Sabtu, 24 Oktober 2020

Semiotik (skripsi dan tesis)

Semiotik adalah ilmu yang berkaitan dengan tanda (simbol) dan cara-cara fungsi yang sistemastis untuk menyampaikan makna. Pemahaman terhadap tanda dapat dikaitkan pada konsep yang dikembangkan para strukturalis yang merujuk konsep Ferdinand deSaussure (1916). DeSaussure (dikutip oleh Hoed, 2007) mengungkapkan bahwa tanda dapat dikomposisikan pada dua aspek, Penanda (signifier) untuk segi bentuk suatu tanda, dan petanda (signified) untuk segi maknanya. Penanda (signifier) merupakan sesuatu yang tercitra dalam kognisi seseorang yang kemudian dituliskan dalam bentuk kata, sementara petanda (signified) merupakan gambaran atau isi dari penanda yang dipahami manusia pemakai tanda. Hubungan bentuk dan makna ini sebagaimana diungkapkan deSaussure, tidak bersifat pribadi atau dengan kata lain bersifat sosial, yakni didasari oleh kesepakatan (konvensi) sosial. Fokus dari semiotik tidak terletak pada keakuratan atau efisiensi dari proses transmisi, melainkan lebih pada bentuk komunikasi itu sendiri, yaitu pesan atau teks. Suatu makna tidaklah mutlak dan terlihat intrinsik pada teks, tetapi dihasilkan dari interaksi orang dengan teks tersebut. Teks merupakan suatu kesatuan kebahasaan (verbal) yang mempunyai wujud dan isi, atau segi ekspresi dan segi isi. 
Oleh karena itu agar dapat disebut sebagai teks, seperti yang diungkapkan Hoed (2007), haruslah memenuhi kriteria tekstualitas sebagai berikut: 1. di antara unsur-unsurnya terdapat kaitan semantik yang ditandai secara formal (kohesi), 2. segi isinya dapat berterima karena memenuhi logika tekstual (koherensi), 3. teks diproduksi dengan maksud tertentu (intensionalitas), 4. dapat diterima oleh pembaca/masyarakat pembaca (keberterimaan), 5. mempunyai kaitan secara semantik dengan teks yang lain (intertekstualitas), 6. mengandung informasi dan pesan tertentu (informativitas). Dalam konteks semiotik teks, Barthes dalam Hoed (2007) melihat teks sebagai tanda, yang harus memiliki segi ekspresi dan isi. Dengan demikian, sebuah teks dapat dilihat sebagai suatu (1) entitas yang mengandung unsur kebahasaan; (2) entitas yang untuk memahaminya harus bertumpu pada kaidahkaidah dalam bahasa teks itu; (3) bagian dari kebudayaan sehingga tidak dapatdilepaskan dari konteks budayanya dari lingkungan spasiotemporal, yang berarti harus memperhitungkan faktor pemroduksi dan penerima teks. Dalam konteks penelitian ini, diperlukan usaha untuk memahami makna dari tiap kata dan kalimat yang terkandung dalam narrative text pada annual report. Makna tersebut diintepretasikan dalam bentuk pesan yang ingin disampaikan manajemen kepada para pemakai laporan keuangan

Tidak ada komentar: