Hidrokarbon ada yang mempunyai ikatan rangkap dua
maupun rangkap tiga (triple) yang digunakan untuk mengikat dua atom C yang
berdekatan. Kena valensi yang semula tersedia untuk mengikat atom hidrokarbon
telah digunakan untuk mengikat atom C yang berdekatan (dengan cara mengikat
rangkap dua atau rangkap tiga dua atom C), maka hidrokarbon seperti ini disebut
dengan hidrokarbon tak jenuh atau disebut juga sebagai keluarga alkena (Inggris
= alkene) dengan rumus umum CnH2n. Hidrokarbon tak jenuh
menjadi jenuh dengan penambahan atom-atom hidrokarbon pada rantai ikatan
tersebut.
Secara garis besar, sifat fisik alkena sama seperti
sifat fisik alkana, sebagai bahan perbandingan sifat fisik alkena, dapat
dilihat pada tabel 2.11. seperti pada alkana maka untuk alkena terjadi juga
peningkatan titik didih dengan bertambahnya kandungan atom karbon, dimana
peningkatannya mendekati 20-300 C untuk setiap penambahan atom
karbon.
Secara kimiawi, karena alkena merupakan ikatan
rangkap, maka alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan alkana. Senyawa
hidrokarbon tak jenuh hanya mempunyai satu ikatan rangkap yang lebih dikenal
dengan deretan olefin, tetapi ada juga diantara senyawa hidrokarbon yang
mengandung dua atau lebih iakatan ganda (double bond) seperti alkadiena,
alkatriena serta alakatetraena.
Selain ikatan ganda, senyawa hidrokarbon tak jenuh
ada juga yang mempunyai ikatan rangkap (triple bond) yang dikenal dengan
deretan asetilen. Rumus umum deretan asetilen adalah CnH2n-2
dimana dalam tiap molekul terdapat ikatan rangkap tiga yang mengikat dua atom
karbon yang berdekatan. Pemberian nama untuk deret ini dengan memberi akhiran
“una” (Inggris = “yne”). Sifat fisik deret asetilen ini hampir sama dengan
alkana dan alkena sdang sifat kimianya hampir sama dengan alkena, dimana
keduanya lebih rektif dari alkana.
Yogyakarta, Jogja,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar