Siswa berprestasi merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses
belajar mengajar (Kulap, 2013). Secara umum, siswa itu adalah pelajar yang masih
bisa dikatakan terkait oleh aturan-aturan yang masih dibatasi kebebasannya dan
sekelompok orang yang menuntut ilmu di bangku sekolah. Siswa adalah sekelompok
orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Siswa
juga disebut murid atau pelajar. (Anonim. 2007. Definisi Siswa).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) arti berprestasi adalah
mempunyai prestasi dalam suatu hal atau dalam suatu bidang yang merupakan hasil
kerja atau hasil usaha dan tindakan seseorang yang berasal dari dorongan dari dalam
dirinya atau dari luar dirinya untuk melakukan sesuatu dengan hasil terbaik untuk
memperoleh predikat unggul. Dalam berprestasi, perilaku individu selalu mengarah
atau diarahkan pada upaya untuk mencapai suatu keunggulan. Selain itu, aktivitas
individu untuk mencapai keberhasilan disertai dengan mengatasi rintangan atau
bersaing melebihi prestasi yang lampau atau prestasi orang lain. Tujuan untuk dapat
berprestasi mendorong individu serta masyarakat untuk giat, tekun, inovatif,
bertanggung jawab. Pentingnya Prestasi adalah menciptakan individu dan masyarakat
yang memiliki motivasi tinggi untuk meraih sukses dan tidak takut berkompetisi
(www.bimbingan.org)
Siswa Berprestasi adalah impian dari semua siswa sekolah. Menonjol diantara
siswa siswa lainya, di kirim ke kompotisi maupun lomba untuk mewakili sekolah,
mendapat peringkat, piala, medali, tentu akan membuat bangga dan akan terkenang
hingga kapanpun. Menurut Slameto (2010) siswa dan prestasi adalah perwujudan dari
bakat dan kemampuan. Bakat merupakan kemampuan bawaan yang berupa potensi.
Namun, walau potensi ini sudah ada didalam diri, tetap butuh latihan dan
pengembangan terus menerus. Jika bakat tidak dilatih dan dikembangkan, maka tidak
mendatangkan manfaat apa pun pada orang yang memilikinya.
Aktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung wajar, kadang-kadang
lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang
dipelajari, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal semangat pun
kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bias berkonsentrasi dalam
belajar. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam
kehidupannya sehari-hari didalam aktivitas belajar mengajar. Siswa Berprestasi
mampu mencapai hasil sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi
pelajaran dapat dinyatakan dan dibuktikan dalam bentuk nilai atau raport setiap
bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi yang di dapatkan siswa
dimana dalam hal ini hasil tersebut dapat dikatakan sebagai prestasi belajar yang telah
dicapai siswa (Kulap, 2013).
Dalam kamus psikologi J.P Chaplin (2006) mengatakan prestasi belajar dalam
bidang pendidikan akademik, merupakan satu tingkat khusus perolehan atau hasil
keahlian karya akademik yang dinilai oleh guru-guru, lewat tes yang dibakukan, atau
lewat kombinasi kedua hal tersebut. Sedangkan menurut Winkel (1996) prestasi
belajar adalah proses belajar yang dialami siswa untuk menghasilkan perubahan
dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, dan evaluasi.
Prestasi belajar merupakan hasil belajar evaluasi dari suatu proses yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif (angka) yang khusus dipersiapkan untuk proses
evaluasi, misalnya nilai pelajaran, mata kuliah, nilai ujian dan lain sebagainya
(Suryabrata, 2013). Nilai yang dihasilkan oleh setiap siswa dibagi menjadi dua yaitu
dari bidang akademik dan non-akademik. Dalam penelitian ini siswa berprestasi yang
dimaksud adalah dilihat dari prestasi di bidang akademik. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (1999) prestasi akademik merupakan hasil pelajaran yang diperoleh
dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan
biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik menurut
Bloom merupakan hasil perubahan perilaku yang meliputi ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotor yang merupakan ukuran keberhasilan siswa (Sugianto,
2007).
Menurut pendapat Hutabarat (1995), hasil belajar dibagi menjadi empat
golongan yaitu :
a) Pengetahuan, yaitu dalam bentuk bahan informasi, fakta, gagasan,
keyakinan, prosedur, hukum, kaidah, standar, dan konsep lainya b) Kemampuan, yaitu dalam bentuk kemampuan untuk menganalisis,
mereproduksi, mencipta, mengatur, merangkum, membuat generalisasi, berfikir
rasional dan menyesuaikan.
c) Kebiasaaan dan keterampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan
keterampilan dalam menggunakan semua kemampuan.
d) Sikap, yaitu dalam bentuk apresiasi, minat, pertimbangan dan selera.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik yaitu suatu
kemampuan yang dimiliki seorang siswa dilihat dari sisi akademiknya, lebih tepat
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diterimanya selama mengikuti belajarmengajar di kelas. Kemampuan siswa yang dimiliki berupa penguasan pengetahuan,
kemampuan kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses
pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan hasil tes.
Meningkatnya prestasi belajar diperlukan adanya perilaku belajar yang sesuai
dengan tujuan pendidikan selama proses belajar, dimana perilaku belajar tersebut
dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Perilaku belajar, sering
juga disebut dengan aktifitas belajar, merupakan dimensi belajar yang dilakukan
individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini
akan mempengaruhi prestasi belajar (Rampengan, dalam Hanifah, 2001). Oemar
Hamalik (2008) mengemukakan bahwa seseorang yang berhasil dalam belajar
mempunyai sikap serta perilaku belajar yang baik karena prestasi belajar yang baik
diperoleh melalui proses belajar yang baik. Maka dalam hal ini perilaku belajar siswa
akan berbanding lurus dengan hasil yang didapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar