Pada umumnya teknik prakiraan dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis tergantung dari cara melihatnya, yaitu :
1. Dilihat dari sifat penyusunannya
a. Prakiraan yang subjektif, yaitu prakiraan yang didasarkan
atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan
orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil prakiraan
tersebut.
b. Prakiraan yang objektif, yaitu prakiraan yang didasarkan
atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan
metode-metode dalam penganalisaannya.
2. Dilihat dari jangka waktu prakiraannya
a. Prakiraan jangka pendek (short term forecasting), yaitu
prakiraan yang dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya harian
hingga setiap jam.
b. Prakiraan jangka menengah (mid term forecasting), yaitu
prakiraan yang dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya mingguan
hingga bulanan.
c. Prakiraan jangka panjang (long term forecasting), yaitu
prakiraan yang
dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka
waktunya tahunan atau beberapa tahun kedepan. Biasanya dapat digunakan untuk mempersiapkan
ketersediaan unit pembangkitan, sistem transmisi, serta distribusi.
3. Dilihat dari sifat prakiraan yang telah disusun
a. Prakiraan kualitatif, yaitu prakiraan yang didasarkan
atas kualitatif pada masa lalu. Hasil prakiraan yang dibuat sangat tergantung
pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil prakiraan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang berfsifat intuisi, judgement atau pendapat dan
pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya
b. Prakiraan kuantitatif, yaitu prakiraan yang didasarkan
atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil prakiraan yang dibuat sangat
tergantung pada metode yang digunakan dalam prakiraan tersebut. Dengan metode yang
berbeda akan diperoleh hasil prakiraan yang berbeda, adapun yang perlu
diperhatikan dari penggunaan metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang
digunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil
prakiraan dengan kenyataan yang terjadi.
Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai
perbedaanatau penyimpangan yang mungkin. Prakiraan kuantitatif hanya dapat digunakan
apabila; adanya informasi tentang keadaan lain, informasitersebut dapat
dituliskan dalam bentuk data, dan dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan
berkelanjutan pada masa yang akan datang.