Tampilkan postingan dengan label psikolo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label psikolo. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Juli 2023

Dimensi Keunggulan Bersaing


Adapun dimensi dari keunggulan bersaing (Kotler & Keller,2012)
yaitu:
1. Mempertahankan Konsumen
Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan
supaya konsumen tetap loyal dengan perusahaan tersebut, lebih sulit
dari mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang
sudah ada.
2. Meningkatkan Loyalitas
Konsumen loyalitas konsumen merupakan suatu keseluruhan yang
harus dicapai oleh perusahaan, karena dengan pelayanan yang loyal
akan sangat menguntungkan perusahaan.
3. Pengembangan Kualitas
Teknologi layanan pengembangan kualitas teknologi layanan yaitu
mernghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan menggunakan
teknologi layanan yang lebih unggul. Kualitas yang dihasilkan harus 
lebih baik dan perusahaan juga harus mampu menciptakan teknologi
layanan yang unggul

Pengertian Keunggulan Bersaing


Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama dalam
memenangkan persaingan adalah dengan memberikan nilai dan kepuasan
kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas
dengan harga bersaing (Tjiptono, 2012). Untuk merancang penawaran
pasar yang menghantarkan nilai lebih daripada pesaing yang berusaha
memenangkan pasar yang sama, perusahaan harus memahami pelanggan
dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Penawaran pasar disebut juga dengan keunggulan bersaing (Kotler,
2012), dimana perusahaan memiliki keunggulan melebihi pesaing yang
diperoleh dengan menawarkan nilai yang lebih besar kepada konsumen
daripada tawaran pesaing. Perusahaan perlu memahami pesaing sekaligus
pelanggan melalui analisis untuk mencapai keunggulan bersaing tersebut.
Dasar mencapai keunggulan bersaing menurut Leonardus Saiman
(2010) adalah:
1. Harga atau nilai, seorang pengusaha harus mampu menghasilkan
produk atau jasa rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan 
harga (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah dibandingkan
dengan produk pesaing).
2. Menyenangkan konsumen, keunggulan kedua yang harus diupayakan
agar produk dapat bersaing dengan para kompetitor adalah
diupayakan agar produk dapat menyenangkan konsumen.
3. Pengalaman konsumen, pengalaman baik atau buruk yang kita
sampaikan dan yang dialami oleh seorang konsumen umumnya akan
menjadi catatan penting.
4. Atribut produk yang dapat dicatat, manfaat dari catatan atribut adalah
agar produk dapat ditingkatkan dari atribut yang sudah ada
sebelumnya.
5. Keistimewaan layanan yang baik, jika keempat unsur tersebut telah
mencapai posisi unggul, hal yang tidak kalah penting adalah
bagaimana keistimewaan layanan yang unik dapat ditampilkan

Keunggulan dan Kekurangan Diferensiasi


Setiap strategi biasanya terdapat keunggulan dan kekurangan masing-masing
begitu juga dengan strategi diferensiasi. Adapun keunggulan dan kekurangan
strategi diferensiasi adalah sebagai berikut:
a. Keunggulan diferensiasi
Kelebihan atau keunggulan strategi diferensiasi yaitu:
 Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk Suatu produk pasti
akan mengalami siklus decline atau penurunan. Sebelum terjadi penurunan
di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu dilakukan diferensiasi
supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat kembali.
 Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh
konsumen. Perbedaan yang ada pada produk maupun jasa kita, akan
membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat produk atau jasa yang
kita pasarkan karena adanya point of interest yang kita miliki, yaitu
keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
b. Kekurangan diferensiasi
Kekurangan strategi diferensiasi yaitu:
 Sekiranya pembeli tidak melihat keunikan yang signifikan pada barang
tersebut, strategi diferensiasi amat dengan mudah dapat ditandingi oleh
strategi harga murah. Diferensiasi gagal menimbulkan efek perbaikan
kualitatif bagi pembeli barang tersebut, misalnya pada peningkatan status.
Manajemen tidak mampu mendeteksi kebutuhan riil konsumen. Dalam hal 
ini, biasanya manajemen hanya memberikan tekanan pada atribut pokok
produk yang berwujud saja.
 Strategi diferensiasi tak hendak menghasilkan keuntungan yang optimum
jika imitasi terhadap barang tersebut dapat dengan mudah dan cepat
dilakukan. Dengan demikian, diferensiasi hampir selalu menuntut
keunikan yang berkelanjutan yang berjangka relatif panjang.
 Strategi diferensiasi juga mengandung resiko yang inheren terhadap
kemungkinan kecilnya pangsa pasar yang dikuasai. Karakteristik barang
dan tingginya harga menjadikan terbatasnya pasar sasaran.
 Strategi diferensiasi juga tidak mudah diterapkan jika perbedaan antara
harga premium yang ditawarkan dengan harga barang pesaing yang
menggunakan strategi keunggulan biaya terendah terlampau jauh. Pembeli
bukan tidak mungkin bersedia kehilangan kepuasan karena memutuskan
tak membeli barang yang terdiferensiasi sebagai akibat kemungkinan
penghematan yang isa dilakukan karena membeli barang lain yang jauh
lebih murah. Kesalahan ini lebih mudah terjadi karena perusahaan
melakukan diferensiasi secara berlebihan

Membangun Diferensiasi


Menurut Kartajaya (2004), untuk menciptakan diferensiasi yang kuat serta
kokoh dan berkelanjutan, maka diperlukan tahapan-tahapan dalam membangun
diferensiasi, yaitu:
 Segmentasi, Targetting dan Positioning
Langkah pertama untuk membangun diferensiasi adalah melakukan
segmentasi targeting yang kemudian diikuti dengan perumusan positioning
produk, merek dan perusahaan. Oleh karena itu , sebelum membangun diferensiasi
kita harus mengenal terlebih dahulu dengan istilah sebagia berikut ini :
Segmentasi merupakan proses pemetaan pasar dan konsumen secara
kreatif, setelah konsumen dibagi-bagi menjadi berbagai kelompok maka yang
akan dijadikan pasar sasaran. Lalu untuk Targeting adalah strategi
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif dan terakhir Positioning
adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan
pesaingnya. 
Dengan mengetahui pasar sasaran yang ingin dituju, maka dapat diketahui
lebih jelas segala hal yang ada di dalam benak konsumen. Sehingga perusahaan
dapat menentukan positioning di dalam benak konsumen atau pelanggan tersebut
akan membedakan dengan pesaing.
 Analisa diferensiasi
Dari positioning tersebut, proses pengorganisasian dengan baik pada
sumber-sumber diferensiasi yang memungkinkan, baik yang telah ada saat ini
maupun yang memiliki potensi untuk menjadi dasar diferensiasi di masa yang
akan datang. Proses tersebut dilakukan dengan melihat sejauh mana sumber daya
perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan dari sumber diferensiasi melalui
konten, konteks, dan infrastruktur untuk menjadikan diferensiasi yang unggul
dibandingkan pesaing.
 Uji sustainable diferensiasi
Dari uji diferensiasi maka sustainable atau tidak dengan melakukan
analisis kemungkinan dasar diferensiasi yang dapat dihasilkan oleh perusahaan
baik itu dari segi konten, konteks dan infrastruktur. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menilai sejauh mana sustainable diferensiasi, yaitu tidak
mudah ditiru dan memiliki keunikan. Apabila produk dan merek perusahaan
memiliki keunikan maka akan bertahan karena tidak mudah untuk disamakan
dengan pesaing.
 Komunikasi
Tahap keempat yaitu mengkomunikasikan diferensiasi yang ditawarkan
untuk membangun persepsi yang lebih baik, setiap aspek dari program
komunikasi perusahaan harus menunjukan diferensiasi yang ditawarkan. Produk
yang baik tidak aka nada artinya jika tidak diterima dengan baik oleh pasar

Dimensi Diferensiasi


Menurut Mursid (2012 ; 147) menyatakan bahwa “difernesiasi suatu
proses untuk membedakan satu produk terhdap produk lainnya.” maka disini
terdapat penganalisaan terhadap suatu diferensiasi yaitu sebagai berikut ini:
a. Analisis difernsiasi produk
Mengarah terhadap pembeda produk tersebut dengan yang lainnya melalui
jenis, bentuk, kegunaan, manfaat serta keunikan.
b. Analisis diferensiasi sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah komponen penting dalam strategi
deferiansiasi marketing. Karena faktor sumber daya manusia sangat menentukan
maju atau tidaknya sebuah perusahaan atau perbankan.
c. Analisis diferensiasi Proses
Proses lebih mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan
tiap konsumennya, mulai dari konsumen mlakukan kegiatan transaksi hingga
akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.
d. Analisis diferensiasi Fisik
Tampilan fisik akan menjelaskan bahwa penataan bangunan dari suatu
perusahaan atau perbankan. Apakah perusahaan tersebut menggunakan interior
yang unik, tata letak yang menarik, desain ruangan yang indah, dan lain
sebagainya.
e. Analisis diferensiasi saluran / promosi 
Menitikberatkan terhadap kegiataan pendistribusian produk melalui
promosi baik secara online ataupun online serperti media sosial, web, internet,
iklan di Tv dsb. Selain itu juga, banyak yang dapat dilakukan dalam kegiatan
promosi ini serta cangkupannya yang luas membuat promosi hanya memerlukan
ide atau kreatifitas yang tinggi supaya menarik nasabahnya.
f. Analisis diferensiasi harga
Menekan terhadap posisi harga yang disesuaikan dengan kualitas produk
tersebut yang dibagi dengan biaya-biaya sehingga harga yang tertanam sesuai
serta berbeda dengan produk lainnya.
g. Analisis diferensiasi tempat
Mengacu pada tata letak atau lokasi strategiis perusahaan yang mudah dijangkau
dari berbagai susut kota atau wialayah, akan tetapi untuk diferensiasinya sendiri
yaitu lebih ke segi tata letak ruangan yang berbeda serta memiliki konseptual
tersendiri bisa menjadi keunikan yang membuat nasabah datang langsung ke
bank lebih nyaman

Pengertian Diferensiasi


Di dalam dunia bisnis, kompetisi diantara para pesaing adalah sesuatu hal
yang biasa. Perusahaan perlu mensiasati strategi dan taktiknya dalam
pengembangan produk atau jasanya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
dan bersaing dengan pihak lainnya (competitive advantage).
Menurut Kotler (2009: 89): “Diferensiasi sebagai proses menambahakan
serangkaian perbedaan yang penting bernilai, guna menambahkan penawaran
perusahaan itu dari tawaran pesaing”.
Aaker dalam Ferdinand (2013: 117) menyatakan bahwa strategi
diferensiasi yang sukses haruslah yang mampu sebagai berikut ini:
1. Menghasilkan nilai pelanggan,
2. Memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta,
3. Tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Sedangkan menurut Untung yang dikutip oleh Yudhiarina (2009: 292)
mendefinisiskan “Diferensiasi merupakan suatu yang bersifat inovasional
biasanya ditanggapi positif oleh pihak pembeli karena dianggap mempunyai mutu
lebih baik dan lebih memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang”.
Menurut Kartajaya (2010): “Diferensiasi merupakan semua upaya yang
dilakukan perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan
tujuan memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen.”

Pengertian Strategi Pemasaran


Menurut Tjiptono (2015: 17):
“Strategi Pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan
untuk mencapapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang di masuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
bersangkutan”.
Wallker (2012: 48) “Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang
saling berkaitan, yaitu pemilihan pasa, perencanaan produk, penempatan harga,
sistem distribusi dan komunikasi pemasaran”.
Secara terperinci Wallker menjabarkan bahwa strategi yang baik wajib
memiliki lima komponen pokok, yang fokusnya berbeda level strategi, kelima
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Lingkup (scope) yaitu cakupan domain strategi seperti jumlah type
industri, lini produk dan segmen pasar yang dimasuki atau
direncanakan untuk dimasuki.
2. Tujuan dan Sasaran yaitu menyangkut tingkat pencapaian yang
diharapkan berdasarkan satu atau lebih dimensi kerja (seperti
pertumbuhan volume penjualan, kontribusi laba, atau Return On 
Investment) selama periode waktu tertentu bagi setiap bisnis dan pasar
produk, serta bagi organisasi secara keseluruhan.
3. Pengelolaan sumber daya (terutama sumber daya manusia dan
finansial) untuk berbagai bisnis, pasar produk, departemen fungsional,
dan aktivitas dalam masing-masing bisnis atau pasar produk.
4. Identifikasi keunggulan kompetitif berkesinambungan yang mammpu
menjabarkan cara organisasi bersaing dengan para pesaing saat ini dan
pesaing potensial.
5. Sinergi antar bisnis, pasar produk, pengalokasian sumber daya dan
kompetensi

Pengertian Strategi


Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” (Stratos = militer dan ag =
memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para
jendral pada saat perang, untuk membuat rencana agar dapat memenangkan
perang.
Menurut Wheelen and Hunger (2012:53):
“Strategi adalah sekumpulan keputusan manajerial dan aksi pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang di dalam perusahaan, yang
meliputi analisis lingkungan (lingkungan eksternal dan internal), formulasi
strategi, implementasi strategi, evaluasi dan kontrol”.
Kemudian menurut Lynch dalam Wibisono (2006: 50): “Strategi
perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama
atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan
yang saling mengikat”.
Sedangkan menurut Wahyuniarso (2013:9):
“Selain pemahaman tentang teori strategi, pemahaman yang baik
mengenai apa itu konsep strategi dan konsep-konsep lain yang
bersangkutan sangat penting untuk diketahui, karena hal tersebut akan
sangat menentukan sukses atau tidaknya strategi yang akan disusun”.

Strategi Focus


Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu
segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani
kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan
keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam
pelaksanaannya terutama pada perusahaan skala menengah dan besar, strategi
fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya yaitu
strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini
biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu
pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu
produk atau barang dan jasa khusus. Syarat bagi penerapan strategi ini adalah
adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan
yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai
keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).
Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu
kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya 
perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu
kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk
barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen
secara baik, pada Strategi ini perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani
sebagian kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas

Diferensiasi Citra


Citra yang penting bagi seorang pelanggan adalah citra yang dirasakan memiliki
perbedaan dari citra pesaing. Dalam hal ini, citra yang dimaksud berupa image
dari produk dan perusahaan. Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap
cira perusahaan atau merek. Para pemasar yang tidak menciptakan hubungan
antara penciptaan citra dan penjualan produk sering kali tidak melakukan
pekerjaan yang baik. Menurut Sergio Zyman (2000), banyak perusahaan yang
sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang
menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan
konsumen yang begitu banyak. Menurut Trout, J. (2000), kebanyakan perusahaan
yang sukses adalah mereka-mereka yang “memiliki kata” yang menempati tempat
spesial dalam benak konsumen. Proses pencitraan harus membangun,
memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan
setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang
baik secara terus- menerus. Berbagai konsep yang berkembang saat ini
menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai sarana atau alat untuk meraih 
keunggulan bersaing di pasar. Begitu perusahaan telah secara jelas mendefinisikan
citranya kepada pelanggan, maka langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan
citra tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan bersaing yang Anda
miliki dalam jangka panjang (Robert Grede, 2002 : 81). Melalui investasi pada
proses pencitraan yang dilakukan secara terus-menerus, perusahaan akan
menikmati tingkat pengembalian pasar dalam konsep pemasaran, yang lebih
tinggi daripada yang dapat diraih oleh pesaing dalam industri yang sama

Diferensiasi Kualitas Pelayanan


Pendekatan Diferensiasi Kualitas Pelayanan terhadap Keunggulan Bersaing
Menurut Tjiptono (2001), cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara
konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing.
Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang
diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel,
yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted
service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para
pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila
yang terjadi adalah sebaliknya (perceived >expexted), maka ada kemungkinan
para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi, jika jasa yang diterima
melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik
dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.
Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan
perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan
bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya
transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan
kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas 
mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan
mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita
jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja
biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:
a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Diferensiasi Produk


Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk adalah
penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat
dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan
dibandingkan produk pesaing. Pemilihan produk di antara banyaknya tawaran
yang ada di pasar selalu didasarkan pada adanya perbedaan, baik secara implicit
maupun eksplisit. Literatur Psikologi merujuk kepada fakta bahwa perbedaan
mencolok yang terkait dengan suatu produk akan merangsang daya ingat karena
perbedaan tersebut akan diapresiasikan secara intelektual (Trout, J, 1999 : 14).
Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-
emptive dalam jangka panjang. Preemptive di sini maksudnya adalah
implementasi suatu strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu. Karena
merupakan yang pertama, maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang
dapat merintangi, mencegah, atau menghalangi para pesaing untuk melakukan
duplikasi atau membuat tandingannya.
Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata
pelanggan, misalnya melalui symbol-simbol dan merek yang digunakan. Selain
itu, perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dalam penyampaian jasa
(service delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam
pemasaran jasa, yaitu:
1. orang (people)
2. lingkungan fisik (physical environment)
3. proses (process)

Selasa, 20 Juli 2021

Pengertian Spiritual (skripsi dan tesis)

Pengertian Spiritual adalah suatu usaha dalam mencari arti kehidupan, tujuan dan panduan dalam menjalani kehidupan bahkan pada orang-orang yang tidak memercayai adanya Tuhan. (Ellison, 2002). Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan sang pencipta (Achir Yani, 2000). Burkhard (1993) dalam buku Aspek Spiritual Dalam Keperawatan, berpendapat bahwa spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut: (1) berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, (2) cara dalam menemukan suatu arti dan tujuan hidup, (3) memiliki kemampuan dalam menyadari kekuatan dalam untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, (4) mempunyai perasaan terikat dengan diri sendiri dan dengan Pencipta. Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan (Carson, 1989). Kesejahteraan spiritual adalah suatu aspek yang terintegrasi dari manusia secara keseluruhan yang ditandai oleh makna dan harapan. Kesehatan spiritual atau kesejahteraan adalah rasa keharmonisan yang saling berdekatan antara diri dengan orang lain, alam dan dengan kehidupan yang tertinggi. Rasa keharmonisan ini dicapai ketika seseorang menemukan keseimbangan antara nilai, tujuan dan system keyakinan individu dengan hubungan mereka di dalam diri mereka sendiri dan dengan orang lain. Keyakinan ini sering berakar dalam spiritualitas orang tersebut. Sepanjang hidup seorang individu mungkin spiritual akan lebih tumbuh sehingga individu menjadi lebih menyadari tentang makna, tujuan dan nilai hidup. Spiritualitas memberi dimensi luas pada pandangan holistik kemanusiaan. Definisi spiritualitas atau dimensi spiritualitas akan unik dan berbeda bagi setiap individu. Definisi individual tentang spiritualitas dipengaruhi oleh kultur, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide mereka sendiri tentang hidup. Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berusaha untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit fisik, atau kematian, yang merupakan kekuatan yang timbul diluar kekuatan manusia (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995; Murray & Zentner, 1993, dalam buku Aspek Spiritual Dalam Keperawatan). Mickley et al (1992) membagi spiritualitas sebagai suatu yang multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama lebih berfokus dengan hubungan seseorang dan sang pencipta. Stoll (1989), menguraikan bahwa spiritualitas sebagai konsep dua dimensi yaitu dimensi vertikal yang merupakan hubungan dengan pencipta yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri dengan orang lain dan dengan lingkungan. Hubungan antara dua dimensi ini berlangsung terus menerus. Meskipun spiriualitas sulit untuk didefinisikan, terdapat dua karakteristik penting tentang spiritualitas yang disetujui oleh sebagian orang: (1) Spiritualitas adalah kesatuan tema dalam kehidupan kita. (2) Spiritualitas merupakan keadaan hidup. Jika diambil dari definisi fungsionalnya, spiritualitas adalah komitmen tertinggi individu yang merupakan prinsipyang paling komprehensif dari perintah atau nilai final yaitu argument yang sangat kuat yang diberikan untuk pilihan yang dibuat dalam hidup kita (Potter & Perry, 2005).