Joseph
Nye menyatakan pengertian Soft power
adalah “getting others to want the
outcomes that you want without inducements (“carrots”) or threats (“sticks”).
Soft power ini sendiri melengkapai dua dimensi hard power suatu negara yakni
militer (”carrots”) dan tekanan
ekonomi (“sticks”) dimana soft power menjadi cara ataupun perilaku
ketiga untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hard power dan soft power hakikatnya
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tindakan pihak lain namun perbedaannya
terletak pada perilaku dan sumber daya yang digunakan. Bentuk soft power merupakan bentuk power yang mudah menarik perhatian
negara lain dengan melalui pendekatan lebih lembut dan tanpa ancaman untuk
mencapai apa yang diinginkan oleh suatu negara, seperti melalui sumber daya
budaya.[1]
[1] Joseph
S. Nye. 2004. Soft power: The Means to Succes In World Politics. New York:
Public Affairs. Hal.31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar