Tampilkan postingan dengan label Perhotelan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perhotelan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Oktober 2014

Konsultasi Skripsi; Produk Perhotelan

Produk yang dihasilkan oleh hotel dapat dibedakan menjadi
a.       Komponen produk nyata
komponen produk nyata adalah segala sesuatu yang dapat dilihat, disentuh atau diraba, diukur dan dihitung. Produk nyata dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1)                                                   Lokasi
Lokasi yang dibutuhkan oleh suatu usaha pariwisata seperti hotel, adalah lokasi yang strategis dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinngi, yaitu : dekat dengan bandara, stasiun kereta api, terminal bis, pusat pembelanjaan/bisnis, atraksi wisata, lingkungan hotel menarik dan sebagainya.
b.      Fasilitas
Yang dimaksud dengan fasilitas adalah penyedian perlengkapan-perlengkapan pisik memberikan kemudahan kepada para tamu dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatannya, sehingga kebutuhan-kebutuhan tamu dapat terpenuhi selama di hotel. Fasilitas-fasilitas itu dapat berupa :
-          Kamar-kamar tamu dengan segala perlengkapannya.
-          Restoran, dengan berbagai jenis makanan dan minuman serta fasilitas-fasilitas fisik direstoran yang dapat mendukung pelayanan penyajian makanan dan minuman yang baik.
-          Fasilitas-pasilitas olah raga, seperti kolam renang, lapangan tenis baik didalam ruangan  maupun diluar lapangan.
-          Fasilitas hiburan, seperti musik.
b.  Komponen-komponen produk tidak nyata.
Produk tidak nyata adalah semua produk yang hanya dapat dirasakan dan dialami sebagai suatu pengalaman. Faktor-paktor tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan dan citra suatu produk yang dihasilkan oleh hotel.   
                    (Sulastiyono, 2001, 27-29)

Jogja, Yogyakarta

Konsultasi Skripsi; Pengertian Bisnis Perhotelan

Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata hospitium (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan hostel.
Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang selama menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host.
Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.
Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :
a.       Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.
b.      Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.
c.       Menurut Webster
Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum.
Jadi hotel dapat disimpulkan sebagai suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum.
Bisnis perhotelan adalah pelayanan terhadap tamu hotel. Tamu hotel dapat didefinisikan sebagai setiap orang yang datang dengan tujuan untuk menginap di hotel dan atau mempergunakan fasilitas atau jasa-jasa hotel yang telah disediakan.(Agusnawar, 2004:14).
Menurut Agusnawar (2004:17) tamu hotel dapat diklasifikasikan menjadi:
a.      Domestic Tourist
Adalah para wisatawan lokal atau daerah tinggal atau menginap pada suatu hotel, misalnya pada waktu weekends, special function, dan atau aktivitas lain.
b.      FITs (Free Independent Travellers)
Adalah wisatawan internasional  yang melakukan perjalanan internasional secara sendiri (individual) dan tidak terikat rombongan atau group. Biasanya jenis tamu FITs melakukan reservasi kamar secara langsung ke hotel.
c.       GITs (Group Inclusive Tours)
Adalah rombongan wisatawan yang melakukan perjalanan bersamaan dengan suatu Package Tour. Biasanya tamu jenis GITs, jika melakukan perjalanan dengan perantara travel agent, sehubungan dengan penginapan (hotel/akomodasi), makan dan minum, sudah diatur oleh travel agent yang bersangkutan karena mereka sudah membeli dalam bentuk package.
d.      SITs (Special Interest Tours)
Adalah suatu rombongan yang berkunjung ke suatu tempat, biasanya dengan tujuan khusus seperti berkunjung ke tempat wisata.
e.       CIPs (Commercially Important Persons)
Adalah para tamu atau executive dari suatu perusahan besar yang selalu bepergian dan menginap di hotel yang mewah.
f.        SPATTs (Special Attention Guest)
Adalah tamu-tamu yang membutuhkan perhatian lebih atau khusus, seperti tamu yang sudah tinggal lama dalam sebuah hotel, tamu yang sakit.
g.      VIPs (Very Important Persons)
Adalah tamu-tamu yang dianggap penting dalam sebuah hotel, seperti para pejabat pemerintahan, tamu executive dari perusahaan.
h.      Reguler Guest
Adalah tamu biasa yang menginap di sebuah hotel. Umumnya tamu tersebut menginap pada sebuah hotel tanpa membuat reservasi terlebih dahulu.