Model evaluasi lainnya yang cukup kemprehensif dalam menilai sebuah
program pelatihan adalah model Cascio. Marwansyah dan Mukaram (2000)
mengemukakan bahwa dengan model Cascio kita dapat mengukur perubahan yang
terjadi dalam empat kategori untuk mengetahui efektif tidaknya suatu pelatihan.
Kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Reaksi peserta terhadap pelatihan dalam bentuk pendapat dan sikap
tentang pelatih, cara penyajian materi, kegunaan dan perhatian atas materi
pelatihan, serta kesungguhan dan keterlibatan selama latihan berlangsung.
b.
Hasil belajar yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan perubahan
sikap yang terjadi pada peserta atas materi, media, dan metode belajar yang
diterapkan dalam pelatihan, baik selama pelatihan berlangsung atau sesudah
pelatihan.
c.
Perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari kehadiran dalam
program pelatihan mencakup rasa tanggung jawabnya terhadap tugas-tugas yang
diberikan, memiliki team work atau kerja sama yang kokoh, loyal dan disiplin
serta memiliki jiwa kepemimpinan.
d.
Hasil yang terkait dengan peningkatan produktivitas atau kualitas
organisasi secara keseluruhan dan motivasi yang tinggi dari para lulusan
pelatihan setelah mengikuti pendidikan dan latihan, sebagai wujud tercapainya
tujuan dari pelatihan itu sendiri.
Kategori evaluasi reaksi dan belajar, lebih mudah dilakukan dibandingkan
dengan yang terakhir, yaitu perubahan perilaku dan tercapainya hasil yang
optimal. Perubahan perilaku sukar untuk diidentifikasi, karena banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar program pelatihan. Akhirnya, dampak
pelatihan terhadap hasil yang dicapai merupakan ukuran yang paling signifikan.
Hal ini dapat dinilai dengan mengetahui tingkat kepuasan dunia usaha/industri
sebagai user dari lulusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar