Rabu, 01 Oktober 2014

Konsultasi Skripsi; Aspek Pasar Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
a.       Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai sikap dan minat terhadap suatu penawaran pasar.
b.      Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu
c.       Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004)
Aspek pasar merupakan aspek pertama yang harus dievaluasi. Evaluasi terhadap semua aspek lain (teknis dan profitabilitas) tidak akan bermanfaat jika tidak ada permintaan akan produk. Membaca pasar secara akurat merupakan langkah sangat penting sebelum merilis produk secara komersial.
Analisis pemasaran bertujuan mengevaluasi respon lingkungan eksternal terhadap produk dengan menganalisa karakteristik-karakteristik konsumen dan lingkungan kompetisi. Melalui analisis ini akan dapat ditentukan permintaan produk, akan dapat dinilai lingkungan kompetisi atas produk-produk alternatif, dan akan dapat diestimasi pangsa pasar potensial yang dapat diambil. Selain itu informasi demikian membantu perusahaan untuk mendesain strategi perolehan bahan baku dan pemrosesan, serta membuat rencana pemasaran secara menyeluruh.
Aspek pasar adalah inti dari penyusunanan study kelayakan. Kendatipun secara teknis telah menunjukkan hasil yang  feasible untuk dilaksanakan, tapi tidak ada artinya apabila tidak dibarengi dengan adanya pemasaran dari produk yang dihasilkan. Oleh karenanya dalam pembicaraan aspek pasar secara baik dan realistis baik dimasa lalu maupun prospeknya dimasa yang akan datang, serta melihat mermacam-macam peluang dan hambatan yang mungkin akan dihadapi.
Dalam uraian aspek pasar sekurang-kurangya harus melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan di samping kebijaksanaan yang diperlukan
Analisis aspek pasar bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung  pengembangan usaha yang direncanakan. Faktor utama yang dinilai dalam aspek pasar, antara lain : (Ibrahim, 2003, 100)
a.       jumlah permintaan dimasa lalu dan masa kini serta kecendrungan permintaan dimasa yang akan datang.
b.      Berdasarkan pada angka proyeksi (perkiraan), berapa besar kemungkinan market space (market potensial) yang tersedia dimasa yang akan datang.
c.       Berapa besar market share yang direncanakan berdasarkan rencana produksi.
d.      Faktor-fakter apa saja yang mempengaruhi permintaan di masa yang akan datang.
e.       Strategi apa saja yang perlu dilakukan dalam meraih market share yang telah direncanakan.
Secara ringkas baik tidaknya aspek pasar dari produk yang dihasilkan dapat dilihat dari segi daya serap pasar, kondisi pasar, dan besarnya pesaing dimasa yang akan datang.
a.       Daya Serap Pasar
Daya serap pasar merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam memasarkan hasil produksi dari usaha yang direncanakan. Sebuah gagasan usaha yang direncanakan, kendati telah feasible untuk dikembangkan jika dilihat dari aspek teknis, manajemen, keuangan dan lingkungan, tapi kalau produk yang dihasilkan tidak mempunyai pemasaran tidak ada artinya usaha itu dikembangkan. Demikian pula terhadap suatu produk yang telah mempunyai pasaran yang baik didaerah tertentu, belum tentu baik dikembangkan di daerah lainnya. 
1)  Dari Segi Permintaan
Permintaan baik secara total maupun terperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai, juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut. ( Husnan, 2000,17 )
Permintaan dari produk yang dihasilkan dapat diketahui dari daya serap pasar. Untuk menghitung daya serap pasar dari hasil produksi dapat dilakukan berdasarkan kunsumsi perkapita dan perhitungan atas dasar jumlah konsumsi nyata.   
a)  Permintaan Atas Dasar Konsumsi Per Kapita
Perhitungan yang dilakukan atasa dasar konsumsi per kapita perlu memperhatikan bentuk dan sifat usaha yang direncanakan . apabila usaha yang direncanakan bertaraf nasional, maka permintaannya dihitung berdasarkan permintaan bertaraf nasional dan sebaliknya jika gagasan usaha direncanakan bertaraf daerah, maka permintaan yang dihitung juga berdasarkan permintaan daerah. Hal ini perlu mendapat perhatian untuk mnghindari kesalahan-kesalahan dalam penentuan jumlah permintaan serta proyeksi-proyeksi yang dilakukan di masa yang akan datang.
b)  Permintaan Atas Dasar Konsumsi Nyata
Dalam beberapa jenis produk, mungkin bisa diketahui jumlah persedian awal dan persedian akhir terhadap suatu produk yang dihasilkan, bisa ditambah selisih dalam perkiraan dari konsumsi nyata. Namun demikian apabila sulit untuk mengetahui jumlah persedian awal dan persedian akhir sehingga dalam hal ini tidak perlu diperhitungkan, karena adanya kecendrungan bahwa persediaan awal suatu masa merupakan persedian akhir dari masa tersebut.
Konsumsi nyata yang diperhitungkan ini adalah jumlah permintaan dari produk tersebut. Oleh karena itu, dalam melakukan proyeksi terhadap jumlah permintaan dapat dilakukan dengan menggunakan regresi atau trend, maupun menggunakan laju pertumbuhan rata-rata pertahun dari serangkaian data dari waktu kewaktu, baik mengenai jumlah produksi setempat, jumlah barang masuk, dan jumlah barang keluar dari daerah tersebut. Apabila dalam hal ini mengalami kesulitan untuk menentukan permintaan dimasa yang akan dating, perkiraan permintaan dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antara konsumsi suatu barang dengan penggunaan barang lainnya.
Berdasarkan hubungan kolerasi dan koefisien determinasi antara variable tersebut, maka lita dapat menafsir dan memperkirakan jumlah konsumsi nyata dari produk yang akan direncanakan dan berdasrkan dari hasil perkiraan tersebut akan ditentukan ada tidaknya peluang usaha yang mungkin dapat dimanfaatkan.
2)           Dari Segi Penawaran
 Penawaran baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, bagaimana perkembangannya dimasa lalu dan bagaimana perkiraan dimasa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaharui penawaran ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu pula diperhatikan.               ( Husnan, 2000,18 )
  Apabila konsumsi nyata terhadap produk telah diketahui, pengisian permintaan dan penawaran dapat terjadi, baik dari dalam maupun luar daerah tersebut.
Dengan mengetahui jumlah konsumsi nyata dan jumlah penawaran dari suatu produk, perbedaan antara konsumsi nyata dengan penawaran adalah peluang yang dapat dimanpaatkan oleh usaha baru. Apabila konsumsi nyata lebih kecil dari jumlah produk yang ditawarkan, berarti usaha tersebut tidak mempunyai peluang untuk didirikan.
3)  Perhitungan Market space dan Market Share 
Market space adalah peluang pasar (market potensial) yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dan market space terjadi apabila permintaan lebih besar dari penawaran. Selisih yang terjadi ini merupakan ruang gerak bagi perusahaan untuk dapat masuk pasar. Sedeangkan marker share merupakan bagian yang dapat diambil oleh gagasan usaha (proyek) yang direncanakan. Dengan demikian, apabila market space tidak tersedia, tidak mungkin terdapat market share. Kesempatan untuk mendapatkan market share tergantung pada masing-masing perusahaan dalam melakukan persaingan diantara perusahaan dalam harga, kualitas, kuantitas, teknis produksi, penggunaan teknologi, dan lain sebagainya.
b.      Kondisi Pasar
Kondisi pasar adalah keadaan pasar yang mendasari proses dan kegiatan pemasaran dari kegiatan usaha yang direncanakan, seperti rantai pemasaran, sistem pembayaran dan biaya pemasaran, serta program pemasaran.
c.  Faktor Pesaing
Dalam mengisi peluang usaha yang ada, perlu diperhatikan faktor pesaingan dari perusahaan sejenis, terutama terhadap usaha yang telah ada dan kemungkinan tentang berdirinya usaha sejenis lainnya dimasa yang akan datang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persaingan antara lain :  ( Soeharto, 2001,33 )
1)    Monopoli, setengah monopoli, dan persaingan bebas.
2) Identifikasi perusahaan pesaing, berapa besarnya, bagaimana kinerja pesaing, serta strateginya.
3)    Produk yang dihasilkan serta kwalitasnya.
4)    Kemungkinan adanya subsitusi produk.

Tidak ada komentar: