Pengalaman dapat diperoleh langsung lewat pengalaman atau praktek atau
bisa juga secara tidak langsung, seperti dari membaca. Selain itu kinerja masa lalu
pada pekerjaan serupa dapat menjadi indikator terbaik dari kinerja dimasa akan
datang (Robbins, 2003). Lugindo dan Machfoed (1999) berpendapat bahwa
profesionalisme suatu profesi mensyaratkan 3 hal utama yang harus dimiliki oleh
setiap individu, yaitu : keahlian, pengetahuan dan karakter. Berdasarkan teori
perkembangan moral (Kohlberg 1969) bahwa moral merupakan dasar perilaku etis.
Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Seseorang yang bermoral akan berpengaruh pada efektivitas kinerja yang baik.
Pengalaman merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kinerja yang baik
karena seseorang yang memiliki pengalaman kerja tinggi pastinya telah banyak
mengetahui informasi dan keadaan di perusahaan tersebut.
Hartoko, dkk (1997) menyatakan bahwa seseorang dengan pengalaman lebih
pada suatu bidang tertentu mempunyai lebih banyak item yang disimpan dalam
ingatannya. Hal ini didukung pula dengan pernyataan Choo dan Tromant (1991) yang
menyatakan bahwa seseorang yang berpengalaman akan mengingat lebih banyak item
daripada item sejenis, sedangkan seseorang yang tidak berpengalaman lebih
mengingat item yang sejenis.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak
pengalaman yang dimiliki maka kinerja seseorang akan semakin baik. Seseorang
yang memiliki pengalaman kerja tinggi akan memiliki keunggulan dalam mendeteksi
33
kesalahan, memahami kesalahan, dan mencari penyebab munculnya kesalahan (Indri,
2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar