Salah satu model yang populer adalah model CIPP (Context, Input, Process,
Product) yang diajukan oleh Stufflebeam (1972:73) dalam Tim MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran (2001). Model ini bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan
program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai
berikut:
a.
Karakterisitk peserta didik dan lingkungan,
b.
tujuan program dan peralatan yang dipakai, dan
c.
prosedur dan mekanisme pelaksanaan program.
Menurut model ini, terdapat empat dimensi yang perlu dievaluasi sebelum,
selama, dan sesudah program pendidikan dikembangkan. Dimensi-dimensi tersebut
antara lain sebagai berikut.
a.
Konteks (context), merupakan situasi atau latar belakang yang
memengaruhi tujuan dan strategi yang dikembangkan, misalnya: kebijakan
departemen atau unit kerja yang bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh
unit kerja, dan masalah ketenagaan yang dihadapi unit kerja.
b.
Masukan (input), mencakup bahan, peralatan, dan fasilitas yang disiapkan
untuk keperluan program, misalnya: dokumen kurikulum dan bahan ajar yang
dikembangkan, staf pengajar yang bertugas, sarana/prasarana yang tersedia, dan
media pendidikan yang digunakan.
c.
Proses (process), merupakan pelaksanaan nyata dari program pendidikan di
kelas/lapangan yang meliputi: pelaksanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
evaluasi, dan pengelolaan program.
d.
Hasil (product), yaitu keseluruhan hasil yang dicapai oleh program.
Hasil utama yang diharapkan dari program produktif adalah meningkatnya
kompetensi siswa sesuai bidang keahliannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar