Sabtu, 24 Oktober 2020

Konsep Pelaporan Keuangan (skripsi dan tesis)

Pelaporan keuangan (financial reporting) adalah media yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan kegiatan masa lalu, hasil usaha dan kegiatan masa depan organisasi kepada pihak luar. Pelaporan keuangan merupakan praktik pelaporan, pengungkapan dan pertanggungjawaban perusahaan terhadap pemegang saham (shareholders) dan pemilik modal atas sumber daya yang dikelolanya. Adapun tujuan dari financial reporting Menurut SFAC no 1 (FASB, 1978) adalah untuk menyediakan: 
1. Informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi; 2. Informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan kredit; 3. Informasi dalam menilai arus kas masa depan; dan 4. Informasi mengenai sumber daya perusahaan, claim terhadap sumber daya dan perubahan yang terjadi pada sumber daya tersebut. Pada awalnya, pelaporan keuangan hanya terbatas pada isi laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan (David, 2002). Namun demikian, dalam perkembangannya ruang lingkup pelaporan keuangan tidak hanya mencakup laporan keuangan yang diaudit tetapi juga mencakup media pelaporan informasi lainnya. 
Dalam FASB (1978) disebutkan: Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan informasi lainnya, yang berkaitan langsung atau tidak langsung, dengan informasi yang disediakan oleh system akuntansi – yaitu informasi tentang sumber-sumber ekonomi, hutang, laba periodik dan lain-lain. .Teks naratif (narrative text) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan tahunan modern (Jones, 1996). Teks naratif merupakan bagian yang semakin popular dan terlihat pada bagian awal dalam laporan tahunan. Selain itu, teks naratif merupakan komplemen penting dari laporan keuangan yang terkandung dalam laporan tahunan (Courtis, 2002). Teks naratif, menurut David (2002) antara lain meliputi: 1. Diskusi dan analisis manajemen, yang digunakan sebagai suatu media untuk menginterpretasikan dan mendiskusikan suatu tujuan perusahaan, 2. Sambutan tertulis Direksi dan Komisaris, yang digunakan sebagai surat pengantar yang berisi informasi tentang ringkasan kinerja yang lalu dan rencana masa yang akan datang. Menurut Henderson (2004), teks naratif pada laporan tahunan lebih penting dari laporan keuangan itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh Bartlett dan Chandler (1997) yang mengatakan bahwa teks naratif dalam laporan tahunan, khususnya pernyataan Direksi, terlihat lebih menarik pembaca daripada bagian lain dari laporan tahunan. Hal ini disebabkan investor lebih cenderung untuk membaca dan memahami bagian narasi dari angka yang diberikan (dikutip oleh Wills, 2008). Melalui teks naratif, perusahaan secara aktif berusaha membentuk image positif dan menghindari image negatif (Gardner and Martinko, 1988). Hyland (1998) juga mengatakan bahwa surat pernyataan Direksi merupakan alat untuk “membangun kredibilitas dan kepercayaan diri” yang digunakan untuk mempromosikan citra perusahaan ke berbagai pihak. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan melalui narrative text pada laporan tahunan merupakan salah satu strategi komunikasi yang dilakukan perusahaan. Pemahaman terhadap strategi komunikasi tidak dapat dipisahkan dari teori komunikasi yang terbentuk melalui proses sosial.

Tidak ada komentar: