Surat pernyataan piutang merupakan salah satu formulir yang
menunjukkan piutang pada langganan untuk tanggal tertentu, dan dalam bentuk
surat pernyataan piutang tertentu disertai perincian pendukungnya. Bentuk-bentuk
surat pernyataan piutang menurut Narko (2004) yaitu :
a. Surat pernyataan saldo akhir bulan (balance of moment statement)
Dalam surat pernyataan ini, yang diinformasikan kepada pelanggan hanya saldo akhir suatu bulan tertentu saja. Dengan demikian informasinya cukup
ringkas. Surat pernyataan dibuat dengan mengutip saldo akhir yang ada pada
rekening pembantu piutang pada pelanggan tertentu.
b. Surat pernyataan elemen-elemen terbuka (open item statement)
Berisi daftar faktur penjualan yang belum dilunasi, beserta tanggal dan
jumlahnya. Digunakan bila pelanggan melunasi faktur.
c. Surat pernyataan tunggal (unit statement)
Dikerjakan dengan kartu piutang memakai karbon untuk mendapatkan
tembusan selama satu periode (biasanya bulanan). Lembar pertama untuk surat
pernyaataan dan lembar kedua merupakan kartu piutang. Setiap bulan digunakan
lembar baru, di mana lembar pertama dikirimkan kepada langganan dan lembar
kedua disimpan sebagai buku pembantu piutang.
d. Surat pernyataan saldo berjalan dengan rekening konvensional (running
balance statement with conventional account)
Berisi keterangan yang sama dengan pernyataan tunggal, cara
mengerjakan juga sama. Perbedaannya adalah tembusan yang merupakan buku
pembantu piutang tidak diganti tiap bulan tetapi buku pembantu piutang tersebut
terus dipakai sampai penuh.
Laporan yang sering dibuat dalam administrasi piutang, menurut Samsul
(2004) yaitu :
a. Rekening koran piutang dagang per langganan
1. Rekening koran tipe saldo akhir bulanan
2. Rekening koran tipe saldo akhir unit terbuka
3. Rekening koran tipe transaksi berjalan
b. Daftar umur piutang
Dibuat tiap akhir bulan atau sewaktu-waktu diperlukan pinjaman. Dipakai
untuk menilai langganan yang menunggak pembayarannya.
c. Daftar piutang yang dihapuskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar