Selasa, 12 Agustus 2014

Metode penelitian pendidikan

Metode penelitian pendidikan menurut prof .Dr Nana Syaodih
Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya
Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama ,yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek .Pernyataan sederhana ini banyak mengundang  pertanyaan.apakah penelitian dapat mengembangkan batang ilmu?Bagaimana mungkin pengetahuan ilmiah yang bersifat tidak praktis dapat memperbaiki praktik pendidikan?pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan hal baru,selalu muncul terhadap fungsi penelitian.
Pemahaman tentang bagaimana penelitian berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan memperbaiki praktik pendidikan dikaitkan dengan perbedaan jenis-jenis penelitian berkenaan denga fungsinya.Secara umum dan mendasar dapat dibedakan denga fungsinya .Secara umum dan mendasar dapat dibedakantiga macam penelitian,yaitu penelitian dasar atau basic research,penelitian terapan atau applied research dan penelitian evaluative atau evaluative research.
Penelitian dasar mempunyai andil yang sangat besar dalam mengembangkan batang ilmu pengetahuan ” a scientific body of knowledge” .Generalisasi merupakan perluasan temuan satu penelitian sebagai pengetahuan bagi populasi dan situasi lain.Temuan-temuan penelitian dasar dapat memperkaya teori.Penelitian terapan dan evaluative ditujukan untuk meneliti praktik,meneliti penerapan teori atau mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan .Hasil-hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki praktek pendidikan.
Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research),diarahkan pada pengujian teori,dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik,Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori.Bertolak dari suatu teori,prinsip dasar atau generalisasi,penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui,menjelaskan dan memprediksi fenomena-.fenomena alam dan social.teori bias didukung atau tidak didukung oleh pengalaman >teori yang  didukung oleh kenyataan-kenyataanempiris disebut hokum ilmiah (scientific law) .Hukum ilmiah merupakan suatu generalisasi yang dapat menjelaskan kasus-kasus individual.Dalam generalisasi terkandung abstraksi yang merupakan salah satu kekuatan dari ilmu ,dan abstraksi ini ditarik dari kenyataan-kenyataan sehari-hari.
Penelitian dasartidak diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah social.Para ilmuwan berpera mengembangkan pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki implikasi praktis.Hasil –hasil penelitian dasar mempengaruhi kehidupan praktis setelah periode waktu tertentu,sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap nilai dan dogma-dogma yang telah terbentuk.Pengetahuan baru secara tidak langsung akan mempengaruhi pemikiran dan persepsi orang ,yang akibatnya bisa mempengaruhi adalah:pertama menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah ,dan kedua meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan –kenyataan praktis,penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalm kehidupan nyata.penelitian dasar berfungsi menghasilkan pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah umum,penelitian terapan berfungsi mencari solusi tentang  masalah-masalah dalam bidang tertentu.
Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah,mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu.Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang brsifat umum,bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung.Penelitian terapan seperti halnya penelitian dasar bersifat abstrak dan umum dalam bidang tertentu,menggunakan bahasa yang lazim dalam bidang tersebut.Penelitian difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang tertentu ,bukan pengetahuan yang bersifat universal.Hasil penelitian terapan menambah oengetahuan yang berbasis penelitian dalam bidang-bidang tertentu.Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu.Setelah sejumlah  hasil studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu ,pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berfikir dan persepsi para praktisi .Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut ,menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi.
Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluatif research)difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit (site) tertentu .Kegiatan tersebut dapat berbentuk program .proses maupun hasil kerja,sedangkan unit dapat berupa tempat,organisasi,maupun lembaga.Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan,sumbangan atau kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit.Apakah suatu kegiatan ,program atau kegiatan memberikan manfaat,sumbangan atau hasil seperti yang diharapakan?apakah suatun kegiatan,programatau pekerjaan layak dilihat dari segi biaya,biaya pengembangan,implementasi dan penyebaran,biaya untuk bahan-bahan ,tempat pengembangan staf,dukungan masyarakat.
Penelitian evaluatif berbeda dengan evaluasi formal.Evaluasi formal bisa dilakukan oleh para peneliti atau pelaksana dalambidangnya,tidak membutuhkan latihan-latihan khusus.untuk dapat melakukan penelian evaluatif dibutuhkan latihan khusus dalam beberapa disiplin ilmu ,metodologi dan ketrampilan berhubungan dengan komunikasi secara interpersonal.Penelitian evaluatif  yang bersifat  komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kualitatif dari beberapa studi terkait yang dilaksanakan dalam tahapan kegiatan.
Pelaksanaan penelelitian evaluatif membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa praktis sesuai dengan situasi yang diteliti,tetapi juga berfokus pada segi –segi yang berarti bagi para penentu kebijakan .Penelitian evaluatif membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan .Hasil-hasil peneltian evaluatif kurang bersifat generalisasi ,sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang berlangsung dalam uni tertentu.
Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut.Sejumlah penelitian evaluatif dalam kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam unit-unit berbeda dapat menambah pengetahuan dalam bidang aplikatif.
Ada dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy study).Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memcahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan. Guru melakukan penelitian tindakan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan program pengajarannya.Para petugas pemasaran melakukan penelitian tindakan memecahkan masalh dan memperbaiki layanan pemasaran.Penelitian tindakan yang dewasa ini banyak dilakukan adalah penelitian tindakan kolaboratif (collaborative action research).Dalam penelitian ini para pelaksan bekerja sama denag konsultan atau peneliti dari luar untuk merancang dan melaksanakan penelitiaanya.Penelitian tindakan menekankan baik pada proses maupun hasil perubahan –perubahan strategi dan tehnik yang digunakan.
Analisis  kebijakan mengevaluasi kebijakan pemerintah untuk membantu para penentu kebijakan pemerintah untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi yang praktis.penelitian kebijakn memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlaku sekarang,dan diarahkan untuk : (1) meneliti formulasi kebijakan ,sasarannya siapa-siap saja ,(2) menguji pelaksanan suatu program terkait dengan sesuatu kebijakan ,(3) menguji keefektivan dan keefisiensi kebijakan.
McMillan dan Schumacher (2001) membedakan penelitian dasar.terapan dan evaluatif berdasarkan bidang penelitian ,tujuan,tingkat generalissi dan penggunaan hasilnya.
Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya
Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya ,penelitian juga dapat dibedakan berdasarkan tujuannya .Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian deskriptif,prediktif,improftif dan eksplanatif.
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descritive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya.Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulas atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian ,semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas.Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif ,pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka ,atau pendekatan kualitatif,pengambaran keadaan secara naratif kualitatif.Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat,tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang singkat,tetapi dapat jga dilakukan dalm kurun waktu yang cukup panjang.Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif,sedang penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal.
Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research) Studi ini ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan dating berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.Penelitian deskriptif dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional (correlational studies) dan kecenderungan (trend studies).Melalui penelitian korelasional,selain dapat dicari korelasi antara dua atau lebih dari dua variable juga dapat dihitung regresinya.Melalui perhitungan regresi  ini,baik regresi parsial maupun multiple dapat diprediksi dampak atau konstribusi dari satu atau lebih dari satu variable terhadap variable lainnya.
Penelitian prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecenderungan .Dengan melihat perkembangan selama waktu tertentu,pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderunganya pada masa yang akan dating.Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan dating bias dihitung berdasarkan perkembangan penduduk selama lima sampai sepuluh tahun yang lalu.
Penelitian Improftif
Penelitian Improftif(Improtive research) ditujukan untuk memperbaiki,meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan,kegiatanatau pelaksanaan suatu program.Banyak kegiatan atau program dalam pelaksanaan pendidikan,seperti pelaksanaan kurikulum, pembelajaran,evaluasi berbagai mata pelajaran,proram:praktik laboratorium,praktek ketrampilan,bimbingan siswa,ektrakulikuler,pengawasan sekolah,layanan perpustakaan,program pelatihan sekolah,guru,stafadminitrasi,dll.Untuk memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan program atau kegiatan digunakan penelitian tindakan atau action research,sedang program yang standart atau model yang digunakan penelitian dan pengembangan atau research and development.Penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari suatu hal terhadap hal lainnya juga dapat dilakukan dalam penelitian improftif.
Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif(eksplanative research )ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variable.Dalam kehidupan kita menghadapi banyak hal ,fakta,kegiatan ,peristiwa,perkembangan,konflik,dsb.yang dalam penelitian kita sebut variable.Variabel dalam pendidikan bias berupa guru mengajar,membimbing,mengevaluasi,murid belajar,mengerjakan tugas,bolos,lulus ujian,buku kurang,kelas sempit dll.Pada saat mungkin kita memandang variable –variabel tersebut tidak punya arti apa-apa,tetap[I pada saat lain kita melihatnya sebagai hal yang membinggungkan ,tidak jelas dan semrawut.
Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan anatar hal tersebut.Hubungan bisa bebenruk hubungan korelasional atau saling hubungan,sumbangan atau kontribusi satu variable terhadap variable lainnya ataupun hubungan sebab akibat.Hubungan –hubungan tersebut dikaji dalam penelitian korelasional ,dan penelitian eksperimental .Hubungan juga dapat dilihat dari perbedaan yang melatarbelakanginya,yang dapat diungkap melalui penelitian kausal komparatif.

Validitas Desain Kualitatif
Validitas desain menunjukkan tingkat kejelasan  fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan.Dalam penelitian kuantitatif validitas iniberkenaan dengan validitas internal atau inferensi kausal,validitas eksternal atau generalisasi,objektivitas atau sesuai kenyataan dan realibilitas atau keajegan.Penelitian kualitatif memiliki asumsi,desain dan metode yang berbeda dengan penelitian kuantitatif ,dengan demikian criteria validitasnya juga memiliki perbedaan.
Validitas Desain
 Validitas desain penelittian kualitatif menunjukkan sejauh mana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan denag peneliti.Baik peneliti maupun partisipan memiliki kesesuaian dalam mendikriptifkan dan menggambarkan peristiwa terutama dalam menarik makna dan peristiwa.
Strategi Untuk Meningkatkan Validitas
Validitas penelitian kualitatif terletak pada tehnik pengumpulan dan analisis data.Validitas tersebut dapat dicapai melalui kombimasi dari sepuluh strategi peningkatan validitas, yaitu:
1)        Pengumpulan data yang relative lama: memungkinkan analisa dan melengkapi data secara berangsur agar memungkinkan ada kesesuaian antara temuan dan kenyataan.
2)        Strategi multi metode:memungkinkan melakukan paduan beberapa teknik pengumpulan data  seperti: wawancara,observasi,studi documenter,dan sumber (kepala sekolah,guru,siswa,)dalam pengumpulan dan analisis data  (triangulasi).
3)        Bahasa partisipan kata demi kata:mendapatkan rumusan dan kutipan yang rinci.
4)        Descriptor inferensi yang rendah :pencatatn yang lengkap dan detil baik untuk sumber situasi maupun orang.
5)        Peneliti beberapa orang :persetujuan data deskriptif yang dikumpulkan oleh tim peneliti.
6)        Pencatat data mekanik :mengunakan perekam foto,video dan audio.
7)        Partisipan sebagai peneliti:pengunaan catatan-catatan dari partisipan bebentuk diari,catatn anekdot untuk melengkapi.
8)        Pengecekan anggota:pengecekan data oleh sesame anggota selama pengumpulan dan analisis data.
9)        Reviu oleh partisipan:bertanya kepada partisipan untuk mereviu data,melakukan sintesis semua hasil wawancara dan observasi.
10)    Kasus-kasus negative:mencari,mencatat,menganalisis melaporkan data dari kasus-kasus negative atau yang berbeda dengan pola yang ada.
Subjektivitas dan Refleksivitas
Penelitian kualitatif bersifat subjektif dan refleksif.Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan instrument standart,tetapi peneliti berperan sebagai instrument .Kadang-kadang disiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi dalam pelaksanaannya dikembangkan dan disesuaikan dengan kenyataan di lapangan.Data dikumpulkan secara verbal diperkaya dan diperdalam dengan hasil penglihatan,pendengaran,persepsi,penghayatan dari peneliti.Penelitian kualitatif melibatkan segi-segi subjektif,tetapi tidak berarti peneliti bebas menafsirkan apa yang dia lihat,dengar,rasakan semau dia,da harus jujur atau disiplin terhadap dirinya.
Erickson(1973) menyebutkannya sebagai”disciplined subjectivity”,yang dia artika sebagai “the research”s self questioning and useof personal experiental emphaty in data collection”.McMillan dan Schumacher (2001) menegaskan :discipline subjectivity reminds many researcher that the inquirer is part of the setting,context,and social phenomenon that he or she seeks to understand”.dengan demikian dalam penelitian ini,peneliti baur dengan objek yang diteliti.
Penelitian kualitatif juga bersifat refleksif.Refleksivitas (reflexivity)merupakan pangkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses penelitian.McMillan dan Schumacher terhadap seluruh proses penelitian.McMillan dan Schumacher (2001) ,Attheide&Johnson (1998),dan bebrapa peneliti lain mengartikan “reflexivity is related ,broader concept that includes rigorous examination of one”s personal and theoretical commitment to see how they serve as resources for selecting one of several qualitative approaches,framing the research problem,generating particular dat,ways of relating to participants,and for developing specific interpretations.”
Walaupun penelitian kualitatif bersifat subjektif,tetapi penelitian ini juga memiliki objektivitas,tetapi berbeda dengan objektivitas pada penelitian kuantitatif .Objektivitas dalam penelitian kualitatif berarti jujur ,peneliti mencatat apa yang dilihat,didengar,ditangkap,dirasakan berdasarkan persepsi dan keyakinan dia,tidak dibuat-buat atau direka-reka.Data yang ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti,disusun,dikategorikan secara sistematik ,dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman ,kerangka pikir dan persepsi peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-kecendurungan tertentu.
Subjektivitas Interpersonal
Dalam penelitian yang bersifat interaktif,ketrampilan membina hubungan interpersonal memegang peranan penting.Ketrampilan ini meliputi kemampuan menumbuhkan kepercayaan,menjaga hubungan baik,tidak menilai ,menghormati norma situasi,memiliki sensitivitas terhadap isu-isu etika.Peneliti berhubungan dengan partisipan sebagai pribadi,buka “penghisap” informasi dari lingkungan.Dalam interaksi yang bersifat tatap muka suausana perasaan anatar kedua pihak memegang peranan penting.Kemajuan penelitian seringkali sangat ditentukan oleh hubungan yang dibina oleh peneliti dengan partisipan.Beberapa ketrampilan dasar dalam berinteraksi dengan orang lain adalah aktif,sabar,pendengar yang nalar,menunjukkan sikap empatik,menghargai kondisi parstisipan.Hubungan tersebut bersifat pribadi,berbeda antara satu partisipan dengan partisipan lainnya.
Data yang diperoleh tetap valid meskipun bersifat khusus dan dipengaruhi oleh kehadiran peneliti.Kemungkinan bias dapat diperkecil dengan waktu penelitaian yang cukup lama,mengunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam .Waktu yang panjang juga membuang data yang tidak tepat .Reaksi partisipan ,keleluasaan dalam melengkapi data dan konfirmasi yang dilakukan pada setiap tahap penelitian akan menimimalkan bias.
 Strategi untuk Meningkatkan Refleksivitas
Untuk meningkatkan refleksivitas dalam pengumpulan data,peneliti dapat menggabungkan beberapa dari cara berikut:1) memilih teman (peer debrifer) yang dapat membantu mempermudah analisis dan interpretasi data,2) membuat catatan harian (field log)yang memuat tanggal ,jam,dan tempat,orang dan kegiatan untuk berhubungan dengan partisipan,3) jurnal lapangan yaitu catatan tentang kegiatan dan perubahn-perubahan yang dibuat selama proses pengumpulan data,alas an perubahan dan perkiraan validitas data,4) catatn tentang pertentangan etika,keputusan dan tindakan dalam jurnal lapangan,5) tehnik pengelolaan pencatatan data,pengkodean,pengelompokan,6) melakukan kegiatan konfirmasi formal seperti survai,kelompok utama,wawancara,7) melakukankritik diri dengan mengajukan pertanyaan tentang peranan dan kegiatan dalam seluruh proses penelitian.
Perluasan Temuan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi analisis tentang fenomena-fenomena secar murni yang bersifat informative dan berguna bagi masyarakat peneliti,pembaca dan juga partisipan .penelitian kualitatif bersifat studi kasus ,kasus tunggal tersebut tidak dimaksudkan mewakili sesuatu populasi .Dengan perkataan lain penelitian kualitatif tidak ditujukan untuk membuat generalisasi ,tetapi untukmemperluas temuan,yang memungkinkan pembaca atau peneliti lain dapat memahami situasi yang sama dan mengunakan hasil penelitian ini dalam praktik.Pengetahuan dihasilkan bukan melalui replikasi tetapi karena adanya evidensi yang mempunyai kekuatan  yang lebih besar (preponderance)yang ditemukan dari kasus-kasus terpisah sepanjang waktu.
Ada sepuluh komponen desain yang mempengaruhi peluasan temuan :
1)        Peranan peneliti dalam menjalin hubungan social dengan partisipan
2)        Pemilihan Informan :criteria ,alas an dan penentuan informan dilakukan dalam kaitan dengan sampel purposive
3)        Konteks social :pengumpulandata dirancang dalam tatanan social,baik fisik,social,hubungan interpersonal,maupun fungsional.
4)        Strategi pengumpulan data:mengunakan macam-macam metode meliputi wawancar mendalam,pengamatan partisipatif,dokumen(triangulasi).
5)        Strategi analisis data: digambarkan prosesnya.
6)        Narasi murni: deskripsi yang padat disajikan secara naratif analitik.
7)        Kekhasan : kelompok atau lokasi yang memiliki karakteristik yang istimewa
8)        Premis-premis analitis :teori –teori dasar dan kerangka pemikiran penelitian
9)        Penjelasan alternative:rencana penjelasan yang dapat diterima dan ditolak
10)    Kriteria lain setelah penelitian selesai:
Langkah-langkah Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif bersifat interaktif ,berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih.Langkah-langkahnya biasa disebut strategi pengumpulan dan analisis data ,teknik yang digunakan dan data yang diperoleh.Secara umum langkah-langkahnya ada kesamaan antara satu penelitian dengan penelitian lainya ,tetapi di dalamnya ada variasi.
1)   Perencanaan
Perencanaan meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data.Kemudian merumuskan situasi penelitian ,satuan dan lokasi yang dipilih serta informan –informan sebagai sumber data.Deskripsi tersebut merupakan pedoman bagi pemilihan dan penentuan sampel purposive
2)   Memulai pengumpulan data
Sebelum pengumpulan data dimulai,peneliti berusaha menciptakan hubungan baik (rapport),menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab dengan individu-individu dan kelompok yang menjadi sumber data.Peneliti memulai wawancara dengan beberapa informan yang telah dipilih untukkemudian dilanjutkan dengan teknik bola salju atau member check .Pengumpulan data melalui interview dilengkapi dengan data pengamatan dan data dokumen (triangulasi) .Data pada pertemuan pertama belum dicatat ,tetapi data pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dicatat,disusun,dikelompokkan secara intensif kemudian diberi kode agar memudahkan dalam analisis data.
3)   Pengumpulan data dasar
Setelah peneliti berpadu dengan situasi yang diteliti,pengumpulan data lebih diintensifkan dengan wawancara yang lebih mendalam,observasi dan pengumpulan dokumen yang lebih besar intensif.Dalam pengumpulan data dasar peneliti benar-benar “melihat,mendengarkan,membaca dan merasakan”apa yang ada dengan penuh perhatian.Sementara pengumpulan data terus berjalan,analisis data mulai dilakukan ,dan keduanya terus dilakukan berdampingan sampai tidak ditemukan data baru lagi.Deskripsi dan konseptualisasi diterjemakan dan dirangkumkan dalam diagram-diagram yang bersifat integrative.Setelah pola-pola dasar terbentuk ,peneliti mengidentifikasi ide-ide dan fakta-fakta yang membutuhkan penguatan dalam fase penutup.
4)   Pengumpulan data penutup
Pengumpulan data berakhir setelah peneliti meninggalkan lokasi penelitian ,dan tidak melakukan pengumpulan data lagi.Batas akhir penelitian tidak bisa ditentukan sebelumnya seperti dalam penelelitian kuantitatif,tetapi dalam proses penelitian sendiri.Akhir masa penelitian terkait dengan masalah,kedalaman dan kelengkapan data yang diteliti.Peneliti mengakhiri pengumpulan data setelah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan atau tidak ditemukan lagi data baru.
5)   Melengkapi
Langkah melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil analisis data san menyusun fakta-fakta hasil temuan lapangan,Kemudian peneliti membuat diagram-diagram,table ,gambar-gambar dan bentuk-bentuk pemaduan fakta lainya,Hasil analisis data,diagram,bagan,table,dan gambar-gambar tersebut diinterpretasikan,dikembangkan menjadi prosisi dan prinsip-prinsip. 

Tidak ada komentar: