Sabtu, 24 Oktober 2020

Teori Prospek dan Audit Judgment (skripsi dan tesis)

 
Sejumlah penelitian tentang aspek keperilakuan dalam pengauditan menunjukkan bahwa variabel tugas mempengaruhi judgment yang dibuat oleh auditor (Kida, 1984; Emby, 1994; O’Clock dan Devine, 1995). Variabel tugas termasuk faktor-faktor yang bervariasi baik di dalam dan di luar tugas seperti kompleksitas, format presentasi, pengolahan informasi dan respon modus siaga. Format presentasi (framing) merupakan salah satu faktor yang diidentifikasikan dapat mempengaruhi audit judgment yang dibuat oleh auditor. Framing merupakan sebuah fenomena yang mengindikasikan bahwa pembuat keputusan akan memberikan respon dengan cara yang berbeda pada masalah yang sama jika disajikan dengan format yang berbeda (Chen dan Chiou, 2008). Dalam lingkungan tugas pengauditan, auditor membuat judgment dalam mengevaluasi penugasan audit yang diterima seperti dalam hal evaluasi pengendalian intern, penilaian risiko audit, perancangan dan pengimplementasian penarikan sampel audit serta penilaian dan pelaporan atas aspek-aspek ketidakpastian dalam audit. Auditor secara implisit maupun eksplisit memformulasikan suatu dugaan terkait dengan tugas-tugas judgment mereka. Dugaan tersebut kemudian di-framingkan atau dibingkai dan selanjutnya auditor mencari data atau bukti-bukti audit untuk membuktikan dugaan yang telah diformulasikan sebelumnya (Kida, 1984; Chen dan Chiou, 2008). Pengaruh framing pertama kali diidentifikasi oleh Tversky dan Kahneman (1986) dengan menyatakan bahwa judgment dipengaruhi oleh bahasa yang digunakan dan format bahasa yang dikodekan sebagai informasi yang diterima. Kemudian oleh pembuat keputusan diproses menjadi sebuah judgment atas suatu masalah. Persepsi dari situasi judgment dapat dimanipulasi oleh kata-kata dalam suatu pertanyaan. Penjelasan atas framing yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas teori prospek dari Kahneman dan Tversky (1979). Framing “risiko” menempatkan auditor dalam domain loss sementara “kekuatan” dalam domain gain (Suartana, 2005). Teori prospek memberikan penjelasan bahwa framing tergantung pada masalah, norma, kebiasaan dan karakteristik pembuat keputusan. Bentuk fungsi nilai dari teori prospek yaitu cekung untuk gain dan cembung untuk loss. Ketika kurva semakin curam untuk loss dibandingkan gain, framing risiko akan menghasilkan persepsi auditor tentang uji substantif yang semakin mendalam (Kahneman dan Tversky, 1979; Chen dan Chiou, 2008). Berdasarkan penjelasan sebelumnya, patut diduga framing memiliki pengaruh terhadap audit judgment yang dibuat auditor atas penugasan audit yang diembannya dan diduga ada perbedaan judgment auditor jika disajikan dalam framing berbeda (positif atau negatif). 

Tidak ada komentar: