Beban kerja setiap karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang
dipercayakan untuk dikerjakan dan dipertanggung jawabkan oleh satuan
organisasi yakni Kantor Pertanahan, atau seorang karyawan tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kesanggupan sehingga efektivitas kerja akan berhasil dengan
baik. Pada dasarnya beban kerja sebagai perbedaan antara kemampuan karyawan
dengan tuntutan pekerjaan. Jika kemampuan lebih tinggi daripada tuntutan
pekerjaan, akan muncul perasaan bosan. Namun sebaliknya jika kemampuan
pekerja lebih rendah daripada tuntutan pekerjaan maka akan muncul kelelahan
yang lebih.
Dalam persepsi karyawan, apabila karyawan tersebut memiliki persepsi
yang positif maka mereka akan menganggap beban kerja sebagai tantangan dalam
bekerja sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun organisasi. Manfaat
yang dapat diberikan kepada organisasi adalah munculnya kepuasan dalam bekerja
yang berdampak pada sikap loyalitas karyawan tersebut kepada organisasi.
Sebaliknya jika persepsi negatif yang muncul maka beban kerja dianggap sebagai
tekanan kerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja individu, memiliki dampak
negatif bagi dirinya maupun kelanjutan organisasi.
Menurut Sitepu (2013) menjelaskan bahwa dalam penelitiannya bahwa
beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Jika
kemampuan pekerja lebih tinggi daripada tuntutan pekerjaan, akan muncul
perasaan bosan. Namun sebaliknya, jika kemampuan pekerja lebih rendah
daripada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul kelelahan yang lebih. Beban kerja
yang dibebankan kepada karyawan dapat dikategorikan kedalam tiga kondisi,
yaitu beban kerja yang sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over
capacity) dan beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Indikator dari
beban kerja dalam penelitiannya adalah waktu kerja, jumlah pekerjaan, faktor
internal tubuh dan faktor eksternal tubuh.
Sama halnya dengan pendapat Anita (2013) menjelaskan beban kerja diatas,
dapat disimpulkan bahwa beban kerja merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
waktu tertentu. Dimensi beban kerja menurut Suwatno (2003) menggunakan
indikator-indikator, antara lain : Jam kerja efektif , Latar Belakang Pendidikan,
Jenis pekerjaan yang diberikan.
Menurut Murti (2013) beban kerja adalah
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit
organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Indikator-indikator
beban kerja mencakup:
1. perbaikan yang terus menerus dalam bekerja
2. peningkatan mutu hasil pekerjaan
3. sikap terhadap pegawai
4. pemahaman substansi dasar tentang bekerja
5. etos kerja
6. perilaku ketika bekerja
7. menyelesaikan tugas yang menantang
22
8. kondisi fisik tempat bekerja, dan sikap terhadap waktu.
Berdasarkan dari Kementrian kesehatan (2004) menjelaskan banyaknya
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh karyawan yang profesional dalam satu
tahun dalam satu sarana kesehatan akan berdampak pada perasaan memiliki beban
kerja. Sama halnya dengan Supardi (2007) Beban kerja mengharuskan pekerjaan
tersebut dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan dalam batas waktu
tertentu. Beban berlebih secara fisikal ataupun mental, yaitu harus melakukan
terlalu banyak hal, merupakan kemungkinan sumber stres pekerjaan. Unsur yang
menimbulkan beban berlebih ialah kondisi kerja, yaitu setiap tugas diharapkan
dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat. Dalam kondisi
tertentu hal ini merupakan motivasi dan menghasilkan prestasi, namun bila
desakan waktu menyebabkan banyak kesalahan atau menyebabkan kondisi
kesehatan seseorang berkurang, maka ini merupakan cerminan adanya beban
berlebih
Dalam penelitian ini indikator beban kerja yang digunakan mengadopsi
indikator beban kerja yang ada didalam lingkungan peneliti, maka indikator yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Variasi pekerjaan yang harus dilakukan.
2. Target banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan
3. Tingkat kesulitan pegawai dalam menyelesaikan tugas
4. Adanya batasan waktu yang telah ditetapkan
5. Adanya Under pressure terhadap pegawai dalam bekerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar