Sumber stres itu banyak sekali dan ada dimana-mana. Segala sesuatu
yang dapat mengganggu kedamaian hati dan kesenangan kita, yang pada
giliran berikutnya dapat mengganggu kesehatan kita, dapat dipandang sebagai
sumber stres (Colbert, 2011:6). Kondisi stress dapat disebabkan oleh berbagai
penyebab atau sumber, dalam istilah yang lebih umum disebut stressor.
Stressor adalah keadaan atau situasi, objek atau individu yang dapat
menimbulkan stress secara umum, stressor dapat di bagi menjadi tiga yaitu
stressor fisik, social dan psikologis.
1. Stressor fisik
Bentuk dari stressor fisik adalah suhu (panas dan dingin), suara
bising, polusi udara, keracunan, obat-obatan (bahan kimia).
2. Stressor sosial
a) Stressor sosial, ekonomi dan politik, misalnya tingkat inflasi yang
tinggi, tidak ada pekerjaan, pajak tinggi, perubahan teknologi yang
cepat, kejahatan.
b) Keluarga, misalnya peran seks, edukasi, iri, cemburu, kematian
anggota keluarga, masalah keuangan, perbedaan gaya hidup dengan
pasangan atau anggota keluarga yang lain. c) Jabatan dan karir, misalnya kompetisi dengan teman, hubungan yang
kurang baik dengan atasan atau sejawat, pelatihan, aturan kerja.
d) Hubungan interpersonal dan lingkungan, misalnya harapan social
yang terlalu tinggi, pelayanan yang buruk, hubungan social yang
buruk.
3. Stressor psikologis
a) Frustasi adalah tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena
hambatan.
b) Ketidakpastian apabila seseorang sering berada dalam keraguan dan
merasa tidak pasti mengenai masa depan atau pekerjaannya atau
merasa selalu bingung dan tertekan, rasa bersalah, perasaan khawatir
dan inferior (Priyoto, 2014:2-3)
Dari tiga sumber diatas dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori
pemicu stress yang umum terjadi sebagai berikut :
1. Stress kepribadian (personality stress)
Yaitu, stress yang di picu oleh problem pribadi. Pemicu stress ini
berhubungan dengan cara pandang terhadap masalah dan kepercayaan
atas dirinya. Orang yang selalu menyikapi suatu masalah secara positif,
maka resiko terkena stress jenis ini akan sangat kecil, sebaliknya orang
yang menanggapi secara negative memiliki potensi lebih tinggi terserang
jenis stress tersebut.
2. Stress psikososial (pyskososial stress)
Stress yang di picu oleh hubungan relasi dengan orang lain atau
akibat situasi social lainnya, misalnya stress adaptasi lingkungan baru, masalah cinta, atau keluarga, stress karena macet di jalan, di olok-olok,
dan lain-lain.
3. Stress bioekologi (bioecological stress)
Stress ini di picu dua hal yakni, pertama, keadaan ekologi
(lingkungan), seperti polusi udara atau cuaca yang buruk. Kedua di picu
kondisi biologis, seperti akibat dating bulan, demam, asma, jerawat,
tambah tua, dan sebagainya akibat penyakit serta kondisi tubuh lainnya.
4. Stress pekerjaan (job stress)
Stress yang di picu oleh pekerjaan, misalnya, persaingan jabatan,
tekanan pekerjaan, deadline, terlalu banyak kerjaan, ancaman di pecat,
target tinggi, usaha gagal, persaingan bisni, dan lain-lain. Semua itu
merupakan hal yang umum dapat memicu stress. Stress yang dipicu oleh
pekerjaan ini adalah stress yang paling sering terjadi, banyak orang stress
karena di timpa berbagai macam persoalan social (Aizid, 2015:23-24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar