutan lanjutan
atau kesimpulan ringkasan kemajuan industri. Jika institusi dilaksanakan
setengah hari, acara ke dua dilaksanakan pada acara penutupan sebelum selesai.
Keterbatsan institusii yakni
tujuan akhirnya sering tidak tercapai. Bahkan walaupun peserta mungkin
mempunyai dedikasi pribadi yang tinggi untuk meningkatkan tindak lanjut setelah
pulang namun tidaklah selalu dilaksanakan semuanya. Dikarenakan membutuhkan
waktu yang cukup lama dalam mengorganisasikan suatu institusi dan melihat
perkembangannya, ada beberapa perencana uang tidak mau menyisihkan waktunya
untuk keperluan itu. Hal ini harus menjadi tantangan bagi tim kerja untuk
menyusun setiap fase institusi dengan baik. Tidak hanya
harus ada tim kerja tetapi juga harus ada keahlian kepemimpinan.
- Konvensi
Konvensi seperti institusi,
adalah kumpulan dari peserta. Budaya adalah peserta datang dari kelompok local
yang merupakan organisasi orang tua baik dari tingkat kabupaten, propinsi
hingga tingkat nasional. Maksud mendasarnya adalah
untuk mendiskusikan dan memikirkan ide-ide yang mungkin dapat memperkuat
organisasi orang tua murid (Morgan et al, 1976). Sering peserta datang
bersama-sama untuk menetapkan kebijakan, menyetujui calon ketua dan
merencanakan strategi dan promosi. Memang benar ada konvensi dari dua partai politik
dalam rangka mempersiapkan pemilihan umum. Sejak konvensi bermaksud untuk
mempromosikan dan memperkuat organisasi
orang tua murid, sering banyak pembicara dihadirkan guna memberikan
inspirasi. Seperti dalam institusi, dalam konvensi ada dua arahan pokok atau
sesi pengarah yang dilengkapi dengan sesi kelompok besar dan kelompok kecil.
Salah satu manfaat utama
konvensi adalah meberikan peserta secra individual kesempatan melihat
organisasi sebagai sutau badan penting dimana ia mengidentifikasikan dirinya.
Jika konvensi dilaksanakan dengan baik, loyalitas peserta akan termotivasi,
egonya akan berkurang dan dedikasinya akan menguat. Ia kembali ke rumah dengan
perasaan bangga menjadi bagian dari suatu gerakan. Keberhasilan pelaksanaan
konvensi tergantung pada pengembangan jiwa korp dan moral kelompok. Banyak
aktivitas yang dilengkapi dengan moto, pameran klise, pidato pengarahan dan
lain sebagainya.
Kelemahan konvensi adalah jika
pelaksanaan kurang baik maka tidak dapat memberikan motivasi kepada peserta.
Ada kemungkinan manipulasi di belakang layar dan aksi mob akan mengganggu
jalannya acara secara normal. Kadang-kadang peserta merasa dirinya kurang terlibat karena hal-hal
yang kurang dimngerti. Kadang-kadang ia
kembali ke rumah dibingungkan dengan besarnya program dan politik praktis.
Perencana konvensi mempunyai tugas besar, terutama bila konvensi merupakan
acara propinsi atau nasional. Makin besar ruang lingkup konvensi menyebabkan
masing-masing peserta saling tidak mengenal.
- Konferensi
Konferensi adalah pertemuan dalam kelompok besar maupun
kelompok kecil. Jumlah peserta dalam
konferensi mungkin hanya dua orang, atau sampai lima puluh orang atau lebih. Biasanya jumlah
peserta konferensi yang lain adalah diikuti dengan kata sebutan yang
menunjukkan tema konferensi. Sebagai contoh, konferensi supervisor, konferensi
pendidikan agama, konferensi tanaman dan lain-lain (Morgan et.al 1976). Pada
umumnya peserta berperansebagai kelompok khusu yang mengadakan konsultasi
bersama terhadap masalah yang memerlukan pemikiran sangat serius dalam bentuk
pertemuan formal. Peserta mempunyai pengalaman di bidang pekerjaannya (Kang dan
Song, 1984). Acara konferensi perlu disusun dengan baik. Penyusun pengarahan
pokok tergantung pada keinginan pribadi.
Pada umumnya, mereka tidak datang sebagai utusan delegasi yang ditunjuk seperti
pada konvensi.
Pertemuan itu mungkin
konferensi kerja atau konferensi pendidikan. Pola konferensi kerja biasanya
bersifat teknis dan sangat terbatas jumlah pesertanya dan mempunyai tema yang direncanakan
untuk mengembangkan sutau ide.
Teknik diskusi yang biasa
digunakan, seperti pertemuan meja bundar, diskusi yang diikuti dengan acara
makan siang dan/atau bankuet, oenl dan lain-lain. Seperti pada konvensi dan
institusi pada konferensi juga terdapat pembuatan daftar masalah, termasuk
iuran (jika ada), penjualan karcis akan siang atau bankuet, bahan informasi dan
lain-lain yang diatur oleh panitia.
Umpan balik, baik dari
kelompok diskusi dalam konferensi maupun dari peserta setelah pulang dari rumah,
lebih mudah diperoleh dalam institusi dan konferensi daripada dalam konvensi.
Keterbatasan konferenis adalah ketidakpastian kehadiran peserta. Keterbatasan
lain adalah sulitnya mengevaluasi apa yang telah dicapai dalam konferensi dan
apa yang dikerjakan sebagai tindak lanjut.
- Lokakarya (workshop)
Seperti yang tersirat, lokakarya berarti kerja. Lokakarya
adalah pertemuan orang yang bekerja sama dengan kelompok kecil, biasanya
dibatasi pada masalah yang berasal dari mereka sendiri. Peran peserta diharapkan
untuk menghasilkan produk tertentu (Morgan et al, 1976 dan Kang dan Song,
1984). Susunan acara lokakarya meliputi identifikasi masalah, pencarian dan
usaha pemecahan masalah, pencarian dan usaha pemecahan masalah dengan
menggunakan referensi dan materi latar belakang yang cukup tersedia. Pemandu
(narasumber) yang mampu biasanya hadir menceritakan pengalamannya dan latihan
yang pernah diikutnya.
Beberapa jenis diskusi kelompok dapat diterapkan dalam
lokakarya. Oleh karena itu, informalitas diperlukan dalam mendorong partisipasi
peserta. Jumlah peserta terbatas, dalam banyak hal, mereka dipanggil ke
lokakarya dengan undangan khusus. Dikarenakan kelompok kecil, maka studi yang
intensif dimungkinkan. Pengalaman yang terencana dengan baik dan lokakarya yang
terkendali banyak diterapkan ke peserta. Ia dibawa ke serangkaian informalitas,
dorongan untuk berpartisipasi, pengenalan sumber-sumber yang bermanfaat,
penjelasan metode identifikasi dan pemecahan masalah serta pengalaman tertentu
tentang cara penilaian prosedur.
Lamanya lokarya tergantung pada besarnya tugas yang harus
diselesaikan. Jangka waktu bervariasi antara tiga hari sampai tiga minggu.
Jangka waktu bervariasi antara tiga hari sampai tiga minggu. Jika orang yang
disertakan sebagai nara
sumber banyak maka dipilih salah satu orang yang bertindak sebagai coordinator,
untuk merencakan dan melaksanakan hal yang rinci dan memperlancar jalannya
program.
Dalam lokakarya, orang yang
diundang terbatas. Efektivitas program lokakakrya akan terbatas, kecuali jika
peserta dapat terus hadir mulai dari lokakarya dibuka sampai selesai. Lokakarya
memerlukan perencanaan sedemikian rupa sehingga peserta tidak hanya menerima
begitu saja apa yang diputuskan tanpa banyak berpikir dan menjadi orang luar
tetapi peserta dapat terlibat secara penuh dan dapat mengembangkan diri
- Seminar
Seminar secara umum disebut sebagai lembaga belajar.
Istilah yang sangat biasa digunakan dalam kampus. Jumlah peserta biasanya
sangat sedikit, mungkin tidak lebih dari lima
puluh orang. Maksud seminar adalah untuk mempelajari subjek di bawah seorang
berhubungan erat dengan riset (Morgan, Barton et al 1976; Kang dan Song, 1984).
Mereka yang berperan serta mempunyai latar belakang latihan dan pengalaman
dalam bidang yang diseminarkan. Untuk kebanyakan orang, seminar berhubungan
dengan materi yang keseluruhannya di luar kemampuannya untuk memahami karena
terbatasnya latar belakang bidang yang dimilikinya. Diskusi terbuka dilakukan
setelah penyajian formal. Jika minat peserta tinggi maka partisipasi setiap
peserta harus diatur dengan sebaik-baiknya.
Jenis pertemuan ini akna membawa anggita untuk dapat
belajar di bawah pimpinan yang mampu dan siap membantu setiap anggota mengerti
masalah riset dan mendekati orang lain. Salah satu pembatas dalam jenis pertemuan
ini adalah pendeknya waktu (biasanya satu atau dua jam) untuk mengembangkan
suatu idea atau konsep. Seminar
tidak dapat digunakan secara universal karena beragamnya latar belakang orang
- Kursus Kilat
Kursus kilat merupakan institusi yang sangat intensif
selama satu hari atau lebih tentang beberapa subjek khusus. Institusi ini lebih
sederhana dan kurang kosentrasi jika dibandingkan dengan pelajaran yang diambil
di universitas. Penyajian formal sering diterapkan dalam kursus kilat ini.
Penyajian mimbar formal sering diterapkan dalam kursus kilat ini. Kursus kilat
terbatas pada bidang khusus. Istilah tersebut pada dasarnya menunjukkan proses
memperoleh tambahan pelajaran dalam
bidang khusus dengan kelompok khusus yang berhubungan dengan bidang tersebut dalam
lingkungan hidup sehari-hari mereka. Sebagai contoh, mungkin ada kursus kilat
tentang perbankan bagi banker, produksi kumbang bagi penggemar kumbang.
Materinya disajikan dalam bentuk modul dan dimaksudkan untuk membantu pserta
mengerjakan tugas secara lebih baik sesuai dengan pekerjaannya setelah kembali
ke rumah. Peserta mau hadir karena kursus terkait dengan pekerjaan
sehari-harinya. Kursus kilat bertindak sebagai kursus penyegar bagi peserta.
Kursus tersebut terbatas bagi kelompok khusus dan temanya
jarang sekali mempunyai daya tarik yang universal. Sulit bagi perencana untuk
mengembangkan program yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan setiap orang
yang terkait. Biasanya anggota kursus memiliki latar belakang yang sangat
bervariasi. Beberapa peserta mempunyai kesan bahwa mereka tidak belajar sesuatu
di luar yang telah mereka ketahui, sementara peserta yang lain mengeluh bahwa
materinya sangat teknis sehingga mereka tidak dapat mengerti apa yang dikatakan
oleh pembicara
- Kuliah Bersambung
Kuliah bersambung adalah suatu rangkaian penyajian yang
diberikan oleh dosen dengan periode satu waktu kali per hari, satu kali per
minggu atau satu kali per bulan. Selang waktu antara masing-masing bervariasi.
Dipandang dari definisi ketatnya, khotbah setiap Minggu yang diberikan oleh
pendeta dapat dikatakan sebagai kuliah bersambung. Hal ini tentu saja hanya
berlaku untuk khotbahnya saja dan tidak termasuk musik lengkap, ritual dan
partisipasi hadirinnya. Dosen mungkin menggunakan audiovisual dalam
penyajiannya. Peranan hadirin adalah mendengarkan, jadi menerima pesan-pesan
dan inspirasi dari dosen.
Sangat sederhana untuk mengatur kuliah bersambung karena
semua yang diperlukan hanyalah dosen dan hadirin. Jika dosen menggunakan alat
visualisasi, beberapa persiapan harus dilakukan untuk menggunakan alat
tersebut.
Keterbatasan kuliah bersambung adalah dosen harus bekerja
keras karena pengalaman menurunkan
jumlah hadirin. Hadirin dengan mudah dapat tidur dalam ketidaksadaran, yang
hanya sedikit dapat mempengaruhi pikirannya. Dikarenakan kuliah bersambung
menekankan kontuinitas jalan pikiran, mereka yang sering tidak hadir akan
kehilangan kontuinitas tersebut. Kuliah
bersambung ini cukup sulit untuk mendorong peserta melakukan tindak tertentu
terbukti penemuan yang sangat alami ini gagal menunjukkan hal tersebut.
- Kelas Formal
Kelas formal adalah pendidikan orang dewasa biasanya
bergabung dalam program sekolah. Mereka yang hadir telah menyatakan minat
mereka dan telah mendaftar, membayar uang pendaftaran dan setuju terikat dengan
program institusi.
Beberapa teknik mungkin
diterapkan dalam pertemuan ini. Dalam banyak kasus, aktivitas kelas
dilaksanakan di proyek dimana peserta mengerjakan sendiri seperti pada
pembuatan pembalut kursi, perkayuan, seni dan banyak lagi.
Kelas formal dalam pendidikan
orang dewasa biasanya mempunyai peraturan yang ketat. Pelajaran mempunyai sifat
sedemikian rupa sehingga peserta yang sering absen akan kehilangan pelajaran
yang berguna. Berhubungn kelas formal ini merupakan serangkaian pertemua, maka
instruktur harus mempunyai peraturan yang ketat. Berhubung kelas formal ini
merupakan serangkaian pertemuan, maka instruktur harus mempunyai keahlian dalam
mempertahankan minat yang tinggi dari para pesertanya. Beberapa kelas formal
dalam pendidikan orang dewasa menarik minat hanya kepad amereka yang mempunyai
latar belakang yang cukup untuk menguasai materi. Walaupun kita sudah “mulai
dari mana dia berada” namun kita sering menemukan latar belakang dan pengalaman
yang bervariasi membatasi keberhasilan.
Acara kelas formal pendidikan
orang dewasa dan kelas formal di fakultas atau sekolah menengah ada perbedaan.
Pada kelas formal di fakultas dan sekolah menengah, motivasinya meningkat
dengan adanya keinginan mendapatkan kredit fakultas atau sekolah menengah
- Diskusi terbuka
Diskusi terbuka duanggap sebagai salah satu jenis
pendidikan orang dewasa yang sangat penting. Tersirat bahwa mereka yang
berperan aktif adalah orang yang cukup ahli dalam proses kelompok untuk
memanfaatkan teknik secara penuh. Hal yang sering terjadi adalah mereka sangat
mungkin tergerak untuk bertindak setelah diskusi terbuka ini
Pentingnya diskusi terbuka adalah terciptanya lingkungan
yang sesuai untuk meningkatkan kebebbasan mengeluarkan pendapat. Jika
memungkinkan setiap peserta saling berhadapan duduknya.
Diskusi terbuka memerlukan seorang pimpinan yang
ahli untuk mengatur jalannya diskusi sehingga semua peserta mempunyai
kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka. Ia harus seorang pemberi semangat,
seorang pemandu yang bermutu dan mempunyai kemampuan menjaga kelancaran
diskusi. Ia harus mampu menyimpulkan, mengevaluasi dan menjelaskan pandangan
yang berbeda tanpa melukai perasaan orang lain. Sejauh setiap pserra didengar
pendapatnya, berbagai kemampuan dan latar belakang peserta sering menghasilkan
produktivitas tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar