Tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu tergantung kepada
timbal balik antara lingkungan dengan kondisi kognitif, khususnya faktor
kognitif yang berhubungan dengan keyakinannya bahwa dia mampu atau tidak mampu melakukan tindakan yang memuaskan (Alwisol, 2009).
Efikasi menurut Alwisol (2009) adalah penilaian diri, apakah dapat
melakukan tindakan yang baik atau buruk, benar atau salah, bisa atau
tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Istilah self efficacy pertama kali diciptakan oleh Albert Bandura pada
tahun 1977. Menurut Betz, N.E & Hackett, G (1988, dalam Hery, 2010)
self efficacy mengacu pada keyakinan akan kemampuan dari individu
untuk berhasil melaksanakan tugas-tugas atau perilaku yang diharapkan.
Senada Dengan Betsz, menurut Elliot, N.S, Kratochwill, T.R, & Travers,
J.F (2000) self efficacy adalah keyakinan dari diri individu pada
kemampuannya untuk mengontrol kehidupannya atau perasaan untuk
merasa mampu.
Secara umum, self efficacy adalah penilaian seseorang tentang
kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu (Ormrod, 2008). Seseorang akan lebih terlibat
dalam perilaku tertentu ketika mereka yakin bahwa mereka mampu
melakukan perilaku tersebut dengan sukses, mereka adalah orang yang
memiliki self efficacy yang tinggi.
Menurut Bandura (1977, dalam Baron & Byrne, 2003) self efficacy
adalah evaluasi seseorang terhadap kemampuan atau kompetensinya
untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
hambatan. Self efficacy fokus pada mengorganisir dan melengkapi tugas lebih spesifik dan dalam situasi yang termotivasi (Bong & Clark, 1999
dalam Hery, 2010).
Bandura (1997, dalam Ghufron & Rini, 2011) mengatakan bahwa
self efficacy pada dasarnya dalah proses kognitif berupa keputusan,
keyakinan, atau pengharapan tentang sejauh mana individu
memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau
tindakan tertentuyang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Self efficacy tidak berkaitan dengan seberapa besar kecakapan yang
dimiliki individu. Self efficacy menekankan pada komponen keyakinan
diri yang dimiliki seseorang dalam menghadapi situasi yang akan datang
yang penuh dengan tantangan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas, maka
dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan self efficacy dalam
konteks penelitian ini adalah keyakinan yang ada dalam diri seseorang
bahwa individu tersebut mempunyai kemampuan untuk menentukan
perilaku yang tepat sehingga dapat mencapai keberhasilan seperti yang
diharapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar