Metode penelitian pendidikan menurut prof
.Dr Nana Syaodih
Jenis-jenis
Penelitian Berdasarkan Fungsinya
Secara umum penelitian mempunyai dua
fungsi utama ,yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek
.Pernyataan sederhana ini banyak mengundang
pertanyaan.apakah penelitian dapat mengembangkan batang ilmu?Bagaimana
mungkin pengetahuan ilmiah yang bersifat tidak praktis dapat memperbaiki
praktik pendidikan?pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan hal baru,selalu muncul
terhadap fungsi penelitian.
Pemahaman tentang bagaimana penelitian
berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan memperbaiki praktik pendidikan
dikaitkan dengan perbedaan jenis-jenis penelitian berkenaan denga
fungsinya.Secara umum dan mendasar dapat dibedakan denga fungsinya .Secara umum
dan mendasar dapat dibedakantiga macam penelitian,yaitu penelitian dasar atau basic research,penelitian terapan atau applied research dan penelitian evaluative
atau evaluative research.
Penelitian dasar mempunyai andil yang
sangat besar dalam mengembangkan batang ilmu pengetahuan ” a scientific body of knowledge” .Generalisasi merupakan perluasan
temuan satu penelitian sebagai pengetahuan bagi populasi dan situasi
lain.Temuan-temuan penelitian dasar dapat memperkaya teori.Penelitian terapan
dan evaluative ditujukan untuk meneliti praktik,meneliti penerapan teori atau
mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan .Hasil-hasil penelitian tersebut
dapat digunakan untuk memperbaiki praktek pendidikan.
Penelitian
Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental
research),diarahkan pada pengujian teori,dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa
menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik,Penelitian ini memberikan
sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori.Bertolak dari
suatu teori,prinsip dasar atau generalisasi,penelitian dasar diarahkan untuk
mengetahui,menjelaskan dan memprediksi fenomena-.fenomena alam dan social.teori bias
didukung atau tidak didukung oleh pengalaman >teori yang didukung
oleh kenyataan-kenyataanempiris disebut hokum ilmiah (scientific law) .Hukum ilmiah merupakan suatu generalisasi yang
dapat menjelaskan kasus-kasus individual.Dalam generalisasi terkandung
abstraksi yang merupakan salah satu kekuatan dari ilmu ,dan abstraksi ini
ditarik dari kenyataan-kenyataan sehari-hari.
Penelitian dasartidak diarahkan untuk
memecahkan masalah-masalah social.Para ilmuwan berpera mengembangkan
pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki implikasi praktis.Hasil –hasil
penelitian dasar mempengaruhi kehidupan praktis setelah periode waktu
tertentu,sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap nilai dan
dogma-dogma yang telah terbentuk.Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi
pemikiran dan persepsi orang ,yang akibatnya bisa mempengaruhi adalah:pertama
menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah
,dan kedua meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
Penelitian
Terapan
Penelitian
terapan (applied research) berkenaan
dengan kenyataan –kenyataan praktis,penerapan dan pengembangan pengetahuan yang
dihasilkan oleh penelitian dasar dalm kehidupan nyata.penelitian dasar
berfungsi menghasilkan pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah
umum,penelitian terapan berfungsi mencari solusi tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu.
Penelitian ini
menguji manfaat dari teori-teori ilmiah,mengetahui hubungan empiris dan
analisis dalam bidang-bidang tertentu.Implikasi dari penelitian terapan
dinyatakan dalam rumusan yang brsifat umum,bukan rekomendasi yang merupakan
tindakan langsung.Penelitian terapan seperti halnya penelitian dasar bersifat
abstrak dan umum dalam bidang tertentu,menggunakan bahasa yang lazim dalam
bidang tersebut.Penelitian difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis
dalam bidang tertentu ,bukan pengetahuan yang bersifat universal.Hasil
penelitian terapan menambah oengetahuan yang berbasis penelitian dalam
bidang-bidang tertentu.Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode
waktu tertentu.Setelah sejumlah hasil
studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu ,pengetahuan tersebut
akan mempengaruhi cara berfikir dan persepsi para praktisi .Penelitian terapan
mendorong penelitian lebih lanjut ,menyarankan teori dan praktek baru serta
mendorong pengembangan metodologi.
Penelitian
Evaluatif
Penelitian
evaluatif (evaluatif research)difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit (site)
tertentu .Kegiatan tersebut dapat berbentuk program .proses maupun hasil
kerja,sedangkan unit dapat berupa tempat,organisasi,maupun lembaga.Penelitian
ini dapat menilai manfaat atau kegunaan,sumbangan atau kelayakan dari suatu
kegiatan dalam satu unit.Apakah suatu kegiatan ,program atau kegiatan
memberikan manfaat,sumbangan atau hasil seperti yang diharapakan?apakah suatun
kegiatan,programatau pekerjaan layak dilihat dari segi biaya,biaya
pengembangan,implementasi dan penyebaran,biaya untuk bahan-bahan ,tempat
pengembangan staf,dukungan masyarakat.
Penelitian
evaluatif berbeda dengan evaluasi formal.Evaluasi formal bisa dilakukan oleh
para peneliti atau pelaksana dalambidangnya,tidak membutuhkan latihan-latihan
khusus.untuk dapat melakukan penelian evaluatif dibutuhkan latihan khusus dalam
beberapa disiplin ilmu ,metodologi dan ketrampilan berhubungan dengan
komunikasi secara interpersonal.Penelitian evaluatif yang bersifat
komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kualitatif dari beberapa
studi terkait yang dilaksanakan dalam tahapan kegiatan.
Pelaksanaan
penelelitian evaluatif membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa
praktis sesuai dengan situasi yang diteliti,tetapi juga berfokus pada segi
–segi yang berarti bagi para penentu kebijakan .Penelitian evaluatif membantu
para pimpinan untuk menentukan kebijakan .Hasil-hasil peneltian evaluatif
kurang bersifat generalisasi ,sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang
berlangsung dalam uni tertentu.
Penelitian
evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu dan dapat
mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut.Sejumlah penelitian
evaluatif dalam kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam unit-unit berbeda
dapat menambah pengetahuan dalam bidang aplikatif.
Ada dua macam
penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy study).Penelitian
tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memcahkan masalah yang dihadapi
atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Guru melakukan penelitian
tindakan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan program pengajarannya.Para
petugas pemasaran melakukan penelitian tindakan memecahkan masalh dan
memperbaiki layanan pemasaran.Penelitian tindakan yang dewasa ini banyak dilakukan
adalah penelitian tindakan kolaboratif (collaborative action research).Dalam
penelitian ini para pelaksan bekerja sama denag konsultan atau peneliti dari
luar untuk merancang dan melaksanakan penelitiaanya.Penelitian tindakan
menekankan baik pada proses maupun hasil perubahan –perubahan strategi dan
tehnik yang digunakan.
Analisis kebijakan mengevaluasi kebijakan pemerintah untuk membantu para
penentu kebijakan pemerintah untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi yang
praktis.penelitian kebijakn memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau
yang berlaku sekarang,dan diarahkan untuk : (1) meneliti formulasi kebijakan
,sasarannya siapa-siap saja ,(2) menguji pelaksanan suatu program terkait
dengan sesuatu kebijakan ,(3) menguji keefektivan dan keefisiensi kebijakan.
McMillan dan
Schumacher (2001) membedakan penelitian dasar.terapan dan evaluatif berdasarkan
bidang penelitian ,tujuan,tingkat generalissi dan penggunaan hasilnya.
Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya
Selain
berdasarkan pendekatan dan fungsinya ,penelitian juga dapat dibedakan
berdasarkan tujuannya .Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian
deskriptif,prediktif,improftif dan eksplanatif.
Penelitian
Deskriptif
Penelitian
deskriptif (descritive research)
ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa
adanya.Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulas
atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian ,semua
kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.Penelitian deskriptif dapat
berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup
luas.Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif
,pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka ,atau pendekatan
kualitatif,pengambaran keadaan secara naratif kualitatif.Penelitian deskriptif
dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat,tetapi dapat
juga dilakukan dalam waktu yang singkat,tetapi dapat jga dilakukan dalm kurun
waktu yang cukup panjang.Penelitian yang berlangsung saat ini disebut
penelitian deskriptif,sedang penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang
panjang disebut penelitian longitudinal.
Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research) Studi ini ditujukan
untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung
pada saat yang akan dating berdasarkan hasil analisis keadaan saat
ini.Penelitian deskriptif dilakukan melalui penelitian yang bersifat
korelasional (correlational studies) dan kecenderungan (trend studies).Melalui
penelitian korelasional,selain dapat dicari korelasi antara dua atau lebih dari
dua variable juga dapat dihitung regresinya.Melalui perhitungan regresi ini,baik regresi parsial maupun multiple
dapat diprediksi dampak atau konstribusi dari satu atau lebih dari satu
variable terhadap variable lainnya.
Penelitian prediktif juga dapat
dilakukan melalui studi kecenderungan .Dengan melihat perkembangan selama waktu
tertentu,pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderunganya pada
masa yang akan dating.Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun
yang akan dating bias dihitung berdasarkan perkembangan penduduk selama lima
sampai sepuluh tahun yang lalu.
Penelitian Improftif
Penelitian Improftif(Improtive research) ditujukan untuk memperbaiki,meningkatkan
atau menyempurnakan suatu keadaan,kegiatanatau pelaksanaan suatu program.Banyak
kegiatan atau program dalam pelaksanaan pendidikan,seperti pelaksanaan
kurikulum, pembelajaran,evaluasi
berbagai mata pelajaran,proram:praktik laboratorium,praktek
ketrampilan,bimbingan siswa,ektrakulikuler,pengawasan sekolah,layanan
perpustakaan,program pelatihan sekolah,guru,stafadminitrasi,dll.Untuk
memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan program atau kegiatan digunakan
penelitian tindakan atau action research,sedang program yang standart atau
model yang digunakan penelitian dan pengembangan atau research and
development.Penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan
pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari
suatu hal terhadap hal lainnya juga dapat dilakukan dalam penelitian improftif.
Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif(eksplanative research )ditujukan untuk
memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variable.Dalam kehidupan
kita menghadapi banyak hal ,fakta,kegiatan
,peristiwa,perkembangan,konflik,dsb.yang dalam penelitian kita sebut
variable.Variabel dalam pendidikan bias berupa guru
mengajar,membimbing,mengevaluasi,murid belajar,mengerjakan tugas,bolos,lulus
ujian,buku kurang,kelas sempit dll.Pada saat mungkin kita memandang variable
–variabel tersebut tidak punya arti apa-apa,tetap[I pada saat lain kita
melihatnya sebagai hal yang membinggungkan ,tidak jelas dan semrawut.
Penelitian eksplanatif mencoba mencari
kejelasan hubungan anatar hal tersebut.Hubungan bisa bebenruk hubungan
korelasional atau saling hubungan,sumbangan atau kontribusi satu variable
terhadap variable lainnya ataupun hubungan sebab akibat.Hubungan –hubungan
tersebut dikaji dalam penelitian korelasional ,dan penelitian eksperimental
.Hubungan juga dapat dilihat dari perbedaan yang melatarbelakanginya,yang dapat
diungkap melalui penelitian kausal komparatif.
Validitas
Desain Kualitatif
Validitas desain menunjukkan tingkat
kejelasan fenomena hasil penelitian
sesuai dengan kenyataan.Dalam penelitian kuantitatif validitas iniberkenaan
dengan validitas internal atau inferensi kausal,validitas eksternal atau
generalisasi,objektivitas atau sesuai kenyataan dan realibilitas atau
keajegan.Penelitian kualitatif memiliki asumsi,desain dan metode yang berbeda
dengan penelitian kuantitatif ,dengan demikian criteria validitasnya juga
memiliki perbedaan.
Validitas
Desain
Validitas desain penelittian kualitatif
menunjukkan sejauh mana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh
memiliki makna yang sesuai antara partisipan denag peneliti.Baik peneliti
maupun partisipan memiliki kesesuaian dalam mendikriptifkan dan menggambarkan
peristiwa terutama dalam menarik makna dan peristiwa.
Strategi
Untuk Meningkatkan Validitas
Validitas penelitian kualitatif terletak
pada tehnik pengumpulan dan analisis data.Validitas tersebut dapat dicapai
melalui kombimasi dari sepuluh strategi peningkatan validitas, yaitu:
1)
Pengumpulan data yang relative lama:
memungkinkan analisa dan melengkapi data secara berangsur agar memungkinkan ada
kesesuaian antara temuan dan kenyataan.
2)
Strategi multi metode:memungkinkan
melakukan paduan beberapa teknik pengumpulan data seperti: wawancara,observasi,studi
documenter,dan sumber (kepala sekolah,guru,siswa,)dalam pengumpulan dan
analisis data (triangulasi).
3)
Bahasa partisipan kata demi
kata:mendapatkan rumusan dan kutipan yang rinci.
4)
Descriptor inferensi yang rendah
:pencatatn yang lengkap dan detil baik untuk sumber situasi maupun orang.
5)
Peneliti beberapa orang :persetujuan
data deskriptif yang dikumpulkan oleh tim peneliti.
6)
Pencatat data mekanik :mengunakan
perekam foto,video dan audio.
7)
Partisipan sebagai peneliti:pengunaan
catatan-catatan dari partisipan bebentuk diari,catatn anekdot untuk melengkapi.
8)
Pengecekan anggota:pengecekan data oleh
sesame anggota selama pengumpulan dan analisis data.
9)
Reviu oleh partisipan:bertanya kepada
partisipan untuk mereviu data,melakukan sintesis semua hasil wawancara dan
observasi.
10) Kasus-kasus
negative:mencari,mencatat,menganalisis melaporkan data dari kasus-kasus
negative atau yang berbeda dengan pola yang ada.
Subjektivitas
dan Refleksivitas
Penelitian
kualitatif bersifat subjektif dan refleksif.Dalam penelitian kualitatif tidak
digunakan instrument standart,tetapi peneliti berperan sebagai instrument
.Kadang-kadang disiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi dalam
pelaksanaannya dikembangkan dan disesuaikan dengan kenyataan di lapangan.Data
dikumpulkan secara verbal diperkaya dan diperdalam dengan hasil
penglihatan,pendengaran,persepsi,penghayatan dari peneliti.Penelitian
kualitatif melibatkan segi-segi subjektif,tetapi tidak berarti peneliti bebas
menafsirkan apa yang dia lihat,dengar,rasakan semau dia,da harus jujur atau
disiplin terhadap dirinya.
Erickson(1973)
menyebutkannya sebagai”disciplined
subjectivity”,yang dia artika sebagai “the
research”s self questioning and useof personal experiental emphaty in data
collection”.McMillan dan Schumacher (2001) menegaskan :discipline subjectivity
reminds many researcher that the inquirer is part of the setting,context,and
social phenomenon that he or she seeks to understand”.dengan demikian dalam
penelitian ini,peneliti baur dengan objek yang diteliti.
Penelitian
kualitatif juga bersifat refleksif.Refleksivitas (reflexivity)merupakan pangkajian yang cermat dan hati-hati terhadap
seluruh proses penelitian.McMillan dan Schumacher terhadap seluruh proses
penelitian.McMillan dan Schumacher (2001) ,Attheide&Johnson (1998),dan
bebrapa peneliti lain mengartikan “reflexivity
is related ,broader concept that includes rigorous examination of one”s
personal and theoretical commitment to see how they serve as resources for
selecting one of several qualitative approaches,framing the research
problem,generating particular dat,ways of relating to participants,and for
developing specific interpretations.”
Walaupun
penelitian kualitatif bersifat subjektif,tetapi penelitian ini juga memiliki
objektivitas,tetapi berbeda dengan objektivitas pada penelitian kuantitatif
.Objektivitas dalam penelitian kualitatif berarti jujur ,peneliti mencatat apa
yang dilihat,didengar,ditangkap,dirasakan berdasarkan persepsi dan keyakinan
dia,tidak dibuat-buat atau direka-reka.Data yang ditemukan dianalisis secara
cermat dan teliti,disusun,dikategorikan secara sistematik ,dan ditafsirkan
berdasarkan pengalaman ,kerangka pikir dan persepsi peneliti tanpa prasangka
dan kecenderungan-kecendurungan tertentu.
Subjektivitas
Interpersonal
Dalam penelitian
yang bersifat interaktif,ketrampilan membina hubungan interpersonal memegang
peranan penting.Ketrampilan ini meliputi kemampuan menumbuhkan
kepercayaan,menjaga hubungan baik,tidak menilai ,menghormati norma
situasi,memiliki sensitivitas terhadap isu-isu etika.Peneliti berhubungan dengan
partisipan sebagai pribadi,buka “penghisap” informasi dari lingkungan.Dalam
interaksi yang bersifat tatap muka suausana perasaan anatar kedua pihak
memegang peranan penting.Kemajuan penelitian seringkali sangat ditentukan oleh
hubungan yang dibina oleh peneliti dengan partisipan.Beberapa ketrampilan dasar
dalam berinteraksi dengan orang lain adalah aktif,sabar,pendengar yang
nalar,menunjukkan sikap empatik,menghargai kondisi parstisipan.Hubungan
tersebut bersifat pribadi,berbeda antara satu partisipan dengan partisipan
lainnya.
Data yang
diperoleh tetap valid meskipun bersifat khusus dan dipengaruhi oleh kehadiran
peneliti.Kemungkinan bias dapat diperkecil dengan waktu penelitaian yang cukup
lama,mengunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam .Waktu yang panjang
juga membuang data yang tidak tepat .Reaksi partisipan ,keleluasaan dalam
melengkapi data dan konfirmasi yang dilakukan pada setiap tahap penelitian akan
menimimalkan bias.
Strategi untuk Meningkatkan Refleksivitas
Untuk
meningkatkan refleksivitas dalam pengumpulan data,peneliti dapat menggabungkan
beberapa dari cara berikut:1) memilih teman (peer debrifer) yang dapat membantu
mempermudah analisis dan interpretasi data,2) membuat catatan harian (field
log)yang memuat tanggal ,jam,dan tempat,orang dan kegiatan untuk berhubungan
dengan partisipan,3) jurnal lapangan yaitu catatan tentang kegiatan dan
perubahn-perubahan yang dibuat selama proses pengumpulan data,alas an perubahan
dan perkiraan validitas data,4) catatn tentang pertentangan etika,keputusan dan
tindakan dalam jurnal lapangan,5) tehnik pengelolaan pencatatan
data,pengkodean,pengelompokan,6) melakukan kegiatan konfirmasi formal seperti
survai,kelompok utama,wawancara,7) melakukankritik diri dengan mengajukan
pertanyaan tentang peranan dan kegiatan dalam seluruh proses penelitian.
Perluasan
Temuan Penelitian Kualitatif
Penelitian
kualitatif menghasilkan deskripsi analisis tentang fenomena-fenomena secar
murni yang bersifat informative dan berguna bagi masyarakat peneliti,pembaca
dan juga partisipan .penelitian kualitatif bersifat studi kasus ,kasus tunggal
tersebut tidak dimaksudkan mewakili sesuatu populasi .Dengan perkataan lain
penelitian kualitatif tidak ditujukan untuk membuat generalisasi ,tetapi
untukmemperluas temuan,yang memungkinkan pembaca atau peneliti lain dapat
memahami situasi yang sama dan mengunakan hasil penelitian ini dalam
praktik.Pengetahuan dihasilkan bukan melalui replikasi tetapi karena adanya
evidensi yang mempunyai kekuatan yang
lebih besar (preponderance)yang ditemukan dari kasus-kasus terpisah sepanjang
waktu.
Ada sepuluh
komponen desain yang mempengaruhi peluasan temuan :
1)
Peranan peneliti dalam menjalin hubungan
social dengan partisipan
2)
Pemilihan Informan :criteria ,alas an
dan penentuan informan dilakukan dalam kaitan dengan sampel purposive
3)
Konteks social :pengumpulandata
dirancang dalam tatanan social,baik fisik,social,hubungan interpersonal,maupun
fungsional.
4)
Strategi pengumpulan data:mengunakan
macam-macam metode meliputi wawancar mendalam,pengamatan
partisipatif,dokumen(triangulasi).
5)
Strategi analisis data: digambarkan
prosesnya.
6)
Narasi murni: deskripsi yang padat
disajikan secara naratif analitik.
7)
Kekhasan : kelompok atau lokasi yang
memiliki karakteristik yang istimewa
8)
Premis-premis analitis :teori –teori
dasar dan kerangka pemikiran penelitian
9)
Penjelasan alternative:rencana
penjelasan yang dapat diterima dan ditolak
10)
Kriteria lain setelah penelitian
selesai:
Langkah-langkah
Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan dan
analisis data penelitian kualitatif bersifat interaktif ,berlangsung dalam
lingkaran yang saling tumpang tindih.Langkah-langkahnya biasa disebut strategi
pengumpulan dan analisis data ,teknik yang digunakan dan data yang
diperoleh.Secara umum langkah-langkahnya ada kesamaan antara satu penelitian
dengan penelitian lainya ,tetapi di dalamnya ada variasi.
1) Perencanaan
Perencanaan
meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan
data.Kemudian merumuskan situasi penelitian ,satuan dan lokasi yang dipilih
serta informan –informan sebagai sumber data.Deskripsi tersebut merupakan
pedoman bagi pemilihan dan penentuan sampel purposive
2) Memulai pengumpulan data
Sebelum pengumpulan data
dimulai,peneliti berusaha menciptakan hubungan baik (rapport),menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab dengan
individu-individu dan kelompok yang menjadi sumber data.Peneliti memulai
wawancara dengan beberapa informan yang telah dipilih untukkemudian dilanjutkan
dengan teknik bola salju atau member check .Pengumpulan data melalui interview
dilengkapi dengan data pengamatan dan data dokumen (triangulasi) .Data pada pertemuan pertama belum dicatat ,tetapi
data pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dicatat,disusun,dikelompokkan secara
intensif kemudian diberi kode agar memudahkan dalam analisis data.
3) Pengumpulan data dasar
Setelah peneliti berpadu dengan
situasi yang diteliti,pengumpulan data lebih diintensifkan dengan wawancara
yang lebih mendalam,observasi dan pengumpulan dokumen yang lebih besar
intensif.Dalam pengumpulan data dasar peneliti benar-benar “melihat,mendengarkan,membaca
dan merasakan”apa yang ada dengan penuh perhatian.Sementara pengumpulan data
terus berjalan,analisis data mulai dilakukan ,dan keduanya terus dilakukan
berdampingan sampai tidak ditemukan data baru lagi.Deskripsi dan konseptualisasi
diterjemakan dan dirangkumkan dalam diagram-diagram yang bersifat
integrative.Setelah pola-pola dasar terbentuk ,peneliti mengidentifikasi
ide-ide dan fakta-fakta yang membutuhkan penguatan dalam fase penutup.
4) Pengumpulan data penutup
Pengumpulan data berakhir setelah
peneliti meninggalkan lokasi penelitian ,dan tidak melakukan pengumpulan data
lagi.Batas akhir penelitian tidak bisa ditentukan sebelumnya seperti dalam
penelelitian kuantitatif,tetapi dalam proses penelitian sendiri.Akhir masa
penelitian terkait dengan masalah,kedalaman dan kelengkapan data yang
diteliti.Peneliti mengakhiri pengumpulan data setelah mendapatkan semua
informasi yang dibutuhkan atau tidak ditemukan lagi data baru.
5) Melengkapi
Langkah melengkapi merupakan
kegiatan menyempurnakan hasil analisis data san menyusun fakta-fakta hasil
temuan lapangan,Kemudian peneliti membuat diagram-diagram,table ,gambar-gambar
dan bentuk-bentuk pemaduan fakta lainya,Hasil analisis
data,diagram,bagan,table,dan gambar-gambar tersebut
diinterpretasikan,dikembangkan menjadi prosisi dan prinsip-prinsip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar