Dalam Setiap aktivitas dalam kehidupan sehari-hari selalu akan menimbulkan
risiko. Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian, karena itu tidak ada
kegiatan yang bebas dari risiko, sehingga pola pikir bahwa segala sesuatu yang
terjadi sesuai dengan rencana (AGAP atau All Goes According to Plan) harus
diubah dengan pola pendekatan WHIf Analysis (What Happens If) yaitu pola
pendekatan dengan mempertanyakan apa yang terjadi bila sesuatu tidak sesuai
dengan rencana Flanagan dan Norman (1993). Risiko (risk) dapat didefinisikan sebagai peluang terjadinya kejadian yang
merugikan, yang diakibatkan adanya ketidakpastian (uncertainty) dari apa yang
akan dihadapi. Ketidakpastian adalah suatu potensi perubahan yang akan terjadi
pada masa yang akan datang sebagai konsekuensi dari ketidakmampuan untuk
mengetahui apa yang akan terjadi, bila suatu aktivitas dilakukan saat ini. Chapman
dan Ward (2003) menegaskan bahwa sangat penting untuk menempatkan
uncertainty (ketidakpastian) sebagai titik awal dari manajemen risiko.
Vaughan mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut :
1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian)
Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan
dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan.
Kerugian, sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam
statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat
probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara
nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian
risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak
cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)
Risiko di atas menjelaskan bahwa risiko terjadi akibat adanya ketidakpastian
dari berbagai aktivitas.
Menurut Darmawi (1997) jika dikaji lebih lanjut, kondisi yang tidak pasti ini
timbul karena berbagai sebab, antara lain :
1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.
Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastian.
2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan
3. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/ ternik pengambilan keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar