Identitas secara sederhana dipandang suatu hal yang melekat pada
diri seseorang, yang membedakan seseorang dengan orang lain, seperti
yang dituturkan oleh Weeks (Chris Barker, 2008:175) bahwa identitas
adalah soal kesamaan dan perbedaan tentang aspek personal dan sosial,
tentang kesamaan seseorang dengan sejumlah orang dan apa yang
membedakan seseorang dengan orang lain. Identitas merupakan satu unsur
kunci dari kenyataan obyektif, dan sebagaimana semua kenyataan
subyektif berhubungan secara dialektis dengan masyarakat. Identitas
dibentuk oleh proses-proses sosial yang ditentukan oleh struktur sosial.
Kemudian identitas tersebut dipelihara, dimodifikasi, atau bahkan
dibentuk ulang oleh hubungan sosial. Sebaliknya, identitas-identitas yang
dihasilkan oleh interaksi antara organisme, kesadaran individu, dan
struktur sosial bereaksi dengan struktur yang sudah diberikan, memelihara,
memodifikasi, atau bahkan membentuknya kembali.
Identitas merupakan tanda (sign) yang membedakan seseorang
dengan orang lain. Identitas adalah esensi yang bisa ditandakan (signitied)
13
dengan tanda-tanda, selera, keyakinan, sikap dan gaya hidup. (Chris
Barker, 2008:218). Identitas juga diartikan sebagai penciptaan batas-batas
dimana terdapat suatu label tertentu diadalamnya, identitas seseorang tidak
terlepas dari proses yang mencakup pengalaman hidup, latar belakang
keluarga, lingkungan dan sebagainya. Identitas sosial merupakan
perwakilan dari kelompok dimana seseorang tergabung seperti ras,
etnisitas, pekerjaan, dan umur. Identitas pribadi timbul dari hal-hal yang
membedakan seseorang dari orang yang lainnya dan menandakan
seseorang sebagai pribadi yang spesial dan unik. dalam pembentukan
identitas terdapat beberapa faktor (Lisnia, 2011:21-22),
1. Kreativitas, merupakan salah satu faktor yang mendorong individu
untuk tampil berbeda dengan individu lainnya. kaitannya dengan
penelitian ini, kreativitas diperlihatkan dengan adanya desain dan
produk distro lainnya mampu menarik minat remaja SMA untuk
memakainnya.
2. Ideologi kelompok, faktor ideologi kelompok merupakan salah satu
faktor yang menentukan identitas invidivu berdasarkan identitas
kelompok agar dapat digunakan untuk mengelompokkan individu
dengan identitas tertentu. Kelompok juga memberikan pengaruh
terhadap pembentukan identitas, karena dengan berinteraksi dalam
suatu kelompok juga terdapat interaksi yang saling mempengaruhi.
Begitu juga yang dialami oleh remaja SMA, dimana mereka berada
14
pada lingkungan atau kelompok tertentu yang mempengaruhi mereka
atas gaya hidup mereka.
3. Status Sosial, merupakan analisis identitas dan gaya hidup yang
selalu dikaitkan dengan status sosial individu masing-masing. Dapat
digolongan pada golongan atas, golongan menengah, maupun
golongan bawah.
4. Media Massa yang ada dalam kehidupan manusia merupakan salah
satu faktor yang membentuk kerangka berpikir dalam menentukan
selera.
5. Kesenangan, unsur kesenangan dapat dipakai untuk menjelaskan
memahami kelompok anak muda yang mengadopsi, mengkonsumsi,
atau mencampurkan berbagai macam gaya.
Manusia merupakan makhluk dengan kesadaran dimana seharusnya
dia berada. Kesadaran berarti sadar akan sesuatu, ada diri selain diri kita
yang berada diluar. Kesadaran juga menimbulkan pemilihan, keraguan dan
pecarian makna. Menurut Giddens bahwa identitas diri adalah apa yang
kita pikirkan tentang diri kita pribadi. Selain itu, identitas bukanlah
kumpulan-kumpulan sifat yang kita miliki, ataupun entitas benda yang kita
tunjuk dan identitas merupakan suatu hal diciptakan oleh manusia melalui
proses gerak aktif dari manusia itu sendiri (Chris Barker, 2008:175).
Berdasar uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa identitas diri
merupakan sesuatu istilah yang cukup luas bagi seseorang menjelaskan
siapa dirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar